"Kebanyakan orang memiliki cita-cita untuk sukses, tapi keinginan untuk bekerja keras tidak dimiliki oleh setiap orang."
(Merry Riana)
Tadi siang, Rabu, 2
Oktober 2013, kantor PT. SEMANGAT kedatangan beberapa orang tamu, yang
tertarik dengan 2 spanduk yang ditempel di depan kantor, bertuliskan:
dan
Tamu paling muda, sebut
saja Agus, seorang bujangan berusia sekitar 25 tahun, yang sedang mencari
pekerjaan. Dari wawancara, saya ketahui bahwa pemuda bernama Chandra itu, anak
pertama dari 3 bersaudara, lulusan SMK dari sebuah sekolah di Bandung, Sejak
lulusa SMK beberapa tahun yang lalu, kerja serabutan yang tidak ada prospeknya.
Dan sudah 3 tahun terakhir ini mencari kerja, sudah melamar ke berbagai
perusahaan, namun tak ada hasil! Orang tuanya buka kantin di dekat sebuah
sekolah di Bandung, masih harus membiayai kedua orang adiknya yang masih
sekolah di SMA dan SMP...
Tamu paling tua, panggil saja dengan Bapak Budi, seorang kakek berusia 62 tahunan, Sarjana Tehnik lulusan dari Universitas Parahyangan Bandung, pensiunan dari sebuah perusahaan kontruksi di Jakarta, beranak 3 dan bercucu 3, dari masing-masing putra-putrinya punya 1 cucu, di usia pensiun yang seharusnya menikmati masa pensiun, masih harus mencari pekerjaan, karena masih perlu biaya untuk kehidupan keluarga (dia dan istrinya, yang kadang harus bantu anak/cucunya). Situasi demikian harus diterima oleh Bapak Dudi karena kondisi keuangan putra-putrinya belum maksimal...
Di sekitar kita, banyak kasus serupa tapi tak sama dengan gambaran tersebut di atas... Baca: TERANCAM MISKIN DI HARI TUA
Kepada Chandra, saya
bertanya:
"Apa
dan bagaimana kondisi kehidupan keluarga yang Anda rasakan selama ini?"
Jawabannya: "Kehidupan
yang sangat sederhana."
Pertanyaan saya lebih
lanjut:
"Apakah
jika Anda mendapatkan pekerjaan, dengan Gaji UMR, akan memperbaiki kehidupan
Anda dan bisa bantu orang tua/adik-adik?"
Langsung diawab: "TIDAK!"
Demikian juga saya
tanyakan hal yang serupa kepada Bapak Dudi, jawabannya pun sama: "TIDAK!!!"
Jadi kesimpulannya,
apakah kerja dengan gaji UMR atau gaji pas-pasan akan memperbaiki kehidupan
yang sedang dijalani dan bisa meningkatkan taraf hidup keluarga???
Saya memastikan dan
sempat membayangkan bahwa pada saat muda dan tua, saya tidak seperti itu dan
tidak mau seperti itu!!!
Dari gambaran kedua
orang tersebut di atas, untuk itulah kita harus berbisnis atau mulai
bisnis!
Tapi kalau tidak punya
modal dan pengalaman, lantas bisnis apa yang akan kita jalankan? Dan bagaimana
memulai bisnisnya?
Pengalaman penulis, ada 3 prospek bisnis yang bisa kita jalankan, NYARIS TANPA MODAL, dan
bagaimana memulainya, yaitu (KLIK yang berikut ini):
Modal utama dari kedua
model bisnis itu adalah keyakinan, percaya diri, usaha keras dan doa serta
action! Dalam bisnis properti, sebagai Broker Properti, kita bisa kerjasama
dengan partner yang mempunyai modal atau menggunakan dana dari investor.
Sedangkan dalam bisnis asuransi, kita hanya tinggal milih mau bergabung ke
perusahaan asuransi yang mana? Selain itu, dalam menjalankan bisnis, tentunya
kita harus menambah pengetahuan serta memperluas relasi...
"RUMUS" dalam
berbisnis:
- Punya banyak teman, tapi gak ada barang yang akan
dijual. Gak jadi duit!
- Punya barang bagus, tapi gak punya banyak teman.
Juga gak bisa jadi duit!!
- PUNYA BANYAK TEMAN + ADA PRODUK YANG DIJUAL = JADI DUIT!
Berikutnya saya
tanyakan kepada Anda, seperti judul artikel ini:
- Saat ini (di waktu muda) Anda
ada dimana?
- Selanjutnya (pada usia tua) Anda
akan kemana?
Sudahkah Anda mempunyai jawaban yang sesuai dengan harapan/impian/keinginan Anda???
Silakan Anda simak lebih
lanjut di artikel ini:
Salam Sejahtera & Sukses Selalu!
Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan