Minggu, 27 Maret 2016

MERENCANAKAN DANA PENDIDIKAN ANAK




Ketahui dahulu perkiraan dana yang dibutuhkan sebelum menentukan pilihan investasi. Dan sebaiknya siapkan dana pendidikan anak sejak semasa hamil...

Menurut financial planner, Ligwina Poerwo-Hananto, sebelum menentukan jenis investasi pendidikan, sebaiknya orang tua mengetahui lebih dahulu berapa perkiraan dana yang dibutuhkan. Tak sedikit orang membeli produk tanpa memikirkan manfaat dari tujuan tersebut. Bahkan orang tua cenderung membeli produk karena ditempeli pendidikan di belakangnya. 

Selain itu, menurut Ligwina, asumsikan biaya pendidikan per jenjangnya. Jenjang pendidikan TK hingga SMA asumsikan mengalami inflasi 20% per tahun sedangkan S1, 15%. “Anak adalah tanggung jawab kita. Jadi harus betul-betul berhitung berapa kebutuhannya di masa depan dengan memilih apakah produk ini sesuai dengan kebutuhannya atau tidak,” paparnya.

Ligwina menyarankan sebaiknya orang tua menyiapkan dana pendidikan sejak semasa hamil. Bahkan, pasangan yang mengalami kesulitan memiliki anak juga perlu menyiapkan dana pendidikan karena usia bertambah, sementara belum tahu kapan akan hamil. Jika hamil di usia lanjut, jangka waktu usia produktif semakin pendek sementara anak masih kecil.






Berikut ini beberapa pilihan investasi pendidikan:

Asuransi pendidikan.
Sesuai fungsinya, asuransi adalah untuk proteksi. Pemilik asuransi  adalah ayah atau ibu yang menjadi pencari nafkah utama. Pemilik asuransi diharuskan membayar premi dalam jumlah dan waktu tertentu sesuai pilihan. Keuntungannya, pemilik asuransi akan mendapatkan dana tiap kali putra-putri memasuki jenjang pendidikan baru, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Selain itu dana asuransi akan tetap diberikan jika pemiliknya meninggal dunia dengan tanpa membayar premi lagi. Sebaliknya dana yang diambil sebelum waktunya akan dikenakan pinalti, diharuskan membayar dalam jumlah tertentu. 

Tabungan.
Menyimpan dana investasi dalam tabungan boleh jadi paling populer karena prosesnya mudah, membuat rekening di bank dan menyimpan sejumlah dana dengan memperoleh bunga berkisar 1–2% dan dipotong pajak 15% hingga 20 % tergantung dari saldo tabungan. Keuntungan dari menabung adalah tidak terikat oleh waktu, Anda bisa menarik dana kapan saja. Dananya bisa digunakan untuk uang pangkal, SPP, les, dan kebutuhan lain yang sifatnya rutin.

Deposito.
Hampir sama dengan menabung, deposito adalah menyimpan uang di bank, tapi bunganya lebih besar yaitu sekitar 6% per tahun. Hanya saja bank mensyaratkan jumlah minimal untuk bisa membuka deposito yaitu Rp 8.000.000. Anda tak bisa mengambil uang kapan saja seperti tabungan. Uang yang didepositokan tak bisa ditarik untuk jangka waktu tertentu, 1 bulan, 3 bulan atau 1 tahun. Dana deposito bisa digunakan untuk kebutuhan jangka pendek seperti uang les.

Properti.
Membeli tanah atau rumah. Dua jenis investasi ini hasilnya cukup besar, meski baru bisa dinikmati dalam waktu panjang. Anda bisa membeli properti dengan perhitungan akan menjualnya 7 atau 10 tahun mendatang saat harganya sudah tinggi. Artinya properti itu dibeli ketika anak masih kecil dan direncanakan untuk masuk Perguruan Tinggi. Bisa juga dengan menyewakan properti tersebut. Hasil sewanya bisa digunakan untuk biaya pendidikan bulanan. Yang perlu diingat adalah menjual properti butuh waktu, sulit terjual dalam waktu 2 hari.

Reksadana.
Investasi yang uangnya dikelola oleh sebuah perusahaan manajemen investasi. Laporan perkembangan reksadana akan dikirim setiap satu atau beberapa bulan sekali. 
Reksadana ada beberapa jenis, jadi dapat digunakan secara berkala sesuai dengan jangka waktu jenjang pendidikan tiap anak. Reksadana dapat digunakan untuk melawan inflasi pendidikan yang tinggi. Reksadana juga dapat dibeli kapan saja dan dicairkan kapan saja sesuai ketentuan yang berlaku di prospektus. Reksadana ini produk yang teregulasi dengan sangat baik oleh Bapepam-Lembaga Keuangan sehingga para pihak yang terlibat dapat mempertanggungjawabkan tindakannya. 
Setiap jenis reksadana memiliki risiko dan hasil investasi yang berbeda-beda. Jenis  reksadana  antara lain, pasar uang, pendapatan tetap, saham. Ada juga reksadana terproteksi dan reksadana penyertaan terbatas.

(Sumber: AyahBunda)





Untuk kebutuhan Training-Motivasi meningkatkan produktivitas kerja karyawan (Pengembangan Diri) hubungi:


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

AMBILLAH KEPUTUSAN UNTUK MENCOBA LAGI




Sekarang juga, cobalah Anda bertanya kepada diri sendiri, “Apa yang saya peroleh kalau memulai hari ini tanpa memikirkan hal-hal negatif di masa lalu, tanpa memikirkan kegagalan-kegagalan, tanpa mengingat-ingat kenangan-kenangan pahit?”

Memang benar Anda tidak dapat menghapusnya  sampai bersih semua pengalaman-pengalaman buruk yang sudah terjadi di masa lalu. Namun, kita BISA menghapus sampai bersih kalau kita mengubah CARA BERPIKIR kita terhadap pengalaman negatif di masa lalu.

Seringkali orang berkata, “Saya sudah pernah mencobanya, dan saya kapok”. Pertanyaan dengan nada yang sama adalah “Sudah jangan coba-coba lagi. Kalau tetap mau dilakukan juga, paling tidak jangan lakukan dengan cara yang sama seperti dulu”.

Jangan lupa bahwa dunia ini pasti berubah.
Anda pun pasti bisa berubah.
Apa yang dulu Anda yakini sebagai kebenaran… belum tentu sekarang pun demikian.

Anda bisa menjadi orang yang lebih baik. Bahkan mungkin saja sekarang sudah memiliki kemampuan atau informasi tambahan yang menjadikan Anda lebih baik dan menjadi orang yang lebih tepat untuk menghadapi tantangan yang dihadapi. Anda bisa mencoba lagi. Anda juga bisa melakukan sejumlah pembenahan dalam cara menyikapi sebuah tantangan. Apa yang terjadi di masa lampau belum tentu terjadi di masa sekarang.

Thomas Edison, harus melakukan lebih dari 10 ribu percobaan sebelum akhirnya sukses menemukan bola lampu. Setiap menemukan kegagalan, Edison langsung mengambil kesimpulan, “Dengan cara ini, hasilnya masih belum memuaskan”. Lalu, ia mencoba cara lainnya.

Dunia ini bukan tempat orang-orang yang mudah putus asa. Dunia ini memerlukan lebih banyak orang-orang yang mau bangkit dan bekerja lagi. Kekecewaan atau kegagalan memang merupakan hal yang berat. Tetapi, jutru kegagalan dan kekecewaan BIASANYA merupakan salah satu faktor yang mengantarkan kita ke pintu gerbang sukses yang sebenarnya.

Yakinlah bahwa masa lalu bukanlah masa depan. Sebaiknya, belajarlah dari kegagalan.


Kalau ada kebajikan dan pengalaman yang bisa diraih, raihlah.
Kalau Anda berminat memaafkan orang, maafkanlah.
Kalau Anda punya masalah yang harus diselesaikan, selesaikanlah, kemudian:
·       Jadilah orang yang lebih baik, bukan malah menjadi lebih buruk.
·       Jadilah orang yang lebih kuat, bukan malah menjadi lebih lemah.
·       Jadilah orang yang lebih bijak, bukan malah menjadi orang yang sinis.

Baca: BERTAHAN SATU HARI...





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w

Sabtu, 26 Maret 2016

BAGAIMANA CARA MENABUNG CERDAS?



Bagaimana sih caranya menabung cerdas?
Banyak orang yang mengalami kesulitan untuk menabung, hal ini disebabkan karena dari waktu ke waktu biaya hidup terus meningkat, sementara penghasilan segitu-gitu aja. Hehehe…

Di sisi lain, menabung menjadi hal yang hampir tidak mungkin dilakukan karena pola menabung yang salah.

Menabung sebenarnya bukan bergantung pada berapa besarnya pendapatan, namun lebih pada bagaimana mengendalikan pengeluaran.




Berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatur keuangan Anda:

Menabung Dulu, Baru Belanja
Banyak orang yang menentukan besarnya uang yang akan ditabung dengan cara menjumlahkan semua pengeluaran dan kemudian mengalokasikan sisanya untuk ditabung. Itu adalah cara yang terbalik. Seharusnya memprioritaskan tabungan terlebih dahulu sebelum membelanjakan uang.


Berhentilah Berhutang
Tidak sedikit orang yang berkata, “Saya tidak dapat menabung dalam kondisi keuangan seperti ini. Saya punya hutang cukup banyak.” Biasakanlah untuk menahan pengeluaran yang tidak perlu, seperti menahan diri untuk mengunakan kartu kredit, dan sebisa mungkin untuk tidak berhutang. Semakin kecil Anda berhutang, semakin besar kesempatan Anda untuk bisa menabung.

Lunasi Semua Hutang Anda
Susunlah daftar semua hutang Anda. Pikirkan strategi untuk mengurangi jumlah hutang tersebut dan melunasinya. Salah satu cara realistis yang bisa dilakukan adalah fokus terhadap satu hutang sampai bisa terlunasi. Pilihlah hutang yang paling kecil sebagai langkah awal dalam usaha Anda melunasi semua hutang-hutang tersebutBebaskanlah diri Anda dari lilitan hutang.

Jangan Tergiur Dengan Kemudahan Kredit
Kewajiban untuk membayar bunga kredit secara berkala akan menyebabkan orang susah menabung. Hal itu disebabkan karena budaya beli sekarang, bayar kemudian, yang ada pada kartu kredit. Daripada membeli barang dengan kredit 12 bulan ditambah bunga yang harus dibayarkan setiap bulannya, lebih baik menabung selama beberapa bulan saja untuk kemudian membeli barang tersebut secara tunai. Uang yang Anda bayarkan untuk bunga bisa Anda gunakan untuk tambahan pengeluaran yang akan datang.

Siapkan Budget untuk Menabung
Kategorikan menabung sebagai pengeluaran dalam penentuan budget bulanan. Pastikan hal itu menjadi prioritas dibandingkan uang untuk bersenang-senang. Lakukan ini dan Anda akan melihat perkembangannya dalam waktu dekat.

Akun Bank Autodebet untuk Menabung
Buatlah akun bank Anda autodebet untuk mengurangi gajimu secara langsung setiap bulan untuk ditabung. Dengan cara ini Anda dapat secara berkala menabung, karena kebiasaan menabung itu dapat terpaksakan dengan cara langsung pengurangan gaji tiap bulannya.

Mengurangi Pengeluaran Sama Dengan Menyimpan Uang
Salah satu cara untuk menabung adalah dengan tidak mengeluarkan uang. Dengan mengurangi pembelian yang kurang perlu, Anda secara tidak langsung telah menabung. Tidak menggunakan uang dan menyimpannya itu lebih baik daripada terus mencari alasan untuk membelanjakannya.

Pikirkan Dahulu Sebelum Membeli
Sebelum melakukan pembelian, pikirkan dan tanyakan kepada diri sendiri apakah pembelian itu memang dibutuhkan atau tidak. Menentukan pilihan pembelian yang lebih murah juga memungkinkanmu untuk bisa menabung.

Membeli Barang Bekas
Sebelum menuju ke mall, cobalah cari barang yang Anda inginkan di toko barang bekas. Anda dapat mendapatkan barang yang Anda inginkan dengan harga miring. Namun, pastikan bahwa barang bekas yang Anda beli itu kualitasnya masih bagus karena Anda tidak mendapat garansi dari pembelian barang bekas tersebut.

Jangan Terpaku Pada Merek
Lihatlah manfaat dan harga barang, bukan pada merknya. Merk yang tidak populer di masyarakat namun memiliki kualitas dan fungsi yang sama akan menghemat banyak pengeluaran Anda.

Barter Barang yang Anda Inginkan
Mau membeli barang yang harganya lumayan mahal? Akses website atau komunitas tertentu untuk mencari orang yang mau menukar barang yang Anda inginkan dengan barang yang Anda punyai. Dengan menukar barang Anda yang sudah jarang dipakai dengan barang yang Anda inginkan, Anda tidak perlu mengeluarkan uang tambahan.

Jual Barang-Barang yang Tidak Terpakai
Untuk memperoleh tambahan pendapatan, jangan sia-siakan barang yang tidak terpakai. Akses website penjualan barang bekas, dan cantumkan barang yang ingin Anda jual disitu. Dengan cara ini, Anda dapat memperoleh uang tambahan dari hasil penjualan barang yang tidak terpakai tersebut.

Menjadi Member Shopping
Seringkali kita ditawari untuk menjadi member di toko yang sering kita kunjungi untuk berbelanja. Jika Anda sering berbelanja di situ, menjadi member adalah pilihan yang bagus. Anda akan mendapatkan diskon, hadiah, ataupun voucher secara berkala yang dapat membantu Anda untuk berhemat.

Jangan Terpikat dengan Promosi yang Menipu
Cermati baik-baik promosi yang menyiasati konsumen untuk membeli barang yang tidak dibutuhkan, atau membeli barang dalam jumlah banyak karena tawaran yang menggiurkan. Anda tidak selalu untung ketika membeli 3 barang dengan hanya membayar 2 barang saja, jika yang Anda butuhkan itu cuma satu barang saja.

Kurangi Kebiasaan Buruk yang Menghabiskan Uang
Kebiasaan membeli fast food setiap harinya di kantor. Jika dihitung-hitung, uang yang dipakai akan lebih banyak jika dibandingkan dengan membawa makan siang sendiri dari rumah.

Dapatkan Penghasilan Tambahan
Buatlah hobi yang Anda sukai menjadi sebuah bisnis kecil yang dapat membatu menambah pendapatan. Hasil pendapatan tambahan yang diperoleh dapat langsung ditabung atau digunakan untuk melunasi hutang-hutang dan biaya yang harus dikeluarkan.

Teliti Kembali Metode Bankingmu
Cari metode perbankan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan Anda tidak membayar biaya perbankan yang lebih mahal jika dibandingkan dengan metode perbankan lainnya yang tersedia.

Mulailah Berasuransi Sejak Dini
Berasuransi memang membutuhkan biaya. Apalagi jika Anda baru masuk ketika usia sudah tua, karena biayanya akan lebih mahal dibandingkan ketika masuk asuransi di masa muda. Usahakan Anda berasuransi secepatnya dengan pertimbangan biaya yang lebih murah. Manfaat yang didapat dari asuransi sangat membantu dalam menghindari pengeluaran tidak terduga dari hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga Anda dapat fokus untuk menabung dari pendapatan yang ada.

Baca: Harga sebuah PENUNDAAN...





Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w

Minggu, 20 Maret 2016

BAGAIMANA MEMULAI BISNIS TANPA MODAL?





















Baca: BEKERJA DENGAN HEBAT!






Untuk kebutuhan Training-Motivasi meningkatkan produktivitas kerja karyawan (Pengembangan Diri) hubungi:


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Sabtu, 19 Maret 2016

KENAPA ANDA TIDAK KAYA?



Semua orang di dunia boleh kaya. Tuhan tidak pernah ‘melarang manusia ciptaanNya untuk menjadi kaya. Pengakuan para miliarder, yang memiliki kekayaan puluhan hingga ratusan miliar bukanlah karena faktor hoki atau keberuntungan, namun tergantung pada diri Anda sendiri. 
Anda harus mengubah pemikiran Anda dan melakukan perubahan untuk meraih kehidupan finansial yang lebih baik. Ubah pola pikir Anda dari Mengapa saya tidak bisa kaya?” menjadi “Mengapa saya belum kaya?”
Tanamkan di benak Anda: “Saya berhak untuk menjadi kaya!”

Baca: ORANG KAYA TIDAK MELAKUKAN KESALAHAN INI


Melansir dari Lifehack, Minggu (13/3/2016) berikut adalah
beberapa alasan mengapa Anda belum juga kaya:

1. Anda berpikir
bahwa menjadi kaya bukan hak Anda, melainkan hak orang lain
Kita hidup dalam masyarakat yang kapitalis. Hal tersebut memberikan kesempatan pada setiap individu untuk menjadi kaya. Hanya saja dibutuhkan kemauan keras untuk berusaha memberikan yang terbaik untuk diri Anda.

2. Anda tak merasa pintar
Kurangnya pendidikan formal tidak menahan kesuksesan
pada orang lain. Ada banyak bukti, para penemu Microsoft, Facebook IKEA, ALDI, Luxottica, dan Dell tidak pernah merasakan bangku kuliah, bahkan merupakan mahasiswa dropout.

3. Anda berpikir tidak mampu menjadi kaya karena Anda tak berambisi
Orang yang kaya tidak memiliki ambisi untuk menjadi kaya seperti Anda. Hanya saja mereka memiliki keyakinan di dalam diri mereka untuk membuat mimpi mereka jadi kenyataan. Untuk menjadi kaya, Anda harus memiliki kepercayaan lebih di dalam diri Anda.

4. Anda terlalu fokus menyimpan uang
Bukan berarti orang kaya tidak menyimpan uang mereka, tetapi mereka lebih tertarik untuk menabung dengan jumlah bunga yang tinggi. Ketika menyimpan uang mereka,
mereka menyimpan uang mereka secara bijak dengan tujuan investasi dan mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.

5. Anda berprinsip mendapatkan uang harus dengan kerja keras
Bila Anda dibayar per jam
dari pekerjaan Anda, dan Anda lembur, jelas saja Anda akan mendapatkan bayaran lebih. Lagipula hal tersebut bukanlah cara untuk memperoleh kekayaan. Orang kaya justru menyelesaikan pekerjaan yang akan menambah upah mereka, dan hal tersebut tidak menyangkut waktu.

6. Anda takut
gagal
Para individu yang mencapai kekayaannya secara mandiri pernah jatuh
dan gagal sebelum mereka mencapai keberhasilan. Jangan pernah takut untuk melakukan kesalahan. Anggap saja kesalahan tersebut sebagai pembelajaran untuk mencapai keberhasilan. Kegagalan adalah guru dan bukanlah akhir dari segalanya.

Baca: APA RAHASIA SUKSES DAN KAYA?





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w

Minggu, 13 Maret 2016

JADILAH PENDENGAR YANG BAIK




Pada umumnya, pemimpin atau orang yang sukses, adalah mereka yang senang berbicara, dan selalu punya bahan yang bisa dikatakan kepada orang lain. Mereka juga handal menasehati orang tentang apa-apa yang sebaiknya mereka ucapkan. Para pemimpin baru, atau mereka yang sebenarnya punya potenssi menjadi pemimpin jarang menganggap kegiatan “mendengarkan” sebagai bagian penting dari tugas mereka.

Mungkin Anda pernah mendengar pernyataan atau prinsip berikut ini, “Lebih baik diam dan disangka bodoh daripada berbicar tetapi akhirnya membuka aib sendiri”. Pernyataan ini mengandung kebenaran.

Kegiatan mendengarkan memungkinkan seorang pemimpin untuk:
·       Memberikan kesempatan kepada orang lain agar bisa memberikan kepada Anda data-data atau informasi yang penting.
·       Memberikan pada mereka kesempatan untuk mengungkapkan perasaan mereka. Hal ini bisa memberikan dampak positif pada hubungan kerja dan nilai moral secara keseluruhan.
·       Memberikan kesempatan pada orang lain untuk menyatakan atau mengungkapkan ide-ide kreatif dan pandangan-pandangan mereka yang inovatif dan kreatif.
Ada nilai yang luar biasa dalam kegiatan mendengar ini!

Saya masih ingat sekali saat pertama kali saya membaca buku karangan Dale Carnegie, “How to Win Friends and Influence People”.  Di dalam buku tersebut terdapat sebuah pernyataan:
“Anda bisa mendapatkan banyak teman dalam tempo dua minggu jika mau secara jujur menunjukkan ketertarikan Anda kepada orang lain. Jumlah teman yang diperoleh akan lebih banyak daripada Anda mencari teman selama dua tahun dengan berusaha agar orang-orang lain tertarik kepada Anda”. – Dale Carnegie

Pernyataan tersebut bagaikan siraman air segar bagi saya. Maklum, saya adalah seorang Sarjana Akuntansi. Sebelumnya, saya berpikir, jika mau meraih sukses saya harus pandai bicara. Saat itu saya langsung mengubah fokus saya menjadi orang yang menarik, menjadi orang yang bisa menunjukkan ketertarikan pada orang lain. Cara terbaik untuk menunjukkan ketertarikan kita pada orang lain dapat saya simpulkan dalam satu kata saja: MENDENGARKAN.

Saat Anda berusaha mempengaruhi orang lain agar memberi produk atau jasa Anda, PERTAMA-TAMA:
·       Carilah informasi sebanyak mungkin tentang kebutuhan dan keinginan pelanggan Anda.
·       Cermatilah kekhawatiran atau keraguan para pelanggan.
·       Temukan cara yang tepat agar kita bisa membantu pelanggan sebaik-baiknya.
·       Berusahalah mengetahui tujuan akhir dan keinginan dalam hidupnya.
Satu-satunya cara mendapatkan informasi adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mendengar dengan seksama jawaban-jawabannya.


Pesan Dibalik Pesan

Salah satu hal yang pasti Anda temukan setelah kemampuan mendengar Anda meningkat adalah adanya pesan dibalik pesan. Kadang-kadang orang tidak mau mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya. Alasannya, karena mereka khawatir Anda akan memanfaatkan perasaannya tersebut untuk memanipulasi mereka. Ada juga orang-orang yang tidak mau mengungkapkan perasaannya karena mereka tidak mau menyakiti atau menyinggung perasaan Anda.

Dengarkanlah dengan seksama apa yang dikatakan oleh orang lain kepada Anda, juga cermati hal-hal yang tidak ingin mereka katakan kepada Anda. Kebanyakan orang lebih senang untuk mengungkapkan gagasannya sendiri daripada dinasehati. Mereka enggan didorong atau dipaksa untuk mengambil keputusan. Anda harus peka melihat tanda-tanda yang disampaikan orang lain. Apakah mereka ingin dibantu untuk “ditegaskan” atau lebih suka dibiarkan untuk berpikir dulu untuk sementara waktu?

Baca: APAKAH ANDA SEORANG YANG PEDULI?





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w