Minggu, 13 Maret 2016

JADILAH PENDENGAR YANG BAIK




Pada umumnya, pemimpin atau orang yang sukses, adalah mereka yang senang berbicara, dan selalu punya bahan yang bisa dikatakan kepada orang lain. Mereka juga handal menasehati orang tentang apa-apa yang sebaiknya mereka ucapkan. Para pemimpin baru, atau mereka yang sebenarnya punya potenssi menjadi pemimpin jarang menganggap kegiatan “mendengarkan” sebagai bagian penting dari tugas mereka.

Mungkin Anda pernah mendengar pernyataan atau prinsip berikut ini, “Lebih baik diam dan disangka bodoh daripada berbicar tetapi akhirnya membuka aib sendiri”. Pernyataan ini mengandung kebenaran.

Kegiatan mendengarkan memungkinkan seorang pemimpin untuk:
·       Memberikan kesempatan kepada orang lain agar bisa memberikan kepada Anda data-data atau informasi yang penting.
·       Memberikan pada mereka kesempatan untuk mengungkapkan perasaan mereka. Hal ini bisa memberikan dampak positif pada hubungan kerja dan nilai moral secara keseluruhan.
·       Memberikan kesempatan pada orang lain untuk menyatakan atau mengungkapkan ide-ide kreatif dan pandangan-pandangan mereka yang inovatif dan kreatif.
Ada nilai yang luar biasa dalam kegiatan mendengar ini!

Saya masih ingat sekali saat pertama kali saya membaca buku karangan Dale Carnegie, “How to Win Friends and Influence People”.  Di dalam buku tersebut terdapat sebuah pernyataan:
“Anda bisa mendapatkan banyak teman dalam tempo dua minggu jika mau secara jujur menunjukkan ketertarikan Anda kepada orang lain. Jumlah teman yang diperoleh akan lebih banyak daripada Anda mencari teman selama dua tahun dengan berusaha agar orang-orang lain tertarik kepada Anda”. – Dale Carnegie

Pernyataan tersebut bagaikan siraman air segar bagi saya. Maklum, saya adalah seorang Sarjana Akuntansi. Sebelumnya, saya berpikir, jika mau meraih sukses saya harus pandai bicara. Saat itu saya langsung mengubah fokus saya menjadi orang yang menarik, menjadi orang yang bisa menunjukkan ketertarikan pada orang lain. Cara terbaik untuk menunjukkan ketertarikan kita pada orang lain dapat saya simpulkan dalam satu kata saja: MENDENGARKAN.

Saat Anda berusaha mempengaruhi orang lain agar memberi produk atau jasa Anda, PERTAMA-TAMA:
·       Carilah informasi sebanyak mungkin tentang kebutuhan dan keinginan pelanggan Anda.
·       Cermatilah kekhawatiran atau keraguan para pelanggan.
·       Temukan cara yang tepat agar kita bisa membantu pelanggan sebaik-baiknya.
·       Berusahalah mengetahui tujuan akhir dan keinginan dalam hidupnya.
Satu-satunya cara mendapatkan informasi adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mendengar dengan seksama jawaban-jawabannya.


Pesan Dibalik Pesan

Salah satu hal yang pasti Anda temukan setelah kemampuan mendengar Anda meningkat adalah adanya pesan dibalik pesan. Kadang-kadang orang tidak mau mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya. Alasannya, karena mereka khawatir Anda akan memanfaatkan perasaannya tersebut untuk memanipulasi mereka. Ada juga orang-orang yang tidak mau mengungkapkan perasaannya karena mereka tidak mau menyakiti atau menyinggung perasaan Anda.

Dengarkanlah dengan seksama apa yang dikatakan oleh orang lain kepada Anda, juga cermati hal-hal yang tidak ingin mereka katakan kepada Anda. Kebanyakan orang lebih senang untuk mengungkapkan gagasannya sendiri daripada dinasehati. Mereka enggan didorong atau dipaksa untuk mengambil keputusan. Anda harus peka melihat tanda-tanda yang disampaikan orang lain. Apakah mereka ingin dibantu untuk “ditegaskan” atau lebih suka dibiarkan untuk berpikir dulu untuk sementara waktu?

Baca: APAKAH ANDA SEORANG YANG PEDULI?





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w