Kamis, 18 Desember 2014

SELALU LAKUKAN YANG TERBAIK!




Seorang pria tersesat di gurun pasir. Ia hampir mati kehausan. Akhirnya, ia tiba di sebuah rumah kosong. Di depan rumah tua tanpa jendela dan hampir roboh itu, terdapat sebuah pompa air. Segera ia menuju pompa itu dan mulai memompa sekuat tenaga. Tapi, tidak ada air yang keluar.
Lalu, ia melihat ada kendi kecil di sebelah pompa itu dengan mulutnya tertutup gabus dan tertempel kertas dengan tulisan, ”Sahabat, pompa air itu harus dipancing dengan air kendi ini dulu... Setelah Anda mendapatkan airnya, mohon jangan lupa untuk mengisi kendi ini lagi sebelum Anda pergi.” Pria itu mencabut gabusnya dan ternyata kendi itu penuh berisi air.

“Apakah air ini harus dipergunakan untuk memancing pompa air? Bagaimana kalau tidak berhasil? Sumurnya kering, tidak ada airnya lagi. Bukankah lebih aman saya minum airnya dulu daripada nanti mati kehausan kalau ternyata pompa airnya tidak berfungsi? Untuk apa menuangkan ke pompa air karatan hanya karena instruksi di atas kertas kumal yang belum tentu benar ini?” Begitu pikirnya.
Namun, suara hatinya mengatakan bahwa ia harus mencoba mengikuti nasihat yang tertera di kertas itu, sekali pun berisiko. Ia menuangkan seluruh isi kendi itu ke dalam pompa air yang karatan itu dan dengan sekuat tenaga memompanya.
Benar!!! Air keluar dengan melimpah. Pria itu minum sepuasnya.

Setelah istirahat memulihkan tenaga dan sebelum meninggalkan tempat itu, ia mengisi kendi air itu sampai penuh, menutupkan kembali gabusnya dan menambahkan beberapa kata di bawah instruksi pesan itu: “Saya telah melakukannya dan berhasil. Engkau harus berkorban terlebih dahulu sebelum bisa menerima kembali secara melimpah. YAKIN dan PERCAYALAH, inilah kebenaran hukum alam yang tak terbantahkan!”

Baca: HUKUM TABUR TUAI





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Selasa, 16 Desember 2014

MANFAAT INVESTASI BAGI MASA DEPAN ANDA




Dengan investasi, Anda akan bisa mengambil langkah antisipatif jika tiba-tiba ada hal tak terduga datang menjadi tembok penghalang mimpi
Anda pasti memiliki rencana-rencana dalam hidup ini. Bukan hanya rencana jangka pendek seperti akan memakai celana warna apa esok hari atau akan makan pasta saat malam hari, tapi juga rencana jangka panjang seperti kuliah S2 di umur 23 tahun, kemudian menikah dan memiliki anak sebelum umur 27 tahun.
Jika Anda pikir rencana-rencana tersebut mudah direalisasikan, keep going with it! Hanya saja, agar rencana tersebut bisa berjalan dengan lancar, Anda pun harus menyiapkan sejumlah rencana pendukung. Dengan begitu, Anda akan bisa mengambil langkah antisipatif jika tiba-tiba ada hal tak terduga datang menjadi tembok penghalang mimpi.
Ya, Anda pastinya sering bertemu masalah yang datang tanpa diundang. Masalah pun seringkali datang saat Anda lengah dan kurang waspada. Seperti kecelakaan, sakit, dan masalah-masalah lainnya. Akhirnya, rencana yang sudah Anda susun pun jadi terganggu.
Lalu bagaimanakah caranya Anda bisa berdamai dengan masalah-masalah yang sering muncul secara tiba-tiba? Salah satu solusinya adalah dengan mulai menabung atau berinvestasi sehingga bisa menyokong Anda secara finansial ketika hal tak terduga datang menghampiri.
Selain dapat bantu meringankan beban saat hal-hal tidak terduga datang, investasi pun dapat memberikan berbagai manfaat seperti:
1. Mendorong hidup hemat
Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian adalah peribahasa yang tepat untuk menggambarkan manfaat dari investasi seperti asuransi jiwa. Ketika mendaftarkan diri ke program asuransi jiwa, maka Anda perlu membayarkan premi yang sesuai dengan nominal yang telah disepakati sebelumnya.
Membayar premi memang terkesan membebani biaya hidup sehari-hari yang harus dipotong secara rutin. Namun, jika dilihat dari sisi lain, membayarkan premi adalah salah satu cara agar Anda bisa memiliki a brighter life di kemudian hari. Seperti peribahasa di atas, kita baru akan menikmati hasilnya kemudian.
2. Menjamin kebahagiaan keluarga Anda
Kini, membahagiakan keluarga menjadi prioritas utama dalam hidup Anda. Membayarkan iuran sekolah anak dan mengajak mereka liburan bersama pasangan ke tempat favorit juga menjadi kewajiban yang harus dipenuhi. Namun, Anda harus sehat agar bisa mewujudkan rencana tersebut. Apalagi, a brighter life bukan lagi hanya untuk saat ini dan diri sendiri, tapi sudah melibatkan keluarga dan masa depan mereka.
Namun, seperti yang kita ketahui, hal-hal tak terduga seperti penyakit kerap datang secara tiba-tiba bersamaan dengan keharusan membayar iuran sekolah anak dan mengajak berlibur ke tempat favorit. Karena itulah, menginvestasikan dana untuk mengikuti program asuransi jiwa dan asuransi pendidikan merupakan tindakan yang tepat untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
3. Menghindari jerat utang
Godaan untuk bersifat konsumtif memang sulit dihindarkan. Apalagi hasrat untuk memiliki gadget seri terbaru, membeli barang-barang branded, hingga membeli tiket pesawat beserta hotel dan paket tur liburan ke tempat favorit semakin menggebu.
Mungkin, menggunakan kartu kredit bisa menjadi salah satu solusi memuaskan hasrat konsumtif tersebut. Tinggal gesek, apa yang Anda inginkan pun sudah bisa dimiliki. Namun sayang, saking seringnya menggesek, Anda pun terkadang jadi sering lepas kontrol.
Akhirnya, pada bulan berikutnya – tepatnya saat tagihan datang, Anda pun jadi kebingungan mencari cara membayar tagihan kartu kredit yang jauh melampaui kemampuan finansial saat itu.
Berbagai gagasan pun muncul. Mulai dari meminjam uang di bankhingga sanak keluarga. Padahal, jika sebelumnya sudah menginvestasikan sebagian dari pendapatan Anda secara rutin tiap bulan dalam bentuk tabungan atau asuransi, investasi tersebut pun dapat digunakan untuk mengatasi masalah satu ini.

Baca: ATUR KEUANGAN ANDA!





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w

Minggu, 14 Desember 2014

APA ITU SELF TALK?




Sadarkah Anda bahwa banyak sekali hal yang Anda alami maupun Anda lakukan, dipengaruhi cara Anda melakukan self talk Anda...

Apakah ‘Self Talk’ itu?
Self talk berarti percakapan yang Anda lakukan dengan diri Anda sendiri. Perhatikanlah, hampir setiap saat dan setiap waktu, jika Anda sadari, Anda berbicara pada diri Anda sendiri. Dalam hal ini, yang perlu Anda ingat adalah bukan situasi atau kejadian penting, tetapi yang terpenting adalah self talk Anda pada diri sendiri.

Sebagai contoh, seseorang sedang memuji Anda.
Mungkin self talk Anda berkata: “Ssttt…, orang itu hanya mau menyenangkan hatimu aja kok!” Akibatnya, pujian yang diberikan oleh orang tersebut menjadi tidak ada artinya, sebab sudah Anda ‘mentah’-kan dengan self talk Anda sendiri.

Sebaliknya, hal yang berbeda bisa terjadi, ketika seseorang mencela Anda dan berkata, “Presentasimu adalah presentasi terburuk yang pernah saya dengar!”
Tetapi, bisa saja self talk Anda berkata: “Tidak apa-apa, biarkan saja dia bicara seperti itu, yang penting kamu sudah berusaha. Cepat atau lambat, kamu pasti bisa menjadi presenter yang sukses!”

Nahh…, dengan demikian, maka self talk Anda justru mendukung Anda meskipun lingkungan Anda negatif. Mulai sekarang, Anda harus waspada dengan self talk Anda sendiri, karena itulah yang akan menentukan bagaimana Anda bertindak.

Baca: ANDA ADALAH APA YANG ANDA PIKIRKAN

Bagaimana cara Anda mengendalikan self talk Anda?
Seorang terapis di AS bernama Tony Schirtzinger memperkenalkan Self Talk Therapy. Beginilah langkah-langkahnya:
Pertama, dimulai dengan lebih sadar akan apa yang terjadi. Misal, saat Anda gagal mendapatkan sebuah tender, bagaimanakah self talk yang Anda katakan pada diri Anda? Misalnya, ternyata Anda mendengar Anda sendiri berkata: “Bodoh. Memang saya nggak pernah sukses!”

Kedua, pikirkan dari manakah self talk itu berasal? Bisa jadi Anda baru menyadarinya bahwa self talk itu berasal dari pengalaman masa lalu ketika Anda ikut lomba dan kalah, orang tua Anda mengatakan hal tersebut.
Ketiga, ubahkah. Sekarang, katakanlah pada diri Anda suatu kalimat yang lebih memberdayakan. Misalnya, “Baiklah, kali ini kamu nggak berhasil, tapi itu bukan berarti kamu bodoh, mungkin ada kesalahan yang perlu kamu perbaiki. Ayo, besok-besok tunjukkanlah prestasi yang lebih baik.”

Keempat, cobalah sadari perasaan Anda yang baru dengan pikiran yang lebih positif tersebut. Di sini, biasanya Anda sudah mulai akan merasakan sesuatu yang berbeda.
Kelima, pikirkanlah apakah Anda akan mengubahnya lagi menjadi semakin baik. Jika demikian, maka dibutuhkan self talk tambahan lagi yang semakin memberdayakan Anda.
Keenam, komitmen pada diri Anda apa yang akan Anda katakan di masa depan.

Jadilah terapis untuk diri Anda sendiri dengan menggunakan self talk!





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Jumat, 12 Desember 2014

MENJADI SEORANG PROFESIONAL




Menjadi seorang professional bukanlah pekerjaan yang mudah. Untuk mencapainya, diperlukan usaha yang keras, karena ukuran profesionalitas seseorang akan dilihat dua sisi. Yakni teknis keterampilan atau keahlian yang dimilikinya, serta hal-hal yang berhubungan dengan sifat, watak, dan kepribadiannya. Paling tidak, ada delapan syarat yang harus dimiliki oleh seseorang jika ingin jadi seorang professional...


1. Menguasai pekerjaan
Seseorang layak disebut professional apabila ia tahu betul apa yang harus ia kerjakan. Pengetahuan terhadap pekerjaannya ini harus dapat dibuktikan dengan hasil yang dicapai. Dengan kata lain, seorang professional tidak hanya pandai memainkan kata-kata secara teoritis, tapi juga harus mampu mempraktekkannya dalam kehidupan nyata. Ia memakai ukuran-ukuran yang jelas, apakah yang dikerjakannya itu berhasil atau tidak. Untuk menilai apakah seseorang menguasai pekerjaannya, dapat dilihat dari tiga hal yang pokok, yaitu bagaimana ia bekerja, bagaimana ia mengatasi persoalan, dan bagaimana ia akan menguasai hasil kerjanya.
Seseorang yang menguasai pekerjaan akan tahu betul seluk beluk dan liku-liku pekerjaannya. Artinya, apa yang dikerjakannya tidak cuma setengah-setengah, tapi ia memang benar-benar mengerti apa yang ia kerjakan. Dengan begitu, maka seorang profesional akan menjadikan dirinya sebagai problem solver (pemecah persoalan), bukannya jadi trouble maker (pencipta masalah) bagi pekerjaannya.
Baca: FOKUS PADA SOLUSI, BUKAN PADA MASALAH!


2. Mempunyai loyalitas
Loyalitas bagi seorang profesional memberikan petunjuk bahwa dalam melakukan pekerjaannya, ia bersikap total. Artinya, apapun yang ia kerjakan didasari oleh rasa cinta. Seorang professional memiliki suatu prinsip hidup bahwa apa yang dikerjakannya bukanlah suatu beban, tapi merupakan panggilan hidup. Maka, tak berlebihan bila mereka bekerja dengan sungguh-sungguh.
Loyalitas bagi seorang profesional akan memberikan daya dan kekuatan untuk berkembang dan selalu mencari hal-hal yang terbaik bagi pekerjaannya. Bagi seorang profesional, loyalitas ini akan menggerakkan dirinya untuk dapat melakukan apa saja tanpa menunggu perintah. Dengan adanya loyalitas seorang professional akan selalu berpikir proaktif, yaitu selalu melakukan usaha-usaha antisipasi agar hal-hal yang fatal tidak terjadi.
Baca: ANDA DAPAT DIANDALKAN?


3. Mempunyai integritas
Nilai-nilai kejujuran, kebenaran, dan keadilan harus benar-benar jadi prinsip dasar bagi seorang profesional. Karena dengan integritas yang tingi, seorang profesional akan mampu membentuk kehidupan moral yang baik. Maka, tidaklah berlebihan apabila dikatakan bahwa seorang professional tak cukup hanya cerdas dan pintar, tapi juga sisi mental. Segi mental seorang professional ini juga akan sekaligus menentukan kualitas hidupnya. Alangkah lucunya bila seseorang mengaku sebagai profesional, tapi dalam kenyataanya ia adalah seorang manipulator bahkan koruptor?
Integritas yang dipunyai oleh seorang professional akan membawa kepada penyadaran diri bahwa dalam melakukan suatu pekerjaan, hati nurani harus tetap menjadi dasar dan arah untuk mewujudkan tujuannya. Karena tanpa mempunyai integritas yang tinggi, maka seorang professional hanya akan terombang-ambingkan oleh perubahan situasi dan kondisi yang setiap saat bisa terjadi. Disinilah intregitas seorang professional diuji, yaitu sejauh mana ia tetap mempunyai prinsip untuk dapat bertahan dalam situasi yang tidak menentu.
Baca: MEMBANGUN INTEGRITAS


4. Mampu bekerja keras
Seorang profesional tetaplah manusia biasa yang mempunyai keterbatasan dan kelemahan. Maka, dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, seorang professional tidak dapat begitu saja mengandalkan kekuatannya sendiri. Sehebat-hebatnya seorang profesional, pasti tetap membutuhkan kehadiran orang lain untuk mengembangkan hidupnya. Di sinilah seorang professional harus mampu menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Dalam hal ini, tak benar bila jalinan kerja sama hanya ditujukan untuk orang-orang tertentu. Seorang profesional tidak akan pernah memilih-milih dengan siapa ia akan bekerja sama.
Seorang profesional akan membuka dirinya lebar-lebar untuk mau menerima siapa saja yang ingin bekerja sama. Maka tak mengherankan bila disebut bahwa seorang profesional siap memberikan dirinya bagi siapa pun tanpa pandang bulu. Untuk dapat mewujudkan hal ini, maka dalam diri seorang profesional harus ada kemauan menganggap sama setiap orang yang ditemuinya, baik di lingkungan pekerjaan, sosial, maupun lingkungan yang lebih luas.
Seorang profesional tidak akan merasa canggung atau turun harga diri bila ia harus bekerja sama dengan orang-orang yang mungkin secara status lebih rendah darinya. Seorang profesional akan bangga bila setiap orang yang mengenalnya, baik langsung maupun tidak langsung, memberikan pengakuan bahwa ia memang seorang profesional. Hal ini bisa dicapai apabila ia mampu mengembangkan dan meluaskan hubungan kerja sama dengan siapa pun, di mana pun, dan kapan pun.
Baca: BAGAIMANA CARA PANDANG ANDA?


5. Mempunyai Visi
Seorang profesional harus mempunyai visi atau pandangan yang jelas akan masa depan. Karena dengan adanya visi tersebut, maka ia akan memiliki dasar dan landasan yang kuat untuk mengarahkan pikiran, sikap, dan perilakunya. Dengan mempunyai visi yang jelas, maka seorang profesional akan memiliki rasa tanggung jawab yang besar, karena apa yang dilakukannya sudah dipikirkan masak-masak, sehingga ia sudah mempertimbangkan resiko apa yang akan diterimanya.
Tanpa adanya visi yang jelas, seorang profesional bagaikan “macan ompong”, dimana secara fisik ia kelihatan tegar, tapi sebenarnya ia tidak mempunyai kekuatan apa-apa untuk melakukan sesuatu, karena tidak mempunyai arah dan tujuan yang jelas. Dengan adanya visi yang jelas, seorang profesional akan dengan mudah memfokuskan terhadap apa yang ia pikirkan, lakukan, dan ia kerjakan.
Visi yang jelas juga memacunya menghasilkan prestasi yang maksimal, sekaligus ukuran yang jelas mengenai keberhasilan dan kegagalan yang ia capai. Jika gagal, ia tidak akan mencari kambing hitam, tapi secara dewasa mengambil alih sebagai tanggung jawab pribadi dan profesinya.
Baca: APA ITU VISI?


6. Mempunyai kebanggaan
Seorang profesional harus mempunyai kebanggaan terhadap profesinya. Apapun profesi atau jabatannya, seorang profesional harus mempunyai penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap profesi tersebut. Karena dengan rasa bangga tersebut, ia akan mempunyai rasa cinta terhadap profesinya.
Dengan rasa cintanya, ia akan mempunyai komitmen yang tinggi terhadap apa yang dilakukannya. Komitmen yang didasari oleh munculnya rasa bangga terhadap profesi dan jabatannya akan menggerakkan seorang profesional untuk mencari dan hal-hal yang lebih baik, dan senantiasa memberikan kontribusi yang besar terhadap apa yang ia lakukan.
Baca: ANDA DILAHIRKAN UNTUK MENJADI PEMENANG!


7. Mempunyai komitmen
Seorang profesional harus memiliki komitmen tinggi untuk tetap menjaga profesionalismenya. Artinya, seorang profesional tidak akan begitu mudah tergoda oleh bujuk rayu yang akan menghancurkan nilai-nilai profesi. Dengan komitmen yang dimilikinya, seorang akan tetap memegang teguh nilai-nilai profesionalisme yang ia yakini kebenarannya.
Seseorang tidak akan mengorbankan idealismenya sebagai seorang profesional hanya disebabkan oleh hasutan harta, pangkat dan jabatan. Bahkan bisa jadi, bagi seorang profesional, lebih baik mengorbankan harta, jabatan, pangkat asalkan nilai-nilai yang ada dalam profesinya tidak hilang.
Memang, untuk membentuk komitmen yang tinggi ini dibutuhkan konsistensi dalam mempertahankan nilai-nilai profesionalisme. Tanpa adanya konsistensi atau keajekan, seseorang sulit menjadikan dirinya sebagai profesional, karena hanya akan dimainkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi.
Baca: SEMANGAT


8. Memiliki Motivasi
Dalam situasi dan kondisi apa pun, seorang professional tetap harus bersemangat dalam melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Artinya, seburuk apa pun kondisi dan situasinya, ia harus mampu memotivasi dirinya sendiri untuk tetap dapat mewujudkan hasil yang maksimal.
Dapat dikatakan bahwa seorang professional harus mampu menjadi motivator bagi dirinya sendiri. Dengan menjadi motivator  bagi dirinya sendiri, seorang professional dapat membangkitkan kelesuan-kelesuan yang disebabkan oleh situasi dan kondisi yang ia hadapi. Ia mengerti, kapan dan di saat-saat seperti apa ia harus memberikan motivasi untuk dirinya sendiri.
Dengan memiliki motivasi tersebut, seorang professional akan tangguh dan mantap dalam menghadapi segala kesulitan yang dihadapinya. Ia tidak mudah menyerah kalah dan selalu akan menghadapi setiap persoalan dengan optimis. Motivasi membantu seorang professional mempunyai harapan terhadap setiap waktu yang ia lalui, sehingga dalam dirinya tidak ada ketakutan dan keraguan untuk melangkahkan kakinya.
Baca: MERUBAH NASIB





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

TIPS AGAR ANDA TERSENYUM DAN TETAP POSITIF






























Baca: BERPIKIR BESAR DAN KREATIF





Untuk kebutuhan Training-Motivasi meningkatkan produktivitas kerja karyawan (Pengembangan Diri) hubungi:


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Rabu, 10 Desember 2014

BERSYUKUR: KUNCI MEWUJUDKAN KEINGINAN





Ketika diterapkan pada urusan-urusan duniawi, pepatah “Melihat ialah mempercayai” menjadi benar adanya. Sewaktu “melihat” seseorang menyelesaikan sesuatu, Anda pun “percaya” kepada kemampuan orang itu. Apabila sebuah produk sesuai dengan yang dijanjikan, maka Anda yakin bahwa produk itu bermutu baik. Takala melihat sebuah “formula” menghasilkan hasil yang positif, Anda pun mempercayainya.

Bukti merupakan hal esensial yang menyebabkan seseorang bisa mempercayai sesuatu. Ini menuntun kita pada pepatah lain, “Aku akan mempercayainya kalau aku melihatnya”. Bukti terpapar jelas, terang benderang.

Namun dalam soal-soal spiritual, yang berlalu justru sebaliknya. “Mempercayai ialah melihat”. Apabila Anda mempercayai lebih dulu, Anda akan melihat bahwa sesuatu yang Anda percayai itu mewujud di hadapan Anda. Pernyataan tersebut adalah penyaksian dari kekuatan mempercayai yang menakjubkan. Ini membawa kita pada pepatah lainya lagi, “Aku akan melihatnya kalau aku mempercayainya”.

Namun ada orang-orang tertentu yang enggan mempercayai sesuatu begitu saja.

Itulah mengapa banyak orang yang ketika mengucapkan afirmasi, misalnya, tidak bisa mendapatkan resep rahasia yang dibutuhkan untuk mewujudkan impian mereka.

Apabila Anda pernah mengalami gejolak batin saat pertama kali membaca atau mengucapkan sebuah afirmasi positif, maka ini menunjukkan bahwa Anda tidak benar-benar mempercayai apa yang Anda katakan.

Sebagai contoh, bagaimana Anda dapat mempercayai afirmasi ini sepenuhnya, “tubuh, akal, dan jiwa saya benar-benar sehat”, ketika penampilan luar menunjukkan sebaliknya? Salah satu bagian penting dari tindakan mempercayai ialah merasakan “seolah-olah itu sudah terjadi”. Saya telah menemukan bahwa salah satu cara membangkitkan perasaan tersebut ialah dengan mengekspresikan rasa syukur setelah menyatakan sebuah afirmasi.

Cukup mengucapkan “terima kasih” selepas Anda mengucapkan afirmasi, ini memperkuat kepercayaan bahwa Tuhan akan membantu mewujudkan impian Anda. Anda mungkin tidak akan melihat bagaimana keinginan itu terwujud secara penuh pada saat ini, namun menyampaikan ucapan terima kasih akan membantu Anda mempercayai bahwa apa yang Anda minta telah diwujudkan. Setelah itu, Anda mempunyai harapan bahwa apa yang Anda inginkan pada akhirnya akan terwujud.

Apabila ada suatu “rumus” untuk mewujudkan keinginan, maka inilah dia. Manuskrip-manuskrip spiritual kuno, termasuk Injil, menegaskan bahwa keyakinan merupakan hal esensial dalam menentukan apa yang Anda minta. Keyakinan juga akan memberi peringatan terhadap kemenduaan pikiran.

Ketahuilah dengan tanpa ragu bahwa apa yang Anda afirmasikan sudah menjadi milik Anda. “Kalau Anda percaya, semua hal ini mungkin terjadi bagi mereka yang mempercayainya”. Jadi, percayalah bahwa sesuatu akan terwujud hanya dengan mengucapkan “terima kasih” atau mengasumsikan rasa syukur sehabis menegaskan keinginan. Saya pernah mendengar kutipan indah dari seorang pengarang anonim yang menyatakan, “Kita dapat memulai dari siapakah diri kita dan apa yang kita miliki saat ini, mengungkapkan rasa terima kasih, kemudian membiarkan dia bekerja dengan keajaibannya”.

Ucapkan terima kasih, hingga Anda mewujudkannya. Jika Anda mengucapkannya cukup lama, Anda akan mempercayainya. Hari ini, pancarkan cahaya terima kasih akan memancar di seluruh kehidupan saya.
(Sumber: “Why Gratitude is the Key to Getting Anything You Want”, Jeff Staniforth)

Baca: BELAJAR SELALU BERSYUKUR





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Jumat, 05 Desember 2014

NASIBMU BERAWAL DARI PIKIRANMU!




Seorang ahli dari The Theology Of Freedom dari Brasil bernama Leonardo Boff bertanya pada Dalai Lama pemimpin umat Buddha dari Tibet: "Yang Mulia, agama apa yang terbaik?"

Leonardo Boff menduga bahwa Dalai Lama akan menjawab: "Agama Buddha dari Tibet".
Ternyata sambil tersenyum, Dalai Lama menjawab: "Agama terbaik yaitu agama yang membuat Anda menjadi orang
yang lebih baik."

Sambil menutupi rasa malu karena punya dugaan kurang baik tentang Dalai Lama, Leonardo Boff bertanya lagi: "Apakah tanda agama
yang membuat kita menjadi lebih baik?"

Jawaban Dalai Lama: "Agama apapun yang bisa membuat Anda: lebih welas asih, lebih berpikiran sehat, lebih objektif dan adil, lebih menyayangi, lebih manusiawi, lebih punya rasa tanggung jawab, lebih beretika."

Agama
yang punya kualitas seperti di atas adalah agama terbaik. Leonardo Boff terdiam sejenak dan terkagum-kagum atas jawaban Dalai Lama yang bijaksana dan tidak dapat dibantah.

Selanjutnya, Dalai Lama berkata, "Tidak penting bagiku, apa agamamu. Tidak peduli Anda beragama atau tidak. Yang betul-betul penting bagi saya adalah perilaku Anda di depan kawan-kawan Anda, di depan keluarga, di lingkungan kerja dan dunia."

Akhirnya, Dalai Lama berkata:
"Jagalah pikiranmu, karena akan menjadi perkataanmu.
Jagalah perkataanmu, karena akan menjadi perbuatanmu.
Jagalah perbuatanmu, karena akan menjadi kebiasaanmu.
Jagalah kebiasaanmu, karena akan membentuk karaktermu.
Jagalah karaktermu, karena akan membentuk nasibmu.
Jadi nasibmu berawal dari pikiranmu!"





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Senin, 01 Desember 2014

KEAHLIAN YANG HARUS DIMILIKI OLEH PEBISNIS PEMULA




Setiap pengusaha sukses harus belajar bagaimana menjadi seorang manajer yang hebat. Jika Anda tidak memahami soal manajemen, dipastikan Anda tidak akan pernah mendapatkan tujuan besar sesuai keinginan.
Anda tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk belajar atau mengasah keterampilan yang akan memungkinkan memulai bisnis sendiri.  
Sayangnya, banyak orang yang ternyata tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk mencari tahu atau menunjukkan kemampuannya.  
Bahkan pengusaha besar seperti Mark Zuckerberg harus belajar bagaimana menjadi manajer yang efektif. Jika tidak, perusahaan yang mereka dirikan tidak akan pernah mendunia, tidak peduli betapa keren inovasi yang ditawarkan.  

Berikut beberapa keahlian yang harus dimiliki oleh para eksekutif atau pebisnis pemula:
1. Memiliki gambaran besar
Ketika bertemu dengan seseorang yang mengerti pasar, bagaimana sebuah perusahaan beroperasi, bagaimana bisnis akan berlangsung. Itu semua adalah sebuah potensi untuk dipelajari dalam berbisnis.
Di sisi lain, semua yang Anda tahu dan minati menjadi domain kecil bagi diri Anda sendiri. Itu semua hal yang bisa Anda pakai dalam karir Anda.  
2. Ambisi untuk mencapai sesuatu
Jika Anda hidup untuk mencapai hal-hal tertentu, kemudian Anda berusaha untuk mewujudkannya, ini menjadi pertanda baik.
Ambisi mencapai sesuatu yang dicari dari seorang pengusaha pendatang baru. Hal ini sangat membantu, juga jika ditambah kemampuan untuk memberi. Tetapi itu sudah menjadi titik awal yang bagus.  
3. Keberanian
Sangat sedikit dari kita benar-benar memiliki kepercayaan yang tinggi. Saat muda, kita beralasan tidak memiliki cukup pengalaman, keberhasilan dan kegagalan yang cukup, untuk mengembangkan kepercayaan diri.
Tapi jika Anda punya nyali untuk setidaknya bertindak seperti yang Anda lakukan, itu sudah cukup untuk meraih kepercayaan orang-orang untuk kepada Anda.  
4. Punya kompetensi fungsional
Apa pun yang Anda kerjakan, tapi jika orang tidak berpikir Anda mampu melakukannya secara efektif, lupakan saja.
Saat ini, seorang manajer diharapkan untuk menjadi yang terbaik pada apa yang mereka kelola. Begitulah cara kerjanya.  
5. Prioritas dan pengorbanan
Dunia nyata tidak seperti apa yang mereka ajarkan di sekolah. Tidak ada yang pernah hitam dan putih. Itulah mengapa begitu banyak kompetensi manajemen.  
Adalah kemampuan Anda untuk secara efektif memprioritaskan dan membuat pengorbanan ketika mengambil keputusan. Mengetahui apa yang penting dan apa yang harus diperhatikan.  
6. Mampu memberikan motivasi
Beberapa orang memiliki kemampuan untuk membuat orang bergerak bersama-sama mencapai tujuan. Mereka dapat menjelaskan hal-hal kepada orang lain dengan cara yang mudah dipahami, bahkan kadang mendorong semangat.
Orang seperti ini yang awalnya dinilai lahir sebagai pemimpin. Pada kenyataannya, mereka hanya memiliki keterampilan yang terus berkembang.
7. Pengambil keputusan
Jika Anda bertanya kepada 10 orang saat mengambil keputusan akan sesuatu, Anda hanya akan mendapatkan 10 jawaban berbeda.
Anda harus mendapatkan gagasan jelas tentang ketegasan dan kepemimpinan. Pengambilan keputusan bukan hanya tentang hasil.
Anda harus membuat keputusan yang tepat dengan melakukan penyelidikan, mendengar, penalaran, dan tahu kapan harus mempercayai diri sendiri.
8. Adaptasi
Kita hidup dan bekerja di dunia yang serba cepat. Di mana seorang manajer harus fleksibel, mampu beradaptasi dengan cepat terhadap kondisi perubahan.
Jika Anda tidak dapat beradaptasi, Anda tidak akan pernah mampu menggerakkan usaha.
Anda tidak akan mampu menghadapi kendala persaingan pasar yang kompetitif.
Anda harus mampu bekerja dengan berbagai kelompok, teman maupun rekan sebaya dengan baik  
9. Inisiatif
Anda harus memiliki inisiatif yang kalau bisa tertanam sejak muda. Anda harus pergi mencari tugas yang terberat dan tertinggi maupun yang ringan.  
10. Memiliki gaya manajemen top-down
Gaya komando dan pengendalian manajemen sudah tidak populer saat ini.
Gaya yang dicari saat ini, bagaimana Anda menyelesaikan sesuatu melalui pengaturan tujuan yang tepat. Anda bisa menempatkan diri sebagai pemimpin baik ke atas, maksudnya ke pimpinan maupun ke bawah.
Demikian hal-hal yang bisa membuat Anda mencapai menjadi seorang pengusaha sukses.(as/inc.com/liputan6.com)






Untuk informasi lebih lanjut hubungi:


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan