Senin, 30 September 2013

EKSELEN vs MEDIOKER



MEDIOKER
Medioker (mediocare) adalah sikap rata-rata. Ciri seorang medioker adalah ia tidak berusaha meraih yang lebih baik dari sekarang. Yang menjadi patokan seorang dengan pribadi medioker hanyalah job description atau hal biasa saja yang dilakukan oleh orang lain yang ada di sekitarnya. Jadi, dalam bekerja ia hanya sekedar menyelesaikan tugasnya tersebut tanpa ingin mengerahkan segenap daya kemampuan terbaiknya untuk menyelesaikan tugas itu. Sering kali ia juga mengambil jalan pintas, atau cukup puas hanya dengan hasil yang biasa-biasa saja. Dengan alasan ‘cari aman’, sikap medioker ini juga kerap menjadi sebuah kebiasaan.

EKSELEN
Dalam bahasa aslinya, kata ekselen (excellent) berasal dari bahasa Latin excellere yang berarti ‘melebihi’ atau ‘lebih dari’. Ketika sesuatu disebut memiliki sifat ekselen, hal itu berbicara mengenai sebuah kualitas. Dalam sikap ekselen, meskipun tujuan telah jelas ditetapkan tapi pemikiran-pemikiran yang baru untuk mencapainya terus digali. Baik sikap ekselen mau pun medioker ini bisa ditemukan dalam cara Anda bekerja, cara Anda mengemukakan pendapat, hingga cara Anda menyelesaikan sesuatu. Ekselen juga tidak sama dengan sempurna, karena menjadi ekselen pada intinya adalah melakukan sesuatu lebih dari rata-rata serta dengan segenap daya upaya, sementara sempurna berarti melakukan sesuatu dengan hasil yang sama sekali tanpa cela. Jadi, jangan pernah mengatakan Anda tidak bisa meraih hasil dan memiliki kepribadian yang ekselen.

Baca: GOOD TO GREAT





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w

LOWONGAN & PELUANG BAGI ANDA!




CAR (PT. Central Asia Raya) hadir bagi Anda yang:
  1. MAU MENABUNG CERDAS,
  2. BUTUH PEKERJAAN, dan
  3. MENCARI PELUANG USAHA


Inilah kehebatan CAR 3 in 1, 3 KHASIAT SEKALIGUS...





Lowongan Kerja:




Syarat:
  1. Pria dan Wanita
  2. Warga Negara Indonesia
  3. Pendidikan minimal SMU
  4. Pengalaman tidak diperlukan
  5. Berani menghadapi rintangan
  6. Punya impian dan sikap positif
  7. Memiliki kendaraan sendiri
  8. Memiliki kemauan keras untuk sukses
  9. Mampu bekerja secara independent maupun teamwork
  10. Wajib mengikuti training, pengetahuan tentang bisnis 3i, sehingga tidak terjadi miss-informasi kepada calon nasabah



Peluang Bisnis di PT. CAR:



Berikut ini dahsyatnya bisnis 3i-Networks:

  1. Nyaris tanpa modal
  2. Menjadi Bos bagi diri sendiri
  3. Waktu kerja yang fleksibel
  4. Tidak perlu sewa kantor
  5. Support system sudah ada
  6. Manajemen profesional
  7. Penghasilan tidak dibatasi
  8. Keuntungan yang besar
  9. Bonusnya banyak
  10. Potensi pasar yang sangat luas
  11. Tidak sda resiko kerugian
  12. Produknya tidak kadaluarsa
  13. Produknya dibutuhkan oleh semua orang
  14. Bisa menjalankan pekerjaan/bisnis Lainnya
  15. Tidak dibutuhkan pengalaman kerja
  16. Tidak diperlukan latar belakang pendidikan tertentu
  17. Bisa dijalankan oleh siapa saja
  18. Bisa dimulai kapan saja
  19. Aktualisasi diri, membentuk Sikap Positif
  20. Adanya Peluang Kerja dan Karir
  21. Bisa Diinformasikan Kepada Siapa Saja
  22. Pekerjaan/Profesi Mulia, Bisa Bermanfaat, dan Bantu Banyak Orang
  23. Berkesempatan Bertemu Banyak Orang
  24. Salah Satu Cara Pintar agar:



Untuk LOWONGAN & PELUANG BISNIS, silahkan Anda KLIK yang berikut ini:


Ekonomi Tumbuh Hebat, RI Masih Terjerat Masalah Lapangan Kerja
Liputan6.com, Jakarta : Mantan Menteri Keuangan JB Sumarlin menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia beberapa tahun terakhir  tergolong hebat. Sayangnya, pertumbuhan itu masih belum bisa mengatasi permasalahan yang sangat berat bagi negara ini yaitu lapangan pekerjaan.
"Pertumbuhan ekonomi saat ini tergolong hebat, namun masih belum bisa memecahkan permasalahan lapangan kerja," ujar Sumarlin saat acara launching buku dan syukuran Ulang Tahunnya ke 80 di Jakarta, Sabtu (16/2/2013).
Sumarlin menjelaskan, kehebatan perekonomian ini dimulai ketika Indonesia bisa keluar dari krisis ekonomi di tahun 1998. Bahkan kinerja positif ekonomi Indonesia masih terus berlanjut hingga saat ini.
Meski pertumbuhan ekonomi terbilang tinggi, JB Sumarlin menilai pemerintah tak bisa lepas dari jerat permasalahan lapangan kerja. Hingga kini lapangan pekerjaan di tanah air tergolong masih sangat sempit sehingga harus dikelola dengan baik. 
"Untuk permasalahan lapangan kerja yang sempit itu bisa membuat kesenjangan banyak rakyat," ungkapnya.
Tak hanya kesenjangan, mantan Kepala Bappenas ini juga menilai minimnya lapangan kerja bisa memicu munculnya konflik.
Kondisi yang terjadi saat ini, ujar Sumarlin, terasa menyedihkan baginya. Selama ini, pemerintah terus bekerja untuk mempertahankan eksistensi perekonomian negara. Namun kondisi itu terus berangsur berubah. "Itu yang harus dibenahi oleh pemerintah," tegas dia. 
Seluruh pekerjaan rumah ini harus segera diselesaikan pemerintah dengan harapkan perekonomian Indonesia akan mampu dipertahankan bahkan meningkat lebih tinggi lagi. (Dis/Shd)

Krisis Tenaga Kerja Indonesia (Agustus 2013)
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pada Februari 2013 terdapat 121,2 juta angkatan kerja sementara pada periode yang sama hanya 114 juta penduduk saja yang bekerja. Hal ini menunjukkan, kurang dari enam bulan yang lalu terdapat kurang lebih 7,2 juta pengangguran terbuka atau mencapai 5,92 persen. Dari jumlah tersebut, kira-kira 400 ribunya adalah lulusan sarjana. Ironis bukan?
Padahal hingga saat ini, masih ada pos-pos di berbagai perusahaan yang masih membutuhkan tenaga kerja. Logikanya, jika banyak orang yang mencari pekerjaan, tentunya mereka bisa mengisi pos-pos tersebut. Dimana letak masalahnya?
“Kualitas tenaga kerja di Indonesia –baik dari sisi pendidikan maupun kompetensinya-- relatif masih rendah. Jumlah penduduk yang bekerja didominasi oleh jenjang pendidikan SD ke bawah 47,9 persen. Selain itu, ada tuntutan untuk memiliki standarisasi keterampilan tertentu di tempat kerja,” ujar DR Endang Sulistyaningsih, Deputi Kerjasama Luar Negeri dan Promosi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), menjawab hal ini.
Menurut Endang, tidak ada kepastian jaminan ketersediaan lapangan kerja bagi para tenaga kerja, karena ketersediaan lapangan kerja tergantung dari tingkat pertumbuhan ekonomi. Namun pertumbuhan yang tinggi tidak selalu memberikan lapangan kerja yang besar. Ini berkaitan dengan strategi pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah dan para pelaku di dunia usaha.
Kurangnya tenaga kerja di Indonesia bukan juga disebabkan karena banyak orang yang memilih bekerja ke luar negeri. Pada dasarnya banyak alasan mengapa seseorang memutuskan bekerja ke luar negeri, antara lain ingin melanjutkan studi, memperoleh gaji yang jauh lebih tinggi, mencari pengalaman dan sebagainya. Dengan demikian, pilihan bekerja ke luar negeri bukan solusi satu-satunya untuk menangani masalah pengangguran di dalam negeri.
Endang menyebut setidaknya 3 penyebab tingginya angka pengangguran di dalam negeri dan banyaknya perusahaan yang justru memilih tenaga kerja asing antara lain:
1. Iklim investasi di Indonesia belum kondusif sehingga mengurangi kesempatan investor asing untuk mengembangkan bisnis mereka di sini. Padahal dengan banyaknya tenaga kerja, Indonesia seharusnya menjadi incaran industri-industri besar.
2. Kualitas angkatan kerja Indonesia masih rendah karena kurangnya keterampilan. Hingga kini, pengangguran tertinggi masih berasal dari lulusan SD, SMP dan SMA.
3. Selain jumlah penduduk yang terus meningkat, penyebarannya pun tidak merata –masih terkonsentrasi di daerah perkotaan dan Pulau Jawa. Namun urbanisasi tidak bisa dibendung karena memang pembangunan pun terpusat di sana.




Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w

BEDANYA MENABUNG DI BANK vs ASURANSI?



Apa sih bedanya menabung di Bank dengan menabung di Perusahaan Asuransi PT. CAR (Central Asia Raya)?





Mari kita perhatikan perbedaan menabung di bank dengan di perusahaan asuransi, yaitu:

1. Bank tidak akan memberikan perlindungan jiwa bagi si penabung/nasabahnya.

Maksudnya, dengan menjadi nasabah di sebuah bank, jika suatu hari si nasabah tersebut meninggal dunia, ahli waris/keluarganya hanya akan mendapatkan sejumlah saldo yang ada di bank tersebut.
Lain halnya jika nasabah tersebut menabung di perusahaan asuransi, apabila nasabah tersebut meninggal dunia, maka ahli waris/keluarganya akan mendapatkan sejumlah Uang Pertanggungan ditambah dengan pengembalian saldo tabungan yang ada beserta nilai investasinya.

Lebih lanjut akan saya jelaskan demikian:
  • Menabung di Bank:
Akan berakhir bila si penabung meninggal dunia dan ahli warisnya hanya akan mendapatkan sejumlah uang sesuai saldo yang ada di tabungan. Misalnya: nasabah menabung baru 10 bulan sebesar Rp 10 juta, kemudian meninggal dunia, maka ahli warisnya hanya akan mendapatkan sebesar Rp 10 juta plus bunganya.
  • Menabung di Perusahaan Asuransi:
Nasabah baru menabung 10 bulan sejumlah Rp 10 juta, kemudian meninggal dunia, maka ahli warisnya akan menerima Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa sesuai yang tercantum di polis (bisa Rp 100 juta, Rp 500 juta, atau Rp 1 milyar, tergantung premi) PLUS nilai tunai dari tabungan selama 10 bulan tersebut.


2. Nasabah yang menabung di bank, jika ingin mendapatkan fasilitas asuransi harus membeli dari perusahaan asuransi, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk manfaat itu menjadi lebih besar.


Hal itu disebabkan karena selain nasabah dikenakan biaya administrasi di bank, juga harus membayar biaya administrasi perusahaan asuransi.
Jika nasabah menabung di perusahaan asuransi, maka manfaat asuransi sebagai tambahan, jadi nasabah membayar lebih murah.





Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

PENTINGNYA ASURANSI JIWA!




KENAPA ASURANSI JIWA SANGAT PENTING?

Setiap manusia yang lahir dan akhirnya mati adalah takdir, kuasa Tuhan yang tidak dapat dihindari oleh siapapun!

Apabila terjadi sesuatu dengan sang pencari nafkah, lalu apa yang akan terjadi dengan keluarga yang ditinggalkan...???

Nahh..., hal ini tentu harus disikapi secara bijak dengan cara mempersiapkan suatu perlindungan penghasilan bagi Anda dan keluarga yang dicintai, termasuk mempersiapkan dana pensiun bagi masa tua Anda. Sebuah perencanaan keuangan yang baik akan memastikan kehidupan yang layak saat Anda menjalani di masa pensiun...


APAKAH ASURANSI JIWA ITU?
Suatu sistem perlindungan dalam bentuk pemindahan resiko dari Tertanggung kepada Penanggung atas kerugian keuangan yang disebabkan oleh 4 musuh utama:
    1.   Meninggal terlalu cepat
    2.   Hidup terlalu lama
    3.   Cacat total dan tetap
    4.   Penyakit kritis

MANFAAT ASURANSI JIWA:
Secara umum manfaat dari Asurasni Jiwa adalah:
    1.   Proteksi Income
    2.   Dana Pendidikan
    3.   Dana Pensiun
    4.   Dana Darurat


PENJELASAAN MANFAAT ASURANSI JIWA:
  1. Proteksi Income. Salah satu manfaat utama dari Asuransi Jiwa adalah "proteksi income". Yaitu melalui perlindungan Asuransi Jiwa yang seseorang miliki, ia dapat memastikan kesejahteraan hidup keluarganya dengan mempertahankan kelangsungan income yang selama ini ia berikan kepada keluarganya, tanpa harus terputus akibat resiko kehidupan yang mungkin terjadi, seperti: sakit, cacat atau meninggal dunia. Asuransi Jiwa bukanlah uang yang kita keluarkan untuk membayar premi, melainkan uang yang akan kita berikan kepada orang-orang yang kita kasihi di suatu hari nanti, yaitu untuk anak-anak dan pasangan kita.
  2. Dana Pendidikan. Impian bagi setiap orang tua adalah mengantarkan putra-putrinya ke jenjang kehidupan yang lebih baik melalui pendidikan. Seperti kita ketahui bahwa biaya pendidikan terus meningkat dari tahun ke tahun. Itu sebabnya, tanpa perencanaan keuangan yang baik untuk memastikan kelangsungan pendidikan putra-putri Anda, mustahil cita-cita mulia tersebut dapat terwujud. Melalui Asuransi Jiwa Dana Pendidikan nasabah dapat memastikan dana pendidikan bagi putra-putri tercinta.
  3. Dana Pensiun. Dengan memiliki program Asuransi Jiwa Dana Pensiun, seseorang yang memasuki usia pensiun 55 atau 60 tahun, akan menerima sejumlah besar dana yang dapat dimanfaatkan untuk: biaya hidup di hari tua, biaya perawatan kesehatan, wisata keliling dunia, buka usaha/investasi.
  4. Dana Darurat. Salah satu manfaat yang banyak dimanfaatkan orang melalui Asuransi Jiwa adalah "disiplin dalam menabung". Yaitu, memalui program menabung yang terjadwal dan berkesinambungan Asuransi Jiwa dapat memberikan manfaat-manfaat dana darurat berupa:
    • Manfaat-manfaat Tahapan yang telah ditetapkan sejak awal.
    • Manfaat pinjaman polis melalui Nilai Tunai yang terbentuk.
    • Manfaat tabungan melalui Nilai Polis yang terbentuk: untuk beli rumah/mobil, renovasi rumah, berobat/check up, untuk naik haji/jiarah, dll.





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Minggu, 29 September 2013

ASOSIASI ASURANSI JIWA INDONESIA (AAJI)




Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (“Asosiasi”) didirikan berdasarkan hasil Sidang Komisi A – Kongres Dewan Asuransi Indonesia (DAI) ke – X, tanggal 23 Januari 2002.
Pendirian Asosiasi telah diaktekan melalui Akta  No. 8 Notaris Drs. Gunawan Tedjo, SH., MH, tanggal 9 Agustus 2002. Akta pendirian tersebut telah diumumkan pada Tambahan Berita Negara RI No. 101 tanggal 17 Desember 2002. 

Tujuan didirikan Asosiasi adalah:
  • Sebagai wadah dan penampungan serta penyalur aspirasi Perusahaan Asuransi Jiwa dan Reasuransi  di Indonesia, guna menciptakan, memelihara, memupuk kerjasama yang saling memberi manfaat untuk pengembangan usaha asuransi jiwa di Indonesia.
  • Sebagai wahana komunikasi, informasi dan konsultasi Perusahaan Asuransi Jiwa dan Reasuransi mengenai  hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan yang timbul dan dihadapi Perusahaan serta upaya untuk menemukan pemecahannya.
  • Sebagai sarana meningkatkan profesionalitas dan kesadaran Perusahaan Asuransi Jiwa dan Reasuransi  sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada masyarakat.
  • Sebagai lembaga yang mewakili kepentingan para Perusahaan Asuransi Jiwa dan Reasuransi di Indonesia  baik tingkat nasional maupun internasional.
  • Sebagai mitra pemerintah Republik Indonesia dalam bidang pembinaan dan pengawasan kegiatan usaha  Asuransi Jiwa dan Reasuransi, dalam rangka meningkatkan peran serta Perusahaan Asuransi Jiwa dan  Reasuransi didalam percaturan perekonomian nasional.
  • Sebagai sumber informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan kegiatan Asuransi Jiwa dan Reasuransi  di Indonesia.


Sebelum didirikan secara resmi, Asosiasi berada dibawah Dewan Asuransi Indonesia. Pencatatan dan  pembukuan Asosiasi juga masih tergabung dengan pembukuan DAI hingga bulan Oktober 2002. Pada bulan November 2002, Asosiasi mulai mengadakan pembukuan tersendiri.






Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

PENGERTIAN ASURANSI...




Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.
Istilah "diasuransikan" biasanya merujuk pada segala sesuatu yang mendapatkan perlindungan.

Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992
Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Badan yang menyalurkan risiko disebut "tertanggung", dan badan yang menerima risiko disebut "penanggung". Perjanjian antara kedua badan ini disebut kebijakan: ini adalah sebuah kontrak legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi. Biaya yang dibayar oleh "tertanggung" kepada "penanggung" untuk risiko yang ditanggung disebut "premi". Ini biasanya ditentukan oleh "penanggung" untuk dana yang bisa diklaim di masa depan, biaya administratif, dan keuntungan.
Contohnya, seorang pasangan membeli rumah seharga Rp. 100 juta. Mengetahui bahwa kehilangan rumah mereka akan membawa mereka kepada kehancuran finansial, mereka mengambil perlindungan asuransi dalam bentuk kebijakan kepemilikan rumah. Kebijakan tersebut akan membayar penggantian atau perbaikan rumah mereka bila terjadi bencana. Perusahaan asuransi mengenai mereka premi sebesar Rp1 juta per tahun. Risiko kehilangan rumah telah disalurkan dari pemilik rumah ke perusahaan asuransi.
(Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi)

Baca:  Jenis atau Produk Asuransi Jiwa





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

HUKUM KASIH = MEMBERI




Ayah kaya saya kerap berkata, "Berikan apa yang kau inginkan, kalau ingin senyuman, tersenyumlah! Kalau ingin pukulan dimulut, pukullah mulutmu! Kalau ingin uang, berikanlah uang!"

Orang miskin kerap menjadi makin miskin karena tidak cukup memberi, mereka sering berkata, "Saya akan memberikan uang kalau saya punya uang", itulah sebabnya mereka tidak punya banyak uang! Kalau ingin lebih banyak, berikanlah lebih banyak...
(Rober T. Kiyosaki)



Baca: KENAPA HARUS MENABUR KEBAIKAN?





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Jumat, 27 September 2013

TIPS MEMULAI BISNIS




Tidak ada orang yang bercita-cita untuk bekerja keras seumur hidupnya, tetapi kenyataan seperti itu mungkin saja terjadi pada diri kita. Buktinya, banyak masyarakat kita di usia pensiun masih harus terus bekerja, mereka tidak dapat menikmati masa pensiunnya dengan nyaman. Hal itu dimungkinkan terjadi karena sekalipun sudah pensiun dari pekerjaan, tetapi tidak mungkin kita pensiun dari kebutuhan hidup. Kalau pun tidak bekerja lagi, lantas apa dan bagaimana bentuk dan cara yang biasa orang pilih dalam mempersiapkan dana untuk hari tuanya? Inilah alasan utama kenapa orang ingin berbisnis!

Untuk memulai bisnis sebenarnya tidak terlalu sulit. Siapa pun bisa, bahkan tanpa modal! Yang paling penting adalah keyakinan dan bagaimana usaha dari orang tersebut. Mengembangkan dan mempertahankan bisnislah yang tidak mudah. Banyak pebisnis yang gagal di tengah jalan karena persiapannya yang kurang matang, pengambilan keputusannya yang kurang tepat dan manajemennya yang kurang baik.


Berikut ini adalah beberapa tips untuk memulai bisnis...


1.  YAKIN dan PERCAYA DIRI
Bangun sikap dan mental positif, YAKIN dan PERCAYA DIRILAH bahwa Anda pasti bisa sukses! Jangan takut gagal dan jangan pernah menyerah. Pastikan mental kita bukan mental seorang karyawan, mental entrepreneur (pebisnis) adalah mental tidak gampang menyerah ketika awalnya memang tidak mudah, harus tahan bantingan.

2.   NIAT dan TOTALITAS
Kuatkan NIAT dengan sungguh-sungguh untuk memulai bisnis. Serius untuk benar-benar TOTAL terjun ke dunia bisnis, menjadi seorang pebisnis. Jika niatnya sudah besar dan memang mau total untuk berbisnis, lakukanlah survei pasar sederhana, tentukan prospek bisnis mana yang akan berpotensi sukses dalam beberapa tahun ke depan.

3.   ENTREPREUNEURSHIP
Anda harus merubah pola pikir, menjadi orang yang menciptakan peluang usaha, bukan seorang pencari kerja. Anda dituntut memiliki inisiatif dan kreatifitas yang tinggi. Untuk itu, Anda wajib belajar dan bertanya, agar Anda mempunyai manajemen skill.

4.   LIST BISNIS dan PILIH LIST
Kumpulkan berbagai sumber informasi (internet, buku, seminar, dll) agar kita bisa melihat peluang bisnis yang prospeknya bagus, cari informasi sebanyak-banyaknya, bergaul dengan banyak orang, bangun networking. Bisa juga kita tanyakan kepada keluarga, teman, atau pebisnis senior yang berpengalaman. Dari informasi yang sudah kita kumpulkan, buatlah LIST BISNIS, cek mana yang paling memungkinkan untuk kita jalankan bisnisnya dan yang  mempunyai prospek bagus, yang nantinya bisnis itu akan menjadi bisnis besar. Selanjutnya, PILIH LIST, pelajari dengan baik, lakukan analisa pasar, belajar kepada orang yang pernah terjun ke bisnis tersebut dan sudah terbukti sukses. Tentukan bisnis yang paling berpotensi, tentukan salah satu. Ingat, kita harus fokus ke satu bisnis dulu sebelum membangun bisnis lain, agar hasilnya maksimal. Atau bisa juga dimulai dari yang sederhana, mulai bisnis dari yang kita bisa. 

5.   MODAL JANGAN JADI KENDALA
Kita bisa memulai BISNIS TANPA MODAL atau CARI  MODAL dengan cara partnership (orang yang lain punya modal), modal dari investor, atau pinjam ke bank. Jadi jangan terbentur dengan masalah modal, bisa dimulai dengan modal kecil, atau cari partner bisnis atau investor, atau bahkan dengan modal dengkul sekalipun. Modal jangan jadi kendala!

6.   PRODUK BERKUALITAS dan LAYANAN PRIMA
Buatlah PRODUK YANG BERKUALITAS, yang punya kelebihan dari pesaing, dan juga bisa diterima oleh pasar (konsumen). Pada saat memulai bisnis, fokuslah pada perbaikan kualitas produk dan fokus untuk memperbesar omset. Lakukan perbaikan terus menerus dalam hal kualitas produk, cara promosi, cara memperbesar omset. Untuk awal bisnis fokus untuk meningkatkan omset. Untuk itu, kita pun harus selalu melakukan LAYANAN YANG PRIMA kepada konsumen, dengan maksud dan tujuan agar omset terus meningkat dan makin stabil.

7.   STRATEGI PENJUALAN dan PROMOSI
Tentukan STRATEGI PENJUALAN yang akan kita lakukan dalam bisnis. Tentukan pula aktifitas PROMOSI yang akan kita jalankan, ini penting agar konsumen tahu produk dan merek kita. Lakukan promosi dengan konsisten, jangan hanya berpromosi diawalnya saja. Gunakan strategi marketing yang tepat, gunakan social media, online shop dan strategi penjualan lainnya. Jangan berpuas diri, terus mencoba dengan strategi-strategi baru yang sesuai dengan target pasar produk kita.

8.   PERENCANAAN dan TARGET
Dalam menjalankan bisnis, kita harus membuat sebuah PERENCANAAN yang baik dan menentukan TARGET yang ingin dicapai. Kita harus tahu bisnis kita akan dibawa kemana, perlu strategi apa saja dan perlu dibuat perencanaan yang matang agar bisnis dapat berjalan dengan baik. Jalankan setiap strategi sesuai dengan target omset yang sudah kita tentukan. Target ini akan menjadi acuan berapa yang ingin kita capai. Buat target yang jelas, target harian, mingguan dan target omset bulanan serta triwulan/semesteran/tahunan.

9.   BANGUN TIM dan BANGUN MEREK
Jangan menjalankan bisnis sendirian. MEMBANGUN TIM YANG SOLID sangat penting untuk mendukung bisnis kita makin maju dan berkembang, jika dikerjakan sendiri tidak akan mencapai hasil yang maksimal. Jangan hanya fokus jualan, fokus juga untuk membuat merek dan MEMBANGUN MEREK. Merek ini penting untuk mendukung penjualan kita.

10.              WEBSITE dan SOCIAL MEDIA
Usahakan punya WEBSITE. Website penting sebagai sarana informasi produk yang kita jual, sehingga orang mudah mencari tahu tentang produk kita. Website juga bisa untuk online shop, jualan produk via online. Selain itu, gunakan social media (Facebook dan Twitter) sebagai sarana untuk menginformasikan dan mempromosikan produk yang kita jual. Hal ini akan meningkatkan pengetahuan calon konsumen terhadap produk yang kita jual.

11.              ACTION dan MONITOR
Rencana yang sudah kita buat dan strategi yang sudah kita tentukan, jangan lupa untuk ACTION. Hanya dengan action bisnis dapat berjalan, dan selanjutnya lakukan MONITOR. Pastikan apa yang sudah kita rencanakan dan strategi yang kita pilih, dalam prakteknya bisa dijalankan dengan baik?

12.              DOA
TUHAN maha pencipta, maha pengasih, maha segalanya dan Sutradara Yang Maha Agung. Semua rencana yang sudah kita buat dan segala strategi yang sudah kita susun menjadi serta usaha keras yang kita lakukan menjadi tidak lengkap jika tanpa doa mohon petunjuk, bimbingan dan perlindungan serta berkat dari-Nya!

Baca: CARA BISNIS ANTI RUGI!





Untuk informasi lebih lanjut hubungi:


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan