Rabu, 30 November 2016

RAKUS, ITULAH AKIBATNYA!



Alkisah...

Suatu ketika seorang petani naik sepeda untuk menjual hasilnya ke kota. Jarak dari desa ke kota kurang lebih 30 km. Saat pulang, siang itu sangat panas terik. Sesampainya di rumah, di atas meja makan ada segelas es sirup yang dingin. Langsung es sirup tersebut dia minum, terasa segar rasanya hingga menghilangkan sebagian penatnya.
Keesokan hari, saat dia pulang menjual hasil ladangnya, dia teringat kalau kemarin dia minum segelas es sirup badannya akan segar kembali. Sesampainya di rumah dia langsung ambil sebotol sirup dan seember air dingin.
Karena dia pikir kalau segelas es sirup bisa menghilangkan dahaga dan sedikit rasa lelah, kalau seember pasti akan membuat seluruh badannya menjadi segar bugar.
Ternyata... bukannya segar bugar, tapi malah sakit perut!

Belajarlah bersyukur atas apa yang telah kita capai...
RAKUS, ITULAH AKIBATNYA!!!

Baca: HIDUP DENGAN TIGA LANGKAH SEDERHANA...





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Minggu, 27 November 2016

EMPATI...




Seorang gadis cilik disuruh ibunya belanja ke warung sekitar rumah dengan pesan khusus bahwa dia harus langsung pulang setelah berbelanja.

Gadis kecil itu baru pulang satu jam kemudian.

Ketika gadis cilik itu tiba di rumah, ibunya yang sudah sejak tadi cemas langsung memarahi dia, katanya, “Kemana saja kamu?”

Gadis kecil itu menjawab, “Maaf, ibu. Saya tahu saya terlambat. Tetapi tadi boneka Jane pecah, karena itu saya berhenti dan menolong dia untuk membetulkan bonekanya.”

Ibunya bertanya lagi, “Lalu bagaimana kamu membetulkan boneka yang pecah itu?”

Dengan caranya yang lucu dan kekanak-kanakan, gadis kecil itu mengatakan, “Saya sesungguhnya tidak dapat menolong Jane untuk memperbaiki bonekanya, tetapi saya duduk bersama dia dan membantu dia menangis…”

Baca: KASIH DAN PEDULI





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w

PEMIMPIN vs MANAJER




Untuk Apa menjadi Pemimpin?

Menjadi seorang Pemimpin tentu akan mendatangkan keuntungan. Jika tidak, niscaya tidak akan ada banyak orang yang ingin menjadi Pemimpin. Baik pemimpin perusahaan, pemimpin organisasi sosial, atau menjadi Pemimpin apapun tentu akan memperoleh keuntungan. Keuntungan dalam bentuk materi maupun keuntungan non materi, seperti kekuasaan atau wewenang dan prestise. Pemimpin akan dihormati oleh banyak orang, memiliki posisi menguntungkan untuk membantu orang lain, dan pada akhirnya Pemimpin akan senang dengan posisi serta pekerjaannya.

Kepemimpinan sangat berperan besar dalam sukses pribadi dan organisasi atau perusahaan Anda. Jadi tidak percuma bila Anda menjawab pertanyaan, “Untuk Apa menjadi Pemimpin?”

Perbedaan antara Pemimpin dan Manajer
Pemimpin tidak sama dengan Manajer. Secara mendalam Anda perlu memahami perberbedaan antara Kepemimpinan dan Manajemen. Manajemen secara garis besar yaitu merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengontrol. Seorang Manajer akan lebih banyak melakukan aktivitas dalam hal perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian yang berfokus pada keseimbangan dan stabilitas sebuah organisasi atau perusahaan. Sedangkan Kepemimpinan adalah berusaha menciptakan perubahan dan perbedaaan positif bagi perusahaan. Pemimpin yang efektif akan menginspirasi orang lain untuk bekerja keras, sedangkan Manajer akan memastikan orang lain dibayar sesuai dengan pekerjaannya.


Mari kita telusuri lebih mendalam perbedaannya:
o   Manajemen lebih formal dan ilmiah daripada Kepemimpinan, dan Manajer akan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara efektif.
o   Manajemen menggunakan alat dan teknik yang jelas berdasarkan analisa dan uji coba, sedangkan Kepemimpinan menggunakan teknik yang kurang eksplisit (non teknik).
o   Kepemimpinan membutuhkan orang agar terlibat dan dapat bekerja sama, serta memberikan motivasi dalam tim kerja tersebut.
o   Pemimpin sering kali harus menunjukkan semangat, hasrat dan inspirasi kepada orang lain agar mencapai kinerja maksimal. Manajemen tidak banyak melibatkan emosi, dan lebih konservatif dalam pencapaian tujuan.
o   Pemimpin sering menggunakan imajinasi dan kreatifitas dalam sebuah perubahan, sedangkan Manajer akan memanfaatkan cara standar dan mapan dalam penyelesaian masalah.
o   Kontribusi seorang Pemimpin adalah menciptakan visi organisasi atau perusahaan dengan menspesifikasikan tujuan yang luas dan strategi yang hebat untuk mencapai visi tersebut. Sedangkan kontribusi seorang Manajer adalah implementasi dari visi tersebut.
o   Pemimpin juga menghabiskan waktunya untuk melakukan aktivitas yang produktif, seperti mendengarkan langsung keluhan konsumen, melayani kebutuhan karyawan lapangan, mendengarkan pendapat dan bertukar saran dengan rekanan.

Berdasarkan uraian di atas, jangan meremehkan aktivitas Manajemen hanya karena Anda menganggap Kepemimpinan sangat penting. Dalam sebuah organisasi, walaupun orang perlu diberi inspirasi, motivasi, dibujuk dan dipengaruhi, namun mereka juga harus dikelola dengan baik.
Kepemimpinan dalam sebuah perusahaan adalah bagian integral dan tak terpisahkan dari Manajemen, tetapi Kepemimpinan tidak dapat menggantikan peran Manajemen. Anda butuh Pemimpin dan Manajer sekaligus untuk mencapai visi organisasi atau perusahaan Anda.




Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

HINDARI KESALAHAN MANAJEMEN




Di dalam sebuah organisasi atau perusahaan, sebuah kesalahan adalah hal yang sering terjadi. Kesalahan ini bisa terjadi di semua tingkatan dan juga dalam semua sisi, salah satunya adalah kesalahan di dalam sistem manajemen.
Kesalahan bisa menjadi sebuah sumber pembelajaran bagi setiap perusahaan, namun dalam beberapa hal, kesalahan tersebut bisa dihindari sejak dini dan menghindarkan perusahaan untuk mengalami masalah yang lebih besar dari yang harus mereka hadapi.

Berikut ini adalah beberapa jenis kesalahan dalam sistem manajemen yang sering terjadi. Dengan mengenali kesalahan-kesalahan yang umum terjadi, diharapkan para manajer atau para pemegang kebijakan bisa mengantisipasinya sejak dini: 
  1. Tidak bisa mendefinisikan tujuan yang ingin dicapai dengan jelas. Dalam sebuah perusahaan, tujuan yang jelas akan menjadi panduan bagi setiap orang sehingga bisa melakukan pekerjaan atau tanggung jawab mereka dengan sebaik-baiknya. Namun, sering ditemukan bahwa para pimpinan tidak bisa memberikan informasi yang jelas mengenai tujuan yang ingin dicapai. Hal ini membuat para bawahan tidak bisa menentukan prioritas yang jelas dan akhirnya mereka tidak bisa bekerja dengan maksimal.
  1. Melakukan rekruitmen yang tidak efektif. Wajah baru dalam setiap perusahaan tentunya diharapkan bisa membawa tenaga, ide dan kemampuan baru ke dalam perusahaan tersebut terutama saat beban kerja sedang banyak-banyaknya. Namun, hal ini tidak akan tercapai bila proses rekruitmen dilakukan dengan tidak efektif atau terburu-buru. Hal seperti ini justru akan menambah beban kerja karena semakin banyak orang yang perlu mendapat perhatian lebih. Rekruitmen yang efektif adalah kuncinya sehingga hasil yang diharapkan bisa tercapai. 
  1. Penggunaan feedback yang kurang maksimal. Untuk meningkatkan efisiensi dan performa kerja dari sebuah tim atau dari setiap karyawan, pemberian feedback sangatlah diperlukan. Feedback yang dimaksudkan di sini bisa bersifat positif dan juga negatif. Pemberian feedback ini harus dilakukan sesegera mungkin untuk menghindari masalah yang lebih besar untuk kesalahan yang terjadi atau bisa juga untuk meningkatkan moral dari seluruh anggota tim untuk keberhasilan yang berhasil dicapai. 
  1. Tidak mempercayai anggota tim yang lain. Dalam sistem manajemen perusahaan, kepercayaan adalah salah satu hal krusial. Banyak pemimpin atau manajer yang tidak mempercayai anggota tim atau bawahan mereka untuk melakukan sebuah pekerjaan tertentu. Mereka berpikir bahwa tidak ada orang lain yang bisa mengerjakan pekerjaan itu sebaik mereka dan pada akhirnya menolak untuk mendelegasikan orang lain untuk pekerjaan tersebut. Hal ini akan berujung pada bertumpuknya masalah yang ada dan tidak bisa diselesaikan sendirian. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi bila hal ini terjadi. Mendelegasikan orang lain untuk melakukan sebuah pekerjaan merupakan salah satu bentuk kepercayaan dan juga salah satu teknik untuk menghindari bertumpuknya masalah. 
  1. Tidak mendengarkan. Hal ini adalah sebuah kesalahan yang umum dilakukan bukan hanya dalam sistem manajemen sebuah perusahaan namun pada hampir semua aspek pekerjaan. Seorang manajer hendaknya mau meluangkan waktu untuk mendengarkan nasihat, saran, kritik ataupun pujian dari pihak yang lain termasuk dari bawahan mereka. Kemampuan untuk mendengarkan dengan sungguh bisa menjadi suatu hal yang membedakan antara kerjasama tim yang sukses dan tidak. Gagal untuk mendengarkan bisa menjadi sebuah tanda bahwa seorang pimpinan tidak bisa menunjukkan penghargaan mereka terhadap orang lain. Selain itu, para pemimpin melewatkan peluang besar yang mungkin berasal dari ide-ide sederhana bawahan mereka. 
  1. Tidak memahami motivasi atau hal yang mendorong setiap orang untuk memberikan performa mereka yang terbaik. Tidak semua orang bekerja untuk mendapatkan penghasilan yang layak. Beberapa dari mereka memiliki hal lain yang memotivasi mereka untuk bekerja lebih baik dan hal inilah yang perlu dikenali dan dipahami. Menyediakan sebuah lingkungan kerja yang mendukung akan membuat perbedaan dalam lingkungan kerja itu sendiri.Gagal untuk mengenali motivasi apa yang mendorong para pekerja bisa berakibat buruk dan bisa membuat karyawan yang potensial untuk mundur atau keluar dari perusahaan itu.

Sistem manajemen yang ada dalam sebuah perusahaan sangat mempengaruhi produktivitas para karyawan. Sistem manajemen itu tidak hanya disekitar penggajian para karyawan melainkan meliputi semua hal yang berkaitan dengan cara menjalankan sebuah perusahaan.

Para karyawan adalah denyut nadi dari sebuah perusahaan sehingga tidak heran bila sistem ini lebih banyak berhubungan dengan para karyawan itu.
Berbagai kesalahan yang sudah dituliskan di atas adalah yang umum terjadi di sebuah perusahaan. Dengan mengenali kesalahan yang sering terjadi, para manager dan pemimpin perusahaan bisa melakukan tindakan pencegahan.

Bila tindakan pencegahan atau pengenalan sejak dini mengenai masalah-masalah di atas sudah diketahui, maka perusahaan tersebut bisa mencegah munculnya masalah yang lebih besar. Tidak hanya itu, mengenali dan menghindari kesalahan tersebut bisa meningkatkan produktivitas dari para pekerja dan bisa meraih kesuksesan yang diimpikan.

Baca: TRAINING MANAGEMENT





Untuk informasi lebih lanjut hubungi:


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Minggu, 20 November 2016

INGIN BERALIH MENJADI PENGUSAHA?




Hanya mengandalkan gaji sebagai karyawan boleh jadi tidak cukup untuk menutupi segala kebutuhan Anda. Hal ini dimungkinkan terjadi akibat harga kebutuhan pokok yang terus meningkat, belum lagi impian Anda untuk memiliki sebuah rumah tangga yang baru. Anda akan berpindah pekerjaan ke perusahaan lain untuk mencari gaji yang lebih bagus. Namun demikian, hal ini bukanlah alternatif terbaik yang bisa Anda peroleh, karena Anda harus beradaptasi lagi dengan lingkungan yang baru, dan kemungkinan penempatan kerja di luar kota.

Merintis sebuah bisnis adalah jawaban yang lebih tepat untuk mencukupi kebutuhan Anda. Anda dapat memperoleh penghasilan yang tidak terbatas, dan tetap beraktivitas di kota tempat tinggal. Namun pada umumnya seorang karyawan harus menghadapi beberapa kendala ketika akan memulai sebuah bisnis.


Berikut adalah beberapa tips yang ditawarkan dari laman Entrepreneur.com:

1.  Anda siap untuk memulai semuanya dari awal
Untuk merintis sebuah bisnis, tidak ada cara lain selain memulainya dari awal. Jangan pernah berpikir bahwa Anda bukan orang yang tepat untuk menjalankan bisnis. Hal ini tentu akan menghambat Anda. Yakinkan diri Anda bahwa sesuatu akan selalu dimulai dengan langkah pertama, sebelum Anda mampu berjalan dan berlari.

2.  Ketahui apa yang ingin Anda lakukan
Sebuah bisnis yang kuat tentu harus memiliki pondasi yang kuat juga. Hal tersebut dapat Anda temui dengan cara bertanya terhadap diri sendiri apa tujuan yang sebenarnya ingin Anda capai. Tujuan membantu Anda dalam menghadapi berbagai hambatan yang akan terjadi ketika memulai usaha. Ingat bahwa persaingan usaha sejatinya lebih keras daripada persaingan karyawan di lingkup perusahaan.

3.  Mencari mentor yang tepat
Saat Anda benar-benar ingin memulai sebuah usaha, pastikan Anda juga telah belajar dan mengambil banyak pengetahuan dan pengalaman dari mentor yang tepat. Seorang mentor akan membantu Anda dalam merintis usaha dan mengembangkannya menjadi penghasilan utama Anda. Pastikan bahwa mentor tersebut adalah orang yang memang berpengalaman.

4.  Bekerja efektif dan efisien
Waktu yang dimiliki oleh setiap orang adalah sama 24 jam seharinya, tetapi hanya ada beberapa orang yang sukses dalam menjalankan bisnis. Hal ini dikarenakan mereka pandai dalam mengatur waktu sehingga pekerjaan yang dilakukan menjadi efektif dan efisien. Tidak perlu bekerja seharian penuh, tetapi manfaatkan waktu yang ada dengan baik untuk menghasilkan uang.

5.  Mengetahui waktu yang tepat
Jika Anda masih memilih untuk tetap melakukan pekerjaan lama Anda sambil berbisnis, tentu tidak masalah. Namun ingat bahwa beberapa bisnis besar hanya bisa dikerjakan secara fokus dan menuntut Anda untuk keluar dari pekerjaan tersebut. Jika memang bisnis yang telah dikembangkan memiliki hasil yang menjanjikan tidak masalah bagi Anda untuk selanjutnya meninggalkan pekerjaan lama dan fokus terhadap dunia bisnis.







Untuk informasi lebih lanjut hubungi:


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan