Sabtu, 29 April 2017

TUHAN MENCIPTAKAN DUNIA BERWARNA-WARNI




Kisah nyata ini terjadi di Amerika Serikat...
Ada seorang wanita kulit putih yang hendak melakukan perjalanan dengan seorang putranya yang baru berusia 6 tahun. Mereka menaiki taksi yang dikemudikan oleh seorang pria kulit hitam.

Karena si anak tak pernah melihat orang kulit hitam sebelumnya, maka ia keheranan. Lantas ia bertanya pada ibunya: “Ibu, apakah orang ini penjahat? Mengapa kulitnya begitu hitam?”

Sopir taksi menjadi sangat sedih mendengar ucapan anak tersebut. Saat itu juga, sang ibu berkata kepada anaknya: “Paman sopir ini bukan orang jahat, dia adalah orang yang sangat baik.”

Anak itu terdiam sejenak, lalu ia bertanya lagi: “Jika dia bukan orang jahat, lalu apakah dia pernah melakukan sesuatu hal yang buruk, sehingga kulitnya menjadi begitu hitam?”

Mendengar perkataan anak ini, mata pria kulit hitam itu pun berkaca-kaca, tapi dia diam karena penasaran ingin tahu bagaimana ibu wanita kulit putih itu menjawab pertanyaan anaknya.

Ibu ini menjawab: “Dia adalah pria yang sangat baik, Nak. Bukankah bunga-bunga di kebun rumah kita ada yang berwarna putih, merah, kuning, hijau, dan warna-warna lainnya?”
“Benar, Bu!” Jawab anaknya.
“Bukankah biji benih dari semua bunga itu berwarna hitam.”
Lanjut sang ibu.

Anak ini berpikir sejenak, “Benar, Bu. Semuanya berwarna hitam!”
Sang ibu melanjutkan, “Benih hitam itu yang memekarkan bunga-bunga menjadi berwarna-warni yang indah, sehingga dunia menjadi penuh warna-warni, bukankah begitu anakku?”
“Benar, Bu!”
Kata anak itu tanda setuju.

Anak ini tiba-tiba seakan tersadarkan dan berkata: “Kalau begitu pasti paman sopir ini bukan orang jahat! Terima kasih paman sopir. Anda telah membuat dunia menjadi penuh warna-warni, saya akan berdoa untukmu.”

Anak polos ini lalu mulai komat-kamit berdoa, sopir kulit hitam ini tak kuasa menahan diri lagi untuk tidak mengalirkan air matanya.
Baca: EMPATI

Penjelasan yang bijak dari seorang ibu, memberikan pengertian yang mendalam bagi anaknya. Sudah bijaksanakah kita dalam memberikan penjelasan kepada orang-orang yang ada di sekitar kita, sehingga menenangkan dan mendamaikan, tak ada lagi saling curiga apalagi saling membenci?

Karena Tuhan memang menciptakan dunia ini dengan penuh warna, agar satu sama lain saling mengisi dan melengkapi sehinga menjadi indah.
Baca: JEJAK YANG INGIN ANDA TINGGALKAN


Mari kita berdoa bagi negeri yang tercinta ini, semoga masyarakat Indonesia ditumbuhkan kesadaran dirinya untuk saling berkomunikasi dengan baik, dan menanamkan kepada putra-putri bangsa ini untuk berpandangan positif pada perbedaan. Sehingga negeri ini dan seluruh warganya dapat melanjutkan hidupnya dalam kebahagiaan, kedamaian, dan kesejahteraaan. Amin

Baca: SELALU LAKUKAN YANG TERBAIK!





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
PT. Berkat Akur Nanjaya

HP: 08112332777
WA/Line: 081919132777
Twitter: @johanesbudi_w
Website: https://www.berkatakurnanjaya.com/

Jumat, 28 April 2017

MEMIMPIN DENGAN HATI




"KEPEMIMPINAN ADALAH SUATU KEMAMPUAN UNTUK MEMUTUSKAN APA YANG PERLU UNTUK DILAKUKAN, DAN KEMUDIAN MEMBUAT ORANG LAIN MELAKUKANNYA."
(Dwight D. Eisenhower)


Kononsetelah memenangkan sebuah peperangan, Raja Alexander Agung beserta para panglima dan ribuan prajuritnya untuk kembali ke kerajaannya harus melewati gurun pasir yang luas.

Udara panas dan kering telah mematikan beberapa orang prajuritnya yang tidak dapat bertahan dalam cuaca yang sangat ekstrim di gurun tersebut. Persediaan air minum pun makin menipis, dan akhirnya sampai kehabisan.

Dalam kondisi itu, para panglima berhasil mengumpulkan air dari tetesan wadah air hingga menjadi 1 botol, lalu diserahkan kepada Sang Raja agar tidak mati kehausan.

Sang Raja membuang air itu ke tanah sambil berkata, "Air ini tidak cukup untuk kita minum bersama, mari kita lanjutkan perjalanan kembali ke kerajaan dan rayakan kemenangan ini.”

Inilah yang dimaksud Memimpin Dengan Hati...dan karena itulah para panglima dan prajuritnya mau berjuang dan berperang, bahkan rela mati demi Sang Raja!
Baca: PEMIMPIN YANG MENGINSPIRASI

Di kehidupan sekarang ini, ada banyak pemimpin yang hanya minta dilayani. Pemimpin yang membodohi, membohongi, dan memanfaatkan anak buahnya. Jangankan memimpin orang lain, memimpin diri sendiri saja mereka tidak mampu. Dan tentu mereka gagal menjadi seorang pemimpin.

Pemimpin artinya bukan hanya sekedar menyandang sebuah jabatan. Lebih dari itu adalah menjalankan fungsi, tugas, dan tanggung jawab serta kewajiban yang melekat pada jabatannya itu dengan baik dan benar.

Menjadi seorang pemimpin adalah panggilan jiwa untuk mau melayani dan sekaligus mampu mendorong orang lain untuk maju, tumbuh, dan berkembang...





Untuk informasi lebih lanjut hubungi:


Drs. Johanes Budi Walujo
PT. Berkat Akur Nanjaya

HP: 08112332777
WA/Line: 081919132777
Twitter: @johanesbudi_w
Website: https://www.berkatakurnanjaya.com/

Jumat, 21 April 2017

PEMILIHAN KETUA RT




Dalam pemilihan ketua RT di satu wilayah, tersisa dua kandidat, sebutlah Agus dan Budi.

Agus adalh ketua lama yang mencalonkan diri lagi, selama ini telah membuktikan hasil kerjanya yang baik. Dia seorang yang jujur, pintar, tegas, berani, bicaranya ceplas ceplos bahkan cenderung emosional.

Budi adalah calon ketua baru, dan belum berpengalaman. Orangnya santun dan bicaranya teratur, tampak jujur, pintar dan sabar.

Sebulan sebelum pemilihan dilaksanakan, mereka berdua diberi kesempatan berkampanye, untuk menyampaikan visi dan misinya masing-masing jika terpilih sebagai ketua RT. Keduanya memiliki program kerja yang baik, menjanjikan perbaikan untuk kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh warga.

Pada hari H, hasilnya Budi yang dipilih oleh mayoritas warga menjadi ketua RT yang baru.

Setelah ditelusuri, walaupun Agus selama ini sudah membuktikan hasil kerjanya yang baik, namun karena gaya kepemimpinan dan bicaranya yang ceplas ceplos dan cenderung emosional, ternyata telah menyinggung beberapa orang warganya, dan membuat mereka sakit hati. Barisan sakit hati inilah yang bicara kepada warga lainnya agar tidak memilih Agus. Karena jika Agus terpilih lagi, boleh jadi warga lain tersebut akan mengalami sakit hati seperti yang telah mereka alami.


Kisah di atas membuktikan bahwa IQ (hard skills) saja belum cukup membawa orang meraih kesuksesan. Untuk berhasil dalam kehidupan dan karir maupun bisnis, dibutuhkan juga EQ atau kecerdasan emosional (soft skills). Keterampilan-keterampilan nonteknis sehingga seseorang bisa berkomunikasi dengan efektif, mampu memotivasi diri dan orang lain, membangun tim yang solid, memiliki empati...

Baca: SOFT SKILL vs HARD SKILL






Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
PT. Berkat Akur Nanjaya

HP: 08112332777
WA/Line: 081919132777
Twitter: @johanesbudi_w
Website: https://www.berkatakurnanjaya.com/

Minggu, 16 April 2017

TRAINING PROGRAMS




Menurut William B. Werther dan Keith Davis dalam bukunya “Human Resources and Personnel Management” (1996:287), mengatakan bahwa langkah-langkah dalam mempersiapkan program training atau pelatihan adalah sebagai berikut:
Yang pertama, Need Assessment (Penilaian dan Identifikasi Kebutuhan). Untuk memutuskan pendekatan yang akan digunakan, organisasi atau perusahaan perlu mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan pelatihan. Penilaian kebutuhan mendiagnosa masalah-masalah dan tantangan lingkungan yang dihadapi organisasi sekarang. Selain pendekatan sumber daya manusia dalam mengidentifikasikan suatu tugas, pelatih memulai dengan mengevaluasi gambaran suatu pekerjaan penting yang diperoleh.
Langkah kedua adalah Training and Development Program (Sasaran-sasaran Pelatihan dan Pengembangan). Setelah evaluasi kebutuhan-kebutuhan pelatihan dilakukan, maka sasaran dinyatakan dan ditetapkan. Sasaran ini mencerminkan perilaku dan kondisi yang diinginkan dan berfungsi sebagai standar-standar dimana prestasi kerja individual dan efektivitas program pelatihan dapat diukur. Pada tahap ini, kriteria evaluasi sebaiknya juga ditetapkan untuk memudahkan program evaluasi pelaksanaan program pelatihan.
Langkah ketiga adalah menyusun Program Content (Isi Program). Isi program ditentukan oleh identifikasi kebutuhan-kebutuhan dan sasaran-sasaran pelatihan. Apapun isinya, program pelatihan hendaknya memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi dan peserta. Pada peserta juga perlu meninjau isi program, apakah relevan dengan kebutuhan atau motivasinya untuk mengikuti pelatihan tersebut rendah atau tinggi. Agar isi program pelatihan efektif, prinsip-prinsip belajar harus diperhatikan.
Tahapan keempat adalah mendesain Learning Principle (Prinsip-prinsip Belajar). Ada beberapa prinsip belajar yang bisa digunakan sebagai pedoman tentang cara-cara belajar yang paling efektif bagi karyawan. Prinsip-prinsip ini adalah bahwa program pelatihan bersifat partisipatif, relevan, pengulangan dan pemindahan serta memberikan umpan balik mengenai kemajuan para peserta pelatihan. Semakin terpenuhinya prinsip-prinsip tersebut, pelatihan akan semakin efektif. Di samping itu, perancang program pelatihan perlu juga menyadari perbedaan individual, karena pada hakekatnya para karyawan mempunyai kemampuan, sifat dan sebagainya yang berbeda satu sama lainnya.
Tahapan kelima adalah Evaluation (Evaluasi). Setelah program pelatihan dilaksanakan, maka program ini perlu dievaluasi untuk mengetahui sampai sejauh mana tujuannya telah dicapai. Untuk itu manajemen harus mengevaluasi kegiatan program pelatihan secara sistematis dengan tolak ukur yang mencakup reaksi, pembelajaran, perilaku dan hasil.

PROGRAM TRAINING (KLIK yang berikut ini):

MANAGEMENT SKILLS FOR NEW SUPERVISORS




Training ini memperlengkapi Anda dengan teknik-teknik pengawasan yang sudah terbukti berhasil dan bisa Anda terapkan dengan segera… ditambah dengan alat-alat yang digunakan oleh para supervisor cerdas untuk merencanakan, mengorganisir, mengkomunikasikan dan memantau secara efektif dalam segala situasi.
Jangan lewatkan kesempatan ini untuk memeriksa tanggung jawab sehari-hari Anda di luar kantor, di perusahaan para rekan kerja yang setingkat dengan Anda… untuk mempelajari “segala sesuatu” mengenai manajemen… untuk memperbaiki keterampilan hard skills Anda maupun soft skills-keterampilan Anda dalam mengelola manusia guna menghadapi tantangan-tantangan baru Anda dengan kepercayaan diri, penghargaan dan kekuasaan yang lebih tinggi.


Siapa yang Seharusnya Hadir?
Supervisor dengan pengalaman kurang dari tiga tahun sangat direkomendasikan untuk mengikuti pelatihan ini.


Apa Manfaat yang akan Anda Peroleh?
  1. Memahami cara untuk berhasil di dalam lingkungan yang berubah dengan cepat.
  2. Belajar merencanakan, mengorganisir, berkomunikasi dan memantau seperti seorang professional.
  3. Menerapkan gaya pengawasan yang sesuai dengan masing-masing individu dan situasi.
  4. Memahami tanggung jawab – tanggung jawab Anda.
  5. Mempelajari cara memberikan kritik yang membangun.
  6. Memaksimalkan produktivitas dengan memanfaatkan perbedaan individual.
  7. Mempelajari teknik-teknik untuk menghadapi bawahan sulit.
  8. Menggunakan pendelegasian untuk pengembangan bawahan, pengelolaan waktu dan motivasi yang efektif.
  9. Meningkatkan kepuasan kerja dan hasil kerja melalui pembimbingan.

Apa yang akan Anda Pelajari?
    1.  Memangku Peranan dan Harapan-harapan Baru Anda
·       Apa yang atasan, para karyawan, para rekan kerja yang setingkat dan manajemen senior Anda harapkan dari Anda dalam peranan kepengawasan Anda
·       Empat fungsi dasar manajemen: perencanaan, pengorganisasian, komunikasi, pemantauan
    2.  Mengelola Tenaga Kerja yang Bermacam-macam
·       Persoalan-persoalan perbedaan dan bagaimana mereka mempengaruhi Anda, unit pekerjaan Anda dan perusahaan Anda
    3.  Mengisi Kotak Alat Keterampilan Komunikasi Anda
·       Keuntungan dan kerugian komunikasi satu arah vs. dua arah
·       Memanfaatkan kegunaan-kegunaan e-mail
    4.  Komunikasi dan Kinerja Tim
·       Mendemonstrasikan pengungkapan ulang untuk memeriksa pemahaman isi
·       Mengalami dampak komunikasi nonverbal
·       Mengirimkan pesan-pesan yang enak didengar
·       Bagaimana mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan jawaban yang benar-benar Anda butuhkan
    5.  Pembimbingan untuk Mendapatkan Kinerja Bermutu Tinggi
·       Memberikan dan menerima kritik membangun
·       Bagaimana meminimalisir sikap membela diri pada diri Anda sendiri dan orang lain
·       Mendemonstrasikan model diskusi pembimbingan lima-langkah
6.  Menciptakan Lingkungan yang Memotivasi
·       Pokok-pokok motivasi
·       Mendemonstrasikan peraturan-peraturan untuk memperkuat perilaku produktif
    7.  Membawa Pendelegasian, Kinerja dan Pengembangan Tim pada Tingkat Keunggulan Berikutnya
·       Menggunakan pendelegasian sebagai alat motivasi
·       Mengembangkan strategi untuk menyelesaikan masalah motivasi seorang karyawan sekarang ini
    8.  Mengelola Penilaian Kinerja
·       Memahami sistem penilaian perusahaan Anda
·       Penyimpanan catatan dan persoalan-persoalan kepatuhan
·       Menuliskan dokumen penilaian kinerja
·       Melakukan rapat penilaian kinerja yang efektif
    9.  Mengelola Waktu secara Efektif
·       Prinsip-prinsip utama pengelolaan waktu yang efektif
·       Berbagi praktik-praktik terbaik pengelolaan waktu
·       Lima tingkat rapat pengelolaan
    10.             Perencanaan untuk Melanjutkan Pertumbuhan
·       Memilih dan memprioritaskan langkah-langkah Anda sendiri selanjutnya
·       Mengembangkan rencana tindakan untuk melanjutkan pengembangan profesi


Durasi: 1-2 hari
Metode: Interactive Training Delivery, Group Discussion, Group Exercise, Games, dan Case Study







Untuk informasi lebih lanjut hubungi:


Drs. Johanes Budi Walujo
PT. Berkat Akur Nanjaya

HP: 08112332777
WA/Line: 081919132777
Twitter: @johanesbudi_w
Website: https://www.berkatakurnanjaya.com/

KAPAN TEAM BULDING DIPERLUKAN?




Pada kondisi dimana proses-proses serta kinerja tidak sesuai dengan perencanaan, maka organisasi atau perusahaan Anda memerlukan adanya Team Building. Dan berbagai strategi yang diterapkan manajemen ternyata belum mampu memberikan hasil terbaik. Menyikapi hal ini, maka sebagai pemimpin perusahaan Anda perlu memahami lebih jauh mengenai kebutuhan Team Building dalam Manajemen Strategi Perusahaan.

Team Building atau Pengembangan Tim menjadi sebuah perilaku berlanjut pada sebuah perusahaan. Tanpa adanya proses pengembangan tim yang berkesinambungan, Anda akan sulit membangun masa depan perusahaan. Terlebih dengan adanya tingkat turnover karyawan yang cukup tinggi, maka pengembangan tim adalah kewajiban yang tidak terbantahkan untuk segera dilakukan.


KAPAN TEAM BUILDING DIPERLUKAN?
Berikut adalah beberapa kondisi dimana perusahaan Anda membutuhkan Team Building:

1.  Produktivitas Turun
Satu diantara tanda-tanda yang jelas, bahwa pengembangan tim adalah krusial segera dilaksanakan adalah menurunkan angka produktivitas karyawan. Produktivitas merupakan barometer dari sebuah keberhasilan proses yang dijalankan organisasi. Produktivitas individu akan berpengaruh langsung pada hasil kerja tim. Dan jika individu menunjukkan tanda penurunan kualitas dan kuantitas kerja, maka bersegeralah Anda mencanangkan Team Building sebagai Manajemen Strategi prioritas.

2.  Konflik Kepentingan antar Karyawan
Tanda lainnya sebagai sinyal utama segera dibangun kembali pengembangan tim adalah adanya konflik antar karyawan, terkait pekerjaan mereka. Lepas dari masalah pribadi yang menyertai, namun konflik kepentingan karyawan adalah pertanda sebuah tim butuh pupuk dan vitamin untuk kembali kompak dalam bekerja. Konflik karyawan adalah bibit perpecahan yang membesar menjadi masalah organisasi.

3.  Ketidakjelasan Tugas dan Hubungan Kerja
Ketika Anda memberikan tugas dan wewenang kepada salah satu karyawan, maka pastikan hal tersebut dapat dipahami dan dimengerti oleh semua pihak yang terkait. Ketidakjelasan hubungan kerja antar karyawan akan menstimulan perpecahan, konflik antar individu dan produktivitas kerja. Untuk menjaga ritme masing-masing tim dalam bekerja, sebagai pemimpin tim Anda perlu membuat kejelasan dalam tugas atau tanggungjawab masing-masing anggota.

4.  Kesalahpahaman akan Keputusan Manajemen
Ketidakjelasan dalam delegasi tugas dan tanggungjawab berpotensi menjadi kesalahpahaman dalam menjalankan keputusan yang sudah ditetapkan manajemen. Seorang Analyst yang di-assign untuk membuat bisnis model, namun karena salah paham mengartikan keputusan manajemen, bisa jadi akan membuat produk purwarupa (prototype). Kesalahpahaman ini mengambil banyak waktu dan tenaga dalam pekerjaan, dan berujung pada inefisiensi dan inefektivitas.

5.  Minimnya Keterlibatan Karyawan
Pengembangan Tim bertujuan untuk membangun sebuah kebersamaan. Kebersamaan yang menghasilkan bagi tiap-tiap orang yang terlibat. Jika anggota tim Anda banyak yang mulai tidak terlibat, atau tidak melibatkan dirinya untuk kepentingan bersama tim, disitulah tanda bahwa Team Building harus segera dibangun ulang.
Team Building adalah implementasi Manajemen Strategi dalam sebuah bisnis perusahaan. Adanya Tim kerja yang solid akan membantu mempercepat proses kerja, mempermudah penyelesaian masalah dan memperkuat kerjasama untuk berhasil. Tanda-tanda bahwa organisasi Anda perlu segera berbenah kembali dalam Team Building terlihat dari banyaknya inefisiensi dan inefektivitas kerja masing-masing orang dalam tim. Tanda-tanda tersebut memberikan gambaran bagaimana Anda segera bertindak agar tumbuh kembang perusahaan tetap berjalan.

Baca: PROGRAM PELATIHAN & PENGEMBANGAN SDM





Untuk informasi lebih lanjut hubungi:


Drs. Johanes Budi Walujo
PT. Berkat Akur Nanjaya

HP: 08112332777
WA/Line: 081919132777
Twitter: @johanesbudi_w
Website: https://www.berkatakurnanjaya.com/