"JANGAN RAKUS!"
Kata warga senior
Julie Sutardjana (91 tahun) yang sampai hari ini masih
segar bugar mengelola rumah makan di Bandung.
Bagi Mochtar Riyadi (84 tahun), bos Grup Lippo, hidup adalah untuk berkarya, untuk memikirkan kepentingan orang lebih banyak. Mochtar masih bermimpi menyaksikan kejayaan bangsa."Kalau TUHAN memberikan kepada saya, katakanlah usia 5 tahun lagi, saya ingin melihat Indonesia yang jaya," ujarnya.
Subroto (90
tahun), mantan menteri, Guru Besar emeritus Fakultas Ekonomi UI, tak lelah
berjuang. Ia prihatin melihat bangsa Indonesia yang masih miskin, bodoh dan
terbelakang. Dengan terus berjuang di bidang pendidikan, Subroto yakin
bahwa generasi baru yang dididiknya itu bisa menjadi pemimpin masa depan yang
menjadikan Indonesia lebih baik.
Baca: AKIBAT RAKUS!
Mereka bukan senja menunggu tertelan bumi. Sebaliknya, energi mereka terik menyengat. Mereka mendirikan sekolah, memberi pertimbangan kepada presiden, berbisnis, aktif di komunitas, bahkan menjelajah dunia...
(Ide dari KOMPAS, Minggu, 20 Okt 2013)
Alkisah ada seorang pengemis yang setiap hari berkeliaran di
jalanan. Dia selalu berpikir, betapa senangnya jika di tangannya ada uang 20
juta.
Suatu hari pengemis ini tanpa sengaja, melihat seekor anjing
kecil yang lucu. Ia melihat di sekelilingnya tidak ada seorangpun, lalu ia
mengendong anjing kecil ini pulang ke gubuknya dan mengikatnya.
Rupanya pemilik anjing adalah orang paling kaya di kota
tersebut. Orang kaya ini sangat panik, karena anjing tersebut sangat
disayanginya.
Lalu orang kaya ini membuat pengumuman di stasiun TV di kota
tersebut, bahwa "Siapa yang menemukan anjingnya
akan diberi hadiah 20 juta."
Keesokan harinya ketika pengemis ini keluar untuk mengemis,
melihat pengumuman tersebut, si pengemis tergesa-gesa pulang ke rumahnya untuk
menukar anjing tersebut dengan uang.
Ketika dia menggendong anjing itu ke stasiun TV, dia melihat
pengumuman hadiah berubah menjadi 30 juta, karena orang kaya ini belum dapat
menemukan anjingnya.
Langkah kaki pengemis itu berhenti, setelah dipikir-pikir
akhirnya dia menggendong anjingnya kembali ke gubuknya.
Hari ke 3,
benar saja hadiahnya bertambah lagi...
benar saja hadiahnya bertambah lagi...
Hari ke 4,
hadiah bertambah lagi....
hadiah bertambah lagi....
Hari yang ke 7,
hadiahnya sudah sangat menggagetkan seluruh penduduk kota.
hadiahnya sudah sangat menggagetkan seluruh penduduk kota.
Pada saat itu pengemis tersebut lari pulang ke gubuknya,
untuk mengambil anjing itu, tapi di luar dugaan anjing kecil itu sudah mati
kelaparan.
Pengemis itu tetaplah jadi pengemis.
Sebenarnya di dalam kehidupan, banyak kesempatan bagus,
bukan karena kita tidak berjodoh mendapatkannya, tetapi harapan kita yang
terlampau tinggi.
Ketika kita sudah hampir mendekati sebuah target, terkadang
kita akan mengubah arah mendekati target yang lebih tinggi lagi.
KESEMPATAN TERBAIK ADALAH YANG ADA DI DEPAN MATA, JANGAN
TERUS MENUNGGU YANG TIDAK AKAN DATANG…
RAKUS!!!
Inilah akibatnya: KLIK di sini!Salam Sejahtera & Sukses Selalu!
Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan