Selasa, 31 Desember 2013

RENUNGAN AKHIR TAHUN 2013



Tuhan Sang Maha Pencipta, Yang Maha kasih, Yang Maha bijaksana, Sang Sutradara Yang Maha Sahsyat itu maha adil!

Dalam kehidupan ini, apa yang kita berikan, itulah yang akan kita terima.
Bagaimana yang kita lakukan, itu juga yang akan kita dapatkan.
Pencapaian yang kita raih akan sesuai dengan waktu, tenaga dan pikiran yang kita curahkan.
Kehidupan tidak pernah memihak, dunia ini adil!

Takdir Tuhan memang menentukan awal dan akhir hidup setiap pribadi, namun kitalah yang ambil keputusan dan menentukan pilihan ingin menjalani kehidupan seperti apa dan cara bagaimana?
Nasibmu ada ditanganmu!

Lupakan dan tinggalkanlah kekurangan dan kesalahan yang lalu!
Mari kita songsong tahun 2014 dengan semangat yang baru dan mulia...
Impian dan keyakinan yang baru, mental dan sikap yang lebih positif, semakin mau berbagi kebaikan dan kebahagiaan dengan orang lain.
Hiduplah dengan penuh kasih!
Amin





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Minggu, 29 Desember 2013

HIDUP INI SINGKAT!




Hari berganti, bulan berlalu, tahun bertambah, umur dan usia tua tanpa terasa cepat tiba. Segala keberhasilan, kejayaan dan kekuatan di masa muda, hanya akan menjadi kenangan, pergi dan tak pernah kembali...

Hidup bagaikan sebuah drama, yang menjadi raja bukan benar-benar raja, hanya peran di atas panggung dunia. Berakhirnya drama, berakhir pula semua peran...

Hidup bagaikan mimpi, seindah apapun, begitu bangun, semuanya sirna tak berbekas. Rumah mewah bagai istana, harta benda yang melimpah, kedudukan dan jabatan yang luar biasa, namun..., ketika napas terakhir tiba, sebatang jarum pun tak bisa dibawa pergi, sehelai benang pun tak bisa dimiliki...

Jalanilah hidup ini dengan penuh kesadaran, bijaksana, lepaskan keakuan dan bisa menerima apa adanya dengan dipenuhi cinta kasih...

Belajarlah tiada hari tanpa kasih, selalu berlapang dada dan mengalah.
Hidup ceria, bebas leluasa, tak ada yang tak bisa diikhlaskan.
Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan.
Tak ada dendam yang tak bisa dihapus.
Tak ada alasan tidak bisa untuk kebaikan, maka berbuatlah kebaikan sebanyak mungkin.
Apapun bentuknya dan bagaimanapun caranya, marilah kita isi kehidupan ini agar bermanfaat dan bisa membantu orang-orang yang memang membutuhkannya dengan tulus, kasih dan bijaksana...

Selamat jalan kawanku, kakakku, mentorku, rekan bisnisku, saudaraku, di surga Tuhan akan menyambutmu.
Amin

(Untuk mengenang, Jojo Hasan "Ko Dede", sahabatku yang telah dipanggil Tuhan, RIP - 27 Desember 2013)


Baca: KENAPA HARUS MENABUR KEBAIKAN?






Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Senin, 23 Desember 2013

SAAT ANDA HARUS BICARA ATAU DIAM?




Minggu lalu, saat atasan Anda meminta pendapat Anda untuk suatu hal, Anda mengatakan tidak memiliki ide. Namun sebenarnya di benak Anda penuh dengan ide-ide yang siap untuk dikeluarkan. Ketika atasan Anda akhirnya memutuskan untuk menjalankan ide rekan kerja Anda, Anda menyesal dan berharap Anda mengatakan ide-ide Anda tersebut kepada atasan Anda.

Kemarin, tetangga Anda melampiaskan frustrasinya kepada Anda tentang anak remajanya yang pulang larut malam. Anda kemudian mendatangi anaknya dan menasihatinya, mengatakan apa yang ibunya keluhkan pada Anda. Sekarang, tetangga Anda marah pada Anda karena mencampuri urusannya, dan Anda berharap seharusnya Anda tetap diam saja.

Dapat menjadi sesuatu yang sulit untuk mengetahui kapan harus berbicara dan kapan harus diam. Kesadaran diri, cara pAndang dan empati adalah kunci untuk membuat keputusan yang tepat.


Tetap Diam Ketika:

– Anda tidak punya sesuatu untuk dikatakan. Kadang-kadang orang berbicara hanya karena ada keheningan. Hal ini menyebabkan obrolan menjadi tak ada artinya. Jika Anda berbicara semata-mata karena ingin memecah keheningan, Anda berarti tidak memiliki sesuatu untuk dikatakan. Jangan menganggap ada sesuatu yang salah karena seseorang tidak berbicara, karena mungkin mereka tidak punya sesuatu untuk dikatakan. Berbicara dengan spontan; ini adalah kunci untuk mencapai kejujuran dan fokus.

– Anda perlu waktu untuk memperkuat reaksi Anda. Dalam situasi sarat dengan muatan emosional, seperti berdebat atau berargumen dengan pasangan atau teman, selalu ada risiko Anda menanggapi dengan cara yang menyakitkan atau agresif. Untuk mendapatkan perspektif tentang suatu masalah, Anda mungkin perlu melangkah mundur dan mengamati. Hal ini memungkinkan Anda untuk mendengarkan intuisi Anda dan secara logis menguraikan apa yang sebenarnya terjadi.

– Memang lebih baik untuk tidak mengatakan apa-apa. Hindari mengungkapkan pikiran dan perasaan yang tidak relevan. Misalnya, tidak perlu untuk memberitahu sahabat Anda bahwa istri/suaminya tidak menarik dan ia bisa mendapatkan yang lebih baik. Aturan ini juga berlaku ketika seseorang mempercayakan Anda dengan informasi pribadi. Jika Anda membocorkan apa yang menjadi rahasianya, mereka sulit untuk mempercayai Anda lagi.

– Anda tidak memiliki pendengar yang reseptif. Tidak ada gunanya berbicara jika orang lain tidak mendengarkan Anda, karena pesan apapun yang coba Anda sampaikan tidak akan didengarnya.


Berbicara Ketika:

– Anda ingin membiarkan perasaan Anda diketahui. Untuk menjaga situasi tetap damai, beberapa orang memendam emosi yang harusnya diungkapkan. Namun hal ini justru dapat menjadi bumerang yang jauh lebih berbahaya, karena emosi yang terpendam suatu saat dapat menjadi bom waktu yang siap meledak kapan saja. Jadi misalnya ketika pasangan Anda membuat masakan yang kurang enak, Anda harus memberitahu perasaan Anda agar menjadi perhatian untuknya. Memendam perasaan Anda hanya akan membuat buruk hubungan Anda kelak.

– Anda memiliki kekuatan untuk mengubah sesuatu. Jika kata-kata Anda dapat mengubah situasi menjadi lebih baik, Anda harus mengungkapkannya. Misalnya, jika saudara Anda sedang berada dalam kesedihan dan mengasihani diri sendiri karena ia kehilangan pekerjaannya, Anda mungkin bisa menghiburnya atau menunjukkan kepadanya sisi terang kehidupan untuk mengangkat dia keluar dari depresi.

– Sebuah kesempatan emas datang menghampiri. Kesempatan yang hilang dapat membuat jengkel, sehingga satu atau beberapa kata dari Anda dapat membuat perbedaan. Misalnya, Anda memiliki persaan malu untuk berinisiatif menghubungi sahabat Anda yang dahulu pernah bertengkar hebat dengan Anda. Suatu ketika Anda bertemu tidak sengaja dengannya di suatu acara, tangkap kesempatan tersebut dengan mulai berbicara kepadanya.

Baca: KOMUNIKASI YANG EFEKTIF





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w

Minggu, 22 Desember 2013

MELAKUKAN BISNIS, BUKAN DUDUK DIAM!



Sehebat-hebatnya daya ungkit Investasi, tidak mungkin dapat mengalahkan daya ungkit Bisnis.

Pengertian Investasi adalah Anda "menitipkan" modal atau uang untuk dikelola atau dimanfaatkan dalam bisnis orang lain, dan sebagai "imbalannya" Anda akan menerima "pembagian keuntungan (kerugian)" dari bisnis orang tersebut.
Sebesar-besarnya “keuntungan” investasi emas, tentu jauh lebih besar keuntungan perusahaan penambang emas, atau perusahaan pengelola emas (menjadi perhiasan, jual-beli, dll).

Sebesar-besarnya keuntungan investasi property, tentu lebih besar lagi keuntungan perusahaan pembangun property (developer).

Sebesar-besarnya “keuntungan” investasi saham atau valas, tentu yang paling untung adalah perusahaan jasa jual-belinya. Investor boleh ada yang rugi kecil, rugi besar, untung kecil maupun untung besar. Tetapi yang selalu untung tentu saja perusahaan jasa transaksi tersebut.

Baca: ANDA SIAP MENGHADAPI MASA PENSIUN?


Tidak mungkin Investasi mengalahkan Bisnis.
Warren Buffett sering dengan salah dianggap "Investor". Padahal yang dilakukannya adalah "membeli perusahaan untuk disinergikan dengan perusahaan lainnya". Dengan demikian tentu saja nilai setiap perusahaan miliknya makin lama makin tinggi karena keuntungan setiap perusahaan makin besar. Yang jelas, Warren Buffett tidak "beli sesuatu, duduk diam, lalu tiba-tiba kekayaannya melonjak". Tidak! Ada "sesuatu" yang dikerjakannya, yaitu BISNIS!

Baca: KENAPA ORANG TIDAK BERBISNIS?


Dengan investasi "duduk diam", jangan pernah berharap Rp 1 juta menjadi Rp 100 juta.
Apalagi dengan "investasi Rp 100.000, duduk diam, lalu berharap menjadi Rp 100 juta".
TETAPI...
Dengan "TIDAK DUDUK DIAM", dengan "BERGERAK", dengan benar-benar "MELAKUKAN" bisnis, Anda BOLEH mengharapkan "modal" awal Rp 100.000 suatu saat menjadi Rp 100 juta. TIDAK MUSTAHIL!
Syaratnya: MELAKUKAN BISNIS, BUKAN DUDUK DIAM!

Baca: KENAPA ORANG BERBISNIS?





Untuk informasi lebih lanjut hubungi:


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w

Minggu, 15 Desember 2013

BERINVESTASILAH!





Menata Masa Depan Finansial

Setiap orang dapat berinvestasi, tidak peduli berapa pun penghasilannya. Sayangnya, hingga kini masih banyak orang yang beranggapan bahwa berinvestasi hanya dilakukan saat ada uang sisa di kantong. Padahal, investasi seharusnya dialokasikan terlebih dahulu, bukan menunggu sisa pendapatan.
Hal yang penting dalam investasi adalah berapa jumlah yang dialokasikan, bukan berapa jumlah pendapatan seseorang. Baik orang itu pegawai negeri, karyawan swasta, maupun pebisnis atau orang yang sudah berduit.
Kebanyakan orang “takut ” ketika mendengar kata investasi. “Ah, penghasilan masih kecil mau investasi”, “belum ada sisa untuk berinvestasi”, atau “harus sedia berapa puluh juta untuk investasi”. Ungkapan seperti itu sering terdengar. Masih banyak orang mengira bahwa berinvestasi haruslah memiliki pendapatan besar atau harus mengalokasikan dana dalam jumlah yang besar.
Pemikiran seperti itulah yang membuat banyak orang tidak mau mulai menata masa depan finansialnya, ujungnya hanya bisa mengeluh karena tidak dapat mencukupi kebutuhan dan mulai menyalahkan pihak lain. Padahal, setiap individu bertanggung jawab atas masa depannya, termasuk masa depan finansialnya, bukan orang lain.

Bukan Tergantung Pendapatan
Kurangnya pengetahuan mengenai perencanaan keuangan pribadi, termasuk soal investasi, juga menjadi salah satu kendala seseorang dalam menata finansialnya. Banyak orang yang beranggapan akan mulai menabung atau berinvestasi jika pendapatannya sudah besar. Namun sebenarnya, semakin besar pendapatan, semakin besar pula pengeluaran kita.
Contohnya, dengan pendapatan Rp 2 juta per bulan, seorang karyawan cukup naik angkutan umum ke kantor karena biayanya murah.
Ketika pendapatannya naik dan dia sanggup mencicil sepeda motor, pengeluarannya akan bertambah untuk membeli bensin, oli, perawatan sepeda motor, dan lainnya. Ketika gajinya semakin besar, keinginan untuk membeli mobil muncul. Padahal, biaya yang harus dikeluarkan pun bertambah.
Berbagai cara memang dapat dilakukan untuk memperoleh masa depan keuangan yang lebih cerah. Masa depan tersebut tergantung pada bagaimana kita menyikapi dan bertindak untuk mulai berinvestasi.
Baca: KENAPA PERLU ASURANSI?


Berikut ini beberapa model untuk berinvestasi:

Tabungan dan deposito
Menyimpan uang di tabungan dan deposito adalah tempat yang terbaik untuk menyimpan dana darurat kita. Besarnya dana darurat yang perlu dimiliki adalah tiga kali biaya bulanan. Tempatkan dana darurat ini di tabungan dan deposito. Walaupun bunganya kurang menarik, tetapi inilah produk yang paling likuid bagi uang Anda.

Properti
Memiliki rumah pertama merupakan keinginan yang diidam-idamkan bagi banyak orang. Apalagi dengan harga rumah yang terus naik melebihi inflasi. Inilah waktunya yang terbaik untuk mulai membeli properti. Siapkan uang muka untuk membeli rumah kecil sederhana atau apartemen yang diinginkan, dan segera ambil KPR untuk kelanjutan pembayarannya. Menyicil KPR akan memaksa kita untuk menyisihkan uang dan berinvestasi.

Saham atau Reksadana
Tujuan jangka panjang selalu menjadi tujuan yang tepat untuk memilih investasi yang agresif. Pilihan saham atau reksadana saham bisa menjadi pilihan investasi yang mampu memenuhi tujuan jangka panjang. Silakan coba sedikit demi sedikit, dan rasakan bagaimana naik turunnya investasi ini, mampu memberikan pengalaman yang sangat bermanfaat.

Baca: APA ITU REKSA DANA?





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Jumat, 13 Desember 2013

BERCERMIN DIRI...




Bagaimana caranya membuat sebuah ruangan kecil bisa memberikan kesan luas?

Sederhana: tempatkan cermin besar di ruangan itu.
Kaca cermin memang sangat efektif untuk menyulap ruangan yang kecil dan sempit menjadi terkesan luas dan longgar.

Betapa pentingnya Anda juga memasang cermin untuk diri Anda sendiri. Saat Anda bersedia "bercermin" melakukan introspeksi dan evaluasi diri secara terus menerus maka hal tersebut tidak hanya sekedar memberikan kesan luas, †Î±pï benar-benar memperluas kapasitas Anda.

Banyak orang membuat rencana, namun tidak pernah mengevaluasi apakah rencana-rencana tersebut sudah berjalan seperti yang seharusnya.

Mengapa demikian?
Alasannya sering konyol: tidak punya waktu untuk mengevaluasinya. Jika tidak pernah mengevaluasi, maka Anda tidak tau apakah rencana-rencana tersebut sudah berjalan secara efektif atau tidak.
Lebih parah lagi, jika Anda tidak bercermin, maka Anda bahkan tidak tau, kalau ada yang tidak beres sedang terjadi pada hidup Anda maupun pekerjaan Anda.
Bayangkan, betapa banyaknya kerugian yang ditimbulkan oleh hal itu.
Sebaliknya dengan Anda rajin bercermin, yaitu mengevaluasi dan melakukan intropeksi diri secara terus menerus, maka Anda akan melakukan perbaikan diri secara terus menerus.


Self improvement, demikian bahasa kerennya.
Dengan melakukan self improvement secara kontinyu, maka secara otomatis Anda sedang memperbesar kapasitas diri.


Semakin besar kapasitas Anda, semakin besar juga Tuhan mempercayakan berkat kepada Anda.
Banyak orang memasang cermin untuk dirinya 1 tahun sekali saja, biasanya dilakukan di akhir tahun untuk mengevaluasi apa saja yang sudah terjadi sepanjang tahun itu. Jika secara fisik saja Anda bercermin minimal 3x per hari,
mengapa untuk meningkatkan kapasitas diri Anda hanya bercermin 1x dalam 1 tahun?
Ironis, bukan?


MARI KITA INTROPEKSI DAN EVALUASI DIRI, AGAR HIDUP MENJADI LEBIH BERKUALITAS...

Baca: IMAN DAN PENGHARAPAN







Salam Sejahtera & Sukses Selalu!




Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Rabu, 11 Desember 2013

BERTAHAN SATU HARI





Ketika begitu banyak kegelisahan menggelembung menjadi satu dan memenuhi isi kepala kita...

Ketika kita tidak tahu
 harus berbuat apa sementara begitu banyak persoalan yang menghantam kita sekaligus...

Ketika seolah kita sudah kehilangan keyakinan untuk berdiri tegar di antara semua badai kehidupan yang
 terjadi...

Bertahanlah satu hari lagi,
Jangan menyerah hari ini,
Karena kita tidak pernah tahu
 apa yang akan ditawarkan hari esok kepada kita...

Bertahanlah satu hari lagi di dalam iman,
Bertahanlah satu hari lagi di dalam doa,
Bertahanlah satu hari lagi bersama-Nya…

Kita sudah menjalani hari-hari bersama-Nya…
Kita sudah menjalani minggu demi minggu…
Bulan demi bulan…
Tahun demi tahun…
Dalam penyelenggaraan-Nya…

Jangan menyerah karena keadaan hari ini…
Hidup ini harus optimis, 
Karena kita tidak pernah tahu
,
Rencana masa depan macam apa yang sudah dipersiapkan oleh-Nya bagi kita

Baca: AMBILLAH UNTUK MENCOBA LAGI





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Minggu, 10 November 2013

BERBISNISLAH!



Apakah Anda percaya bahwa uang hanya bisa diperoleh dengan bekerja?
Apakah Anda percaya bahwa tidak bekerja = tidak ada uang?

Apakah sekarang Anda bekerja untuk mendapatkan uang?
Sampai usia berapakah Anda ingin tetap bekerja?

Bila Anda sudah tidak bekerja, apakah Anda nanti masih memiliki uang?
Bila Anda sudah berhenti bekerja, dari manakah Anda memperoleh uang?
Bila Anda sudah berhenti bekerja, akan cukupkah uang Anda?
Apakah Anda mengenal konsep "PASSIVE INCOME"?


Alkisah, ada sebuah desa di kaki pegunungan. Sumber mata air terdapat di atas gunung. Setiap hari penduduk desa harus mengambil air dari atas gunung, dibawa turun ke desa di bawah kaki gunung tersebut.
Bila Anda menjadi penduduk desa tersebut, bagaimana caranya Anda mengambil air setiap hari?
Ada dua pilihan:
    1.   Menggunakan ember
    2.   Membangun saluran air

Dari dua pilihan tersebut, yang manakah yang akan Anda pilih?
99% orang pasti memilih membangun saluran air.

Apakah pilihan Anda sama (membangun saluran air)?
Mengapa Anda tidak memilih menggunakan ember?
Banyak alasan orang tidak mau menggunakan ember, antara lain: tidak efisien, boros waktu, capek, dll.

Tetapi ada 2 hal yang sangat membedakan antara menggunakan ember dan membangun saluran air:
    1. Dengan menggunakan ember, berarti harus bolak-balik terus-menerus. Artinya harus terus-menerus MENGERJAKAN PEKERJAAN YANG ITU-ITU JUGA.
    2. Dengan menggunakan ember, pada saat kita berhenti, maka SEKETIKA AIRNYA JUGA BERHENTI.

Namun dengan pilihan kedua, yaitu membangun saluran air, ada 2 hal yang bisa kita dapatkan:
    1. Setelah saluran air selesai dibangun, AIR AKAN MENGALIR DENGAN SENDIRINYA, bahkan pada waktu kita tidur sekalipun.
    2. Dengan membangun saluran air, berarti kita BEKERJA SEKALI, TAPI HASILNYA KITA BISA NIKMATI TERUS MENERUS. Inilah maksud sebenarnya dari PASSIVE INCOME.

Apakah pekerjaan/bisnis Anda sekarang lebih mirip dengan “prinsip ember” atau ”prinsip saluran air”?
Apakah Anda harus mengerjakan pekerjaan/bisnis Anda setiap hari?
Apakah Anda “dibayar” untuk kepandaian/kemampuan Anda, atau hanya sekedar waktu Anda saja?
99% pekerjaan adalah “hanya” menukar waktu Anda dengan uang.
Buktinya, sewaktu Anda berhenti mengerjakan pekerjaan/bisnis Anda sekarang, apakah masih ada kemungkinan untuk terus mendapatkan penghasilan darinya?

Kembali ke pertanyaan di atas: SAMPAI USIA BERAPA ANDA AKAN TERUS BEKERJA?
Apakah Anda BUTUH dengan apa yang disebut “passive income”?
Bila Anda tidak ingin bekerja sampai tua, berarti Anda BUTUH kesempatan untuk memperoleh “passive income”.
Berarti Anda BUTUH untuk mulai membangun saluran pipa.

KAPAN WAKTU YANG TEPAT untuk mulai membangun saluran pipa?
Waktu yang tepat dan yang terbaik adalah: KEMARIN
Sekarang hanya ada waktu yang tepat urutan kedua, yaitu: HARI INI

Faktanya, saya BUTUH “membangun saluran air”, tapi saat ini saya terlalu sibuk dan tidak punya waktu. Bagaimana caranya?

    1. Pekerjaan dengan “menggunakan ember” TIDAK AKAN PERNAH SELESAI. Jadi TIDAK ADA GUNANYA MENUNGGU waktu yang tepat lagi.
    2. Bila Anda benar-benar BUTUH, maka PASTI WAKTU AKAN ADA DENGAN SENDIRINYA. Sama seperti Anda “butuh” masuk kantor, Anda “butuh” hiburan, Anda “butuh” pergi liburan, dsb. Sekali lagi, bila Anda benar-benar BUTUH “membangun saluran air” dan menganggapnya benar-benar PENTING, maka ANDA PASTI PUNYA WAKTU untuk itu.
    3. Semakin lama Anda menunda membangun saluran pipa, semakin lama pula Anda terjebak menggunakan ember terus-menerus.
    4. Pekerjaan dengan menggunakan ember, semakin lama akan semakin berat. Tidak pernah menjadi semakin mudah.
    5. Mulai membangun saluran air pada saat kita masih bisa menggunakan ember, adalah hal yang sangat bijaksana. Bila kita baru mau membangun saluran pipa pada saat sudah tidak bisa menggunakan ember lagi, semuanya sudah jadi sangat terlambat.
    6. Ingat, WAKTU YANG TEPAT SUDAH LEWAT, tinggal bagaimana kita MENGGUNAKAN HARI INI AGAR TIDAK SEMAKIN TERLAMBAT.
    7. Tidak ada yang bisa mengatur waktu Anda, sebaik Anda sendiri.

Kita sudah melihat prinsip “passive income” dengan membangun saluran air. Mari kita teruskan cerita “membawa ember” dan “membangun saluran air” tadi.
Bagaimana caranya bagi seorang pembawa ember, bila dia ingin memperbanyak air yang bisa dibawanya tiap hari? Ada beberapa pilihan yang biasa dilakukan:
1. Memperbesar ukuran ember
Bisa diartikan, kita menerima ‘kenaikan jabatan” yang disertai       bertambahnya tanggung jawab dan bertambahnya beban pekerjaan tersebut.
    2. Menambah jumlah ember yang dibawa
Bila penghasilan dari satu pekerjaan tidak cukup, biasanya kita mencari pekerjaan kedua, atau bahkan ketiga. Biasanya ada satu pekerjaan yang “full-time” dan ada beberapa yang “part-time”.
    3. Menambah waktu kerja
Singkatnya, lembur siang-malam. Tidur hanya 2-3 jam sehari.

Apakah cara-cara di atas mampu memperbanyak air (memperbesar penghasilan) kita?
Tentu saja bisa. Tetapi cara-cara di atas SANGAT TERBATAS, untuk 2 hal:
    1.    Terbatasnya tenaga
    2.    Terbatasnya waktu

Karena cara-cara di atas SANGAT TERBATAS, maka kita perlu mengingat fakta-fakta di bawah ini (karena kita seringkali lupa):
    1.  Dengan mengandalkan prinsip “membawa ember”, kita SELAMANYA TIDAK MUNGKIN SUKSES besar, karena sudah terbukti SANGAT TERBATAS.
    2.  Oleh karenanya, TIDAK PERNAH ADA orang-orang terkaya (tersukses) yang mencapai kesuksesannya saat ini dengan mengandalkan prinsip “membawa ember”.
    3.  Semua pakar-pakar ternama di dunia mengajarkan bahwa dengan “membawa  ember”, tidak akan membawa kita kemana-mana. Hanya di situ-situ saja seumur hidup. (Kata: Robert T. Kiyosaki dalam “Rich Dad Poor Dad”)
    4.  Bila kita SEUMUR HIDUP hanya ngotot dengan “membawa ember” saja, SUDAH PASTI kita tidak bisa mencapai sebagian besar impian kita, karena satu hal pasti: membawa ember itu potensinya SANGAT TERBATAS.
    5.  Anda tidak perlu mencari bukti lebih banyak lagi. Orang-orang di sekitar kita sudah banyak yang menjadi contoh dan bukti mutlak, bahwa dengan hanya “membawa ember” saja, maka TIDAK MUNGKIN bisa benar-benar sukses.

Nah, sekarang bagaimana dengan “membangun saluran air”?
Tadi kita sudah sepakat bahwa: setelah saluran air selesai dibangun, air akan terus mengalir, bahkan pada saat kita tidur.

Pertanyaannya: Bagaimana bila aliran air tersebut tidak cukup? Bagaimana bila kita ingin memperbesar kapasitas air yang mengalir? Terbatas jugakah?

Jawabannya: DENGAN SATU SALURAN AIR, MEMANG TERBATAS.
Tapi ingatlah hal ini:
    1.  Setelah satu saluran air selesai dibangun, KITA BISA MULAI MEMBANGUN SALURAN AIR lainnya.
    2.  Pada saat kita membangun saluran air yang kedua (atau ketiga), SALURAN AIR PERTAMA TETAP MENGALIR airnya.
    3.  Artinya, kita bisa membangun BANYAK SEKALI SALURAN AIR, dan ini berarti PENGHASILAN KITA MENJADI TIDAK TERBATAS.

Inilah yang kita sebut dengan “UNLIMITED INCOME”, yaitu sebuah PENGHASILAN DENGAN POTENSI YANG TIDAK ADA BATASNYA.
Batasnya hanya ditentukan oleh serajin apa kita membangun saluran-saluran air kita.

Lalu kapan berhentinya? Sama juga donk dengan “membawa ember”?
Beda sekali. Bedanya :
    1.  Dengan “membawa ember”, begitu kita berhenti, SEMUA PENGHASILAN SERTA MERTA BERHENTI TOTAL.
    2.  Dengan “membangun saluran air”, begitu kita berhenti, PENGHASILAN KITA MASIH TETAP MENGALIR TERUS.
Yang berhenti hanya pertumbuhan penghasilannya (dan pada prakteknya, itupun bukan berhenti bertumbuh sama sekali, hanya menjadi lebih lambat saja). Pada suatu saat, bila kita sudah cukup “puas” dengan tingkat penghasilan kita saat itu, tentu boleh-boleh saja punya alasan untuk berhenti, dan mulai benar-benar menikmati “passive income” yang “unlimited”.

CATATAN PENTING :
    1.  Membangun saluran air pasti perlu waktu.
    2.  Untuk mencapai “unlimited income”, kita mungkin harus membangun beberapa saluran air.
    3.  Oleh karena itu PENTING SEKALI agar kita MULAI MEMBANGUN SALURAN AIR YANG PERTAMA SECEPAT MUNGKIN, SEDINI MUNGKIN.
    4.  Sebelum kita MULAI membangun saluran air kita yang pertama, artinya kita juga BELUM memulai usaha kita mencapai “unlimited income”.
    5.  Inilah juga alasan terpenting mengapa kita TIDAK BOLEH MENUNDA-NUNDA LAGI untuk MULAI membangun saluran pipa kita yang pertama, baru nanti ada yang kedua, ketiga dan seterusnya.
    6.   MULAILAH HARI INI JUGA.


 Sekali lagi tentang “ember” dan “saluran air” :
                                                                                 
    1.  Apakah “ember” bisa Anda wariskan ke anak Anda?
Tentu saja bisa. Tapi ingat, bila Anda mewariskan ember kepada anak Anda, berarti pula:
·   Anda bisa mewariskan embernya, tapi TIDAK AIRNYA.
·   Anak Anda TETAP HARUS BOLAK-BALIK mengangkut air sendiri setiap hari.
·   Anda bisa mewariskan bisnis Anda kepada anak/keluarga Anda, tapi ingat, anak/keluarga Anda tetap harus “meneruskan” bisnis Anda tersebut.
·   Bila anak Anda BERHENTI membawa ember, AIRNYA PASTI BERHENTI JUGA kan.

    2.  Apakah “saluran air” bisa Anda wariskan ke anak Anda?
Jelas bisa.
·   Hebatnya, bila Anda mewariskan “saluran air” ke anak Anda, maka berarti Anda juga SEKALIGUS mewariskan airnya.
·   Air tetap akan mengalir terus, walaupun Anda sudah tidak ada lagi.
·   Kehidupan anak/keluarga Anda JAUH LEBIH TERJAMIN bila Anda mewariskan saluran air, bukannya ember.
Banyak orang yang gagal melihat kelebihan mewariskan saluran air dibandingkan dengan mewariskan ember.
Mana yang Anda pilih untuk diwariskan ke anak Anda?
EMBER atau SALURAN AIR ???

Bila Anda memilih untuk mewariskan SALURAN AIR, maka ada beberapa hal yang penting untuk Anda ingat:
    1.  SEGERA mulai membangun saluran airnya. Anda TIDAK BISA MEWARISKAN APA YANG ANDA TIDAK PUNYA.
    2.  Bila Anda setuju, bahwa untuk membangun saluran air itu diperlukan waktu, maka itu pula lah alasannya mengapa Anda harus MULAI SAAT INI JUGA.
    3.  Semakin terlambat Anda mulai membangun saluran air, maka SEMAKIN BESAR RESIKONYA bahwa saluran air itu tidak SELESAI PADA WAKTUNYA.
    4.  Bila saluran air itu BELUM SELESAI pada waktunya, dan Anda sendiri tiba-tiba tidak bisa meneruskannya lagi, maka ANAK ANDA TIDAK AKAN MEWARISKAN APA-APA. Tidak mewariskan saluran air, dan besar kemungkinan juga tidak mewariskan “ember” pula.
    5.  Membangun saluran air bukan HANYA UNTUK ANDA, tapi juga UNTUK MASA DEPAN ANAK-ANAK DAN KELUARGA ANDA.
    6.  Bila membangun saluran air SEDEMIKIAN PENTINGNYA, hanya ada satu hal yang bisa kita lakukan: MULAILAH SAAT INI JUGA.
    7.  Karena SEDEMIKIAN PENTINGNYA arti saluran air ini bagi masa depan anak dan keluarga kita, maka berarti pula TIDAK ADA ALASAN APA PUN untuk tidak segera mulai membangun saluran air ini. Tidak ada alasan waktu, tidak ada alasan ketrampilan, dan tidak ada alasan-alasan lainnya.
    8.  Hal ini karena membangun saluran air adalah TERAMAT SANGAT PENTING SEKALI.

Beberapa pertanyaan terakhir:
    1.  Apakah Anda sudah paham kelebihan membangun saluran air dibandingkan dengan membawa ember? (passive income, unlimited income, warisan)
    2.  Apakah pekerjaan/bisnis Anda sekarang lebih dekat ke “membawa ember” atau ke “membangun saluran air”?
    3.  Apakah Anda BUTUH untuk membangun saluran air?
    4.  Bila seumur hidup Anda tidak punya saluran air, apakah Anda merasa hidup Anda akan baik-baik saja? (karena faktanya hanya sedikit sekali orang yang memilih membangun saluran air)
    5.  Bila seumur hidup Anda hanya membawa ember, apakah Anda merasa biasa-biasa saja? (karena sebagian besar orang yang seperti itu, seumur hidup hanya membawa ember saja)
    6.  Apakah dengan adanya saluran air akan banyak membantu anak/keluarga Anda nantinya?
    7.  Apakah masa depan anak/keluarga Anda bisa banyak berubah bila Anda mau mulai membangun saluran air?

Kondisi kita saat ini adalah akibat pilihan-pilihan kita di masa lalu.
Kondisi kita di masa depan tergantung dari pilihan-pilihan kita saat ini...






Salam Sejahtera & Sukses Selalu!

Drs. Johanes Budi Walujo
PT. Berkat Akur Nanjaya

HP: 08112332777
WA/Line: 081919132777
Twitter: @johanesbudi_w
Website: https://www.berkatakurnanjaya.com/