Kamis, 16 Februari 2012

SIAPAKAH SAYA?




Dua orang ulama sedang mencuci pakaian di tepi sungai, ketika salah satu di antara mereka melihat seekor kalajengking yang akan tenggelam. Secara refleks ia mengulurkan tangannya untuk meraih si kalajengking, bermaksud menolongnya. Tapi, kalajengking itu malah menyengatnya. Ulama yang satunya lagi lalu berkata, “Saudaraku, kamu sudah tahu bahwa pada dasarnya kalajengking itu suka menyengat. Mengapa kamu masih mau menolongnya?”
Ia terdiam sejenak lalu menjawab, “Sebab, dasarnya kalajengking adalah menyengat, sedangkan saya pada dasarnya adalah suka menolong sesama mahluk hidup!”

Tanyakanlah kepada orang-orang terdekat Anda dan mereka yang mengenal Anda, “Apa yang akan kamu sebutkan tentang diri saya dalam satu kata?”

Misalnya jawaban mereka: “Asik, Baik, Berani, Bijak, Cerewet, Dewasa, Egois, Genit, Humoris, Jujur, Malas, Negatif, Optimis, Peduli, Pelit, Pemarah, Penakut, Pesimis, Positif, Rajin, Riang, Semangat, Sembrono, Tegar, Tekun, Usil, ataupun lainnya…”



Naahhh…, itulah yang selama ini Anda bangun terhadap mereka!
Kepada yang Anda tanya tersebut, itulah ‘pada dasarnya’ tentang diri Anda dibenak mereka masing-masing.
Sikap, perkataan, dan perilaku yang sering dan hampir selalu Anda munculkan dalam kehidupan keseharian Anda…

Baca: APA BEDANYA REPUTASI DAN KARAKTER?





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w

Minggu, 12 Februari 2012

BUATLAH ORANG LAIN TERSENYUM




Seorang lelaki tua duduk di antara anak tangga di halaman sebuah mall dengan topi di kakinya.
Dia memegang sebuah papan yang bertuliskan:
"AKU BUTA, TOLONG AKU."

Saat itu hanya ada beberapa koin saja di topinya. Seorang wanita muda melintas di depannya. Dia mengambil beberapa koin dikantongnya dan menaruh ke dalam topi tersebut. Wanita itu kemudian mengambil papan lelaki tua itu, membalikkan papan itu dan menulis beberapa kata, mengembalikannya dan berjalan meninggalkan lelaki tua itu. Segera topi itu terisi dan makin penuh. Begitu banyak orang memberikan uang kepada lelaki tua yang buta itu.

Sore harinya
wanita yang mengganti tulisan dipapan lelaki tua itu melintas lagi untuk melihat perubahan apa yang terjadi. Lelaki tua itu mengenali wangi parfum dari wanita muda dan bertanya: "Apakah kamu yang mengganti tulisan dipapanku pagi tadi? Apa yang kamu tulis?"
Wanita muda tersebut menjawab: "Aku menulis yang sebenarnya. Aku menulis apa yang kamu tulis hanya dengan cara yang berbeda."

Aku menulis: "HARI INI INDAH, NAMUN AKU TIDAK BISA MELIHATNYA."
Kedua kalimat itu m
emberi arti yang sama bahwa lelaki tua itu tidak bisa melihat (buta).

BEDANYA:
Kalimat #1 memberitahukan secara langsung bahwa lelaki tua tersebut buta, sedangkan kalimat #2 memberitahu bahwa orang lain sungguh beruntung karena tidak buta. 

Pesan yang dapat kita petik:
» Bersyukurlah atas apa yang kita miliki.
» Jadilah kreatif dan inovatif.
» Berpikirlah positif, k
etika hidup memberi kita 100 alasan untuk menangis, tunjukkanlah bahwa hidup juga memberi kita 1000 alasan untuk tersenyum.
» Hadapi masa lalu tanpa kecewa, hadapi masa d
epan dengan percaya diri. Siapkan masa depan tanpa ketakutan, pertahankan iman, dan jauhkan rasa takut.




Hal y
ang paling indah adalah membuat orang lain tersenyum, dan terlebih indah lagi bila mengetahui bahwa kita dibalik itu semua!


Baca: NILAI YANG ADA DI DALAM DIRI ANDA





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!



Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Sabtu, 11 Februari 2012

HINDARI KEBIASAAN INI...



Berikut ini adalah tujuh kebiasaan yang harus Anda hindari. Mungkin Anda sendiri tidak menyadarinya karena sudah menjadi kebiasaan Anda sehari-hari...

1. Tidak ’menampakkan diri’
Salah satu hal paling sederhana namun memiliki dampak yang sangat besar untuk Anda dalam meraih kesuksesan - entah itu dalam kehidupan sosial, karir, keuangan maupun kesehatan, adalah menampakkan diri Anda lebih sering.
Apa maksud ’menampakkan diri’ ini?
Misalnya: Jika Anda ingin memperbaiki kesehatan Anda, maka salah satu hal terpenting dan paling efektif adalah Anda menampakkan diri di tempat kebugaran sesuai dengan jadwal latihan Anda.
Mungkin saat itu cuaca sedang tidak mendukung sehingga Anda merasa enggan keluar rumah. Namun, jika Anda tetap memaksakan diri untuk pergi meskipun Anda merasa malas. Hal ini berarti Anda sudah memperbaiki mental Anda.
Ini berlaku di semua area dalam hidup Anda. Jika Anda menulis lebih sering, maka suatu saat Anda akan menjadi penulis top dimana hasil tulisan Anda akan selalu ditunggu orang untuk dibaca. Jika Anda sering bertemu atau berkumpul dengan teman-teman, maka kemungkinan Anda bertemu dengan seseorang yang spesial bertambah besar.
Dengan Anda ’menampakkan diri’ lebih sering, maka akan membuat suatu perbedaan yang sangat besar untuk kesuksesan Anda. Jika tidak, Anda tidak akan pergi kemana-mana.

2. Menunda pekerjaan
Ada 2 kondisi yang menyebabkan seseorang menunda pekerjaannya:
  • Pertama, dia memiliki pekerjaan yang sangat menumpuk, sehingga bingung mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Akhirnya, tidak mengerjakan apa-apa.
  • Kedua, dia hanya memiliki sedikit pekerjaan, sehingga berpikir untuk menunda saja terlebih dahulu.
Terlepas dari apapun kondisi Anda, di bawah ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan agar Anda dapat keluar dari kebiasaan menunda ini:
  • Lakukanlah tugas terberat dan terpenting terlebih dahulu di pagi hari. Awal yang baik di pagi hari akan membuat momentum yang positif sehingga Anda akan menjalani sisa hari Anda dengan lebih bersemangat.
  • Jika Anda berpikir tugas yang menumpuk sedang menanti Anda, kepala Anda dapat menjadi penat, akhirnya akan membawa Anda pada penundaan. Pecahlah tugas Anda menjadi pekerjaan-pekerjaan kecil, dan fokuslah pada langkah pertama. Setelah selesai, Anda bisa melanjutkan ke langkah kecil berikutnya.
  • Jika Anda berpikir untuk menunda pekerjaan karena Anda hanya memiliki sedikit pekerjaan, sebaiknya Anda mulai berpikir bagaimana jika tiba-tiba Anda mendapatkan tugas baru sementara tugas yang lama belum Anda tuntaskan. Pakailah prinsip ini: "lakukan sekarang juga hal-hal yang bisa Anda lakukan sekarang".

3. Anda melakukan sesuatu yang sebetulnya tidak penting
Kebiasaan lainnya yang tidak produktif, selain menunda, adalah Anda menyibukkan diri dengan hal-hal yang tidak penting.
Untuk menghindari hal ini, tuliskan 3 hal penting yang harus Anda lakukan setiap hari, dan mulailah mengerjakannya dari urutan yang prioritas. Meskipun Anda hanya sanggup menyelesaikan 1 pekerjaan saja, namun setidaknya Anda telah melakukan hal terpenting yang harus Anda lakukan di hari tersebut.
Apapun cara yang Anda gunakan dalam mengatur pekerjaan Anda, prioritas utama tetaplah menemukan hal-hal terpenting yang perlu Anda lakukan setiap harinya. Teknik ini juga merupakan bagian dari manajemen waktu yang efektif, sehingga Anda tidak menghabiskan hari-hari Anda dengan melakukan hal-hal yang tidak penting. Menyelesaikan suatu pekerjaan dengan cepat tetap tidak akan berarti jika Anda melakukan hal yang tidak penting.

4. Berpikir terlalu lama
Orang yang berpikir terlalu lama, otomatis mengakibatkan kurang mengambil tindakan. Terjebak dalam analisa yang berlebihan dapat membuang waktu berharga dalam hidup Anda. Tidak ada yang salah dengan berpikir sebelum melakukan tindakan, bahkan sangat diperlukan. Melakukan penelitian, membuat rencana, menggali potensi-potensi keuntungan serta masalah yang mungkin terjadi.
Namun berpikir, berpikir dan terus berpikir adalah cara lain menyia-nyiakan hidup Anda. Anda tidak perlu menganalisa semua hal dari setiap sudut. Anda tidak bisa menunggu waktu yang betul-betul tepat untuk menjalankan aksi Anda. Percayalah waktu tersebut tidak akan datang. Anda juga tidak perlu merisaukan bagaimana jika kegagalan Anda. Jika Anda tetap berpikir dan terus berpikir semakin dalam, maka Anda akan semakin sulit untuk mengambil tindakan.
Berhentilah berpikir, lakukan sekarang juga apapun yang perlu Anda lakukan, pergilah kemanapun Anda perlu pergi.

5. Melihat sisi negatif dari setiap hal
Ketika Anda melihat segala hal dari sudut yang negatif, maka sebetulnya Anda telah menjatuhkan motivasi Anda sendiri. Anda menemukan kekurangan dimana-mana dan masalah-masalah yang mungkin tidak betul-betul ada, contohnya ketika Anda mencari alasan untuk tidak melakukan sesuatu. Saya yakin dari sudut yang negatif Anda setidaknya akan menemukan 10 alasan.
Contoh yang lain, Anda mencari seseorang yang mau mendengarkan keluh kesah Anda - padahal sebetulnya tidak ada yang mau mendengarkan keluhan Anda - tentang pekerjaan dan kehidupan Anda yang menjenuhkan atau atasan Anda yang menyebalkan. Ketahuilah bahwa Anda akan menciptakan hidup Anda sesuai dengan apa yang Anda pikirkan dan bagaimana Anda memandang lingkungan Anda. Jika Anda memandang kehidupan Anda begitu menjemukan, Anda akan memiliki kehidupan yang benar-benar menjemukkan. Yang perlu Anda lakukan tidak lain adalah Anda menantang pada diri Anda sendiri untuk selalu berpikir positif selama 7 hari kedepan. Lihatlah nanti hasil luar biasa yang akan Anda dapat.

6. Keras kepala pada pendirian Anda sendiri dan menolak pendapat orang lain
Memang sulit untuk mengakui atau berjiwa besar bahwa pendapat Anda bukanlah pilihan yang terbaik. Sehingga Anda ngotot pada pendapat Anda dan menutup pikiran Anda dari pengaruh orang lain. Kondisi ini dapat menyebabkan Anda sulit untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih efektif.
Saran untuk mengatasi permasalah ini adalah Anda menyadari bahwa manusia mempunyai batas atas hal-hal yang ia ketahui. Anda harus terbuka untuk menerima pelajaran atas kesalahan Anda sendiri, kesalahan orang lain atau sumber-sumber lainnya seperti buku.
Ketika otak Anda selalu dikosongkan untuk menerima hal-hal baru, secara tidak sadar level Anda telah naik ke level yang lebih tinggi, begitu seterusnya. Namun perlu diingat, jangan pula Anda terjebak seperti dijelaskan di no.4. Pengetahuan baru yang Anda terima, perlu Anda terapkan dan coba dalam kehidupan Anda, jangan hanya menjadi pengetahuan semata saja.

7. Membiarkan informasi membanjiri otak Anda
Kebalikan dari poin 6 diatas, di poin 7 ini Anda justru membiarkan seluruh informasi mengalir ke otak Anda tanpa penyaringan. Jika Anda melakukan ini, maka akan sulit bagi Anda untuk berpikir dengan jernih. Beberapa kondisi yang menyebabkan Anda seperti ini adalah:
  • Banyak informasi yang Anda terima adalah negatif. Media-media dan lingkungan di sekeliling Anda sering memberikan informasi-informasi negatif, seperti : penipuan, perampokan, pembunuhan, gosip dsb. Jika Anda tidak selektif dalam memilih berita, Anda dapat terpengaruh secara negatif juga, entah itu secara pikiran, perasaan maupun tindakan.
  • Ada suatu dorongan dalam diri Anda untuk selalu mengetahui informasi terkini, namun seberapa cepat Anda mengikuti perkembangan dengan berbagai alat yang Anda miliki, akan selalu ada puluhan bahkan ratusan hal baru yang terjadi yang tidak bisa Anda ikuti. Hali ini justru dapat membuat Anda menjadi stress.
Sulit untuk membuat keputusan dan mengambil tindakan jika otak Anda terus dibanjiri dengan informasi-informasi. Bahkan Anda dapat terjebak melakukan kebiasaan seperti disebutkan di poin 3. Anda sibuk dan sibuk terus melakukan pekerjaan namun sebetulnya pekerjaan yang tidak penting.
Untuk dapat fokus, berpikir jernih dan mengambil tindakan, perlu sekali untuk Anda menseleksi bahkan jika perlu membatasi akses informasi yang masuk ke otak Anda, misalkan ketika Anda sedang menyelesaikan suatu pekerjaan, Anda melakukan hal-hal seperti : mematikan telepon Anda, internet dan pintu ruangan Anda. Anda akan melihat hasil yang menakjubkan ketika Anda tidak diinterupsi setiap 10 menit oleh email atau website-website favorit Anda.

Baca: ANDA MAU KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK?





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Kamis, 02 Februari 2012

APA ITU WAKTU?




Jika saya hidup sekali lagi...

Saya akan berusaha untuk melakukan lebih banyak kesalahan.
Saya tidak akan berusaha untuk menjadi sempurna.
Saya akan lebih rileks. Saya akan menjadi lebih bodoh daripada sebelumnya.
Dalam kenyataannya, saya hanya akan menanggapi beberapa hal dengan serius.
Saya akan menjadi kurang higienis. Saya akan mengambil lebih banyak risiko. Mengambil liburan lebih banyak. Manatap tenggelamnya matahari lebih sering lagi. Mendaki lebih banyak gunung, merenangi lebih banyak sungai.
Saya akan mengunjungi lebih banyak tempat yang belum saya kunjungi.
Saya akan lebih banyak makan es krim dan lebih sedikit buncis.
Saya ingin mendapatkan lebih banyak masalah nyata dan sedikit masalah khayalan.
Saya merupakan salah satu dari orang-orang yang hidup layak.
Dan sangat produktif dalam setiap menit kehidupannya;
Tentu saja saya mempunyai momen-momen kebahagiaan.
Jika saya bisa kembali saya akan berusaha hanya untuk mendapatkan momen-momen yang baik.
Karena apabila tidak tahu sebelumnya, bahwa hidup ini menghasilkan:
Hanya dari momen-momen; tidak kehilangan yang sekarang.
Saya merupakan salah satu dari mereka yang tidak pernah pergi ke mana pun tanpa sebuah termometer.
Satu botol air hangat, sebuah payung, dan sebuah parasut.
Jika saya bisa hidup sekali lagi, saya akan berpergian lebih ringkas.
Jika saya hidup sekali lagi, Saya akan memulai untuk berjalan dengan kaki telanjang dari awal musim semi.
Dan saya akan berjalan terus dengan kaki telanjang sampai musim gugur berakhir.
Saya akan lebih sering menaiki gerobak, merenungi fajar lebih sering lagi, dan bermain dengan lebih banyak anak-anak kecil, jika saya mendapatkan kehidupan yang lain di depan saya.
Tapi kalian sudah lihat, umur saya sudah 85 tahun,
Dan saya tahu bahwa saya sudah hampir mati.
(Jorge Luis Borges, 24 August 1899–14 June 1986)

Baca: HIDUPLAH PENUH MAKNA





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w