Sabtu, 12 November 2016

MENGHINDARI KESALAHAN SAAT BERKOMUNIKASI




Cara kita berkomunikasi dengan orang lain adalah sebuah kebiasaan. Karenanya, seringkali kita tidak mengetahui apakah pola percakapan yang kita lakukan sudah baik atau belum. Dalam kehidupan sehari-hari pasti Anda sering berkata dalam hati: ”Ahh… tidak enak mengobrol dengan si A, lebih enak ngobrol dengan si B.” Anda sendiri masuk ke dalam kategori yang mana: si A ataukah si B, mudah-mudahan bukan si A karena si A biasanya selalu dijauhi oleh teman-temannya.
Andai saja Anda masuk dalam kategori si A, Anda tidak perlu khawatir karena pola percakapan yang kurang baik tentu saja dapat diperbaiki. Di bawah ini adalah beberapa kesalahan yang umum dilakukan oleh orang-orang dalam percakapan beserta beberapa solusi untuk memperbaikinya.
TIDAK MENDENGARKAN
Sebagian besar orang bukanlah tipe pendengar yang baik. Ini tentu saja berhubungan dengan ego mereka yang tinggi, yang justru ingin lebih didengarkan daripada mendengarkan. Dalam setiap percakapan mereka sepertinya tidak tahan menunggu giliran untuk berbicara. Belajarlah menekan ego Anda untuk mendengarkan secara sungguh-sungguh apa yang orang lain katakan. Ketika Anda mengambil sikap untuk mulai mendengarkan, Anda sedang membuka jalan untuk terciptanya suatu hubungan yang potensial. Namun tetap hindari jawaban singkat “ya” atau “tidak”, karena jika Anda seperti itu lawan bicara Anda akan memberikan informasi setengah-setengah kepada Anda. Antusiaslah terhadap topik yang sedang mereka bicarakan. Contoh, jika lawan bicara Anda sedang bercerita tentang pengalamannya mendaki gunung pada akhir minggu lalu, Anda dapat bertanya kepadanya:

  • ·      Gunung apa yang Anda daki?
  • ·       Apa yang Anda sukai dari mendaki gunung?
  • ·       Apa saja yang Anda lakukan di puncak gunung?
Pertanyaan-pertanyaan semacam itu akan membuat topik percakapan menjadi lebih mendalam, lebih menarik, serta memancing lebih banyak lagi topik untuk didiskusikan. Dan yang tak kalah pentingnya lawan bicara Anda mengetahui bahwa Anda sungguh-sungguh sedang mendengarkannya. Hal ini tentu saja akan membuat tingkat respek lawan bicara Anda bertambah pada Anda.
TERLALU BANYAK BERTANYA
Beberapa pertanyaan dapat berarti Anda antusias dengan lawan bicara Anda, namun terlalu banyak bertanya pun akhirnya menjadi tidak baik karena sepertinya Anda sedang menginterogerasi lawan bicara Anda, dan dapat membuat mereka menjadi tidak nyaman. Cobalah gabungkan antara pernyataan dan pertanyaan, misalkan: Saya pun minggu lalu berakhir pecan dengan nonton bareng rekan-rekan kerja saya. Apakah Anda suka menonton?
KEHABISAN TOPIK PEMBICARAAN
Dalam percakapan mungkin Anda sering merasa kehabisan topik untuk dibicarakan dengan lawan bicara Anda, terutama jika Anda berbicara dengan seseorang yang baru saja Anda kenal. Untuk mencegah hal ini terjadi, ada beberapa saran mengenai topik yang bisa Anda bicarakan:
  • Memulai berbicara tentang berita yang sedang hangat saat ini.
  • Berbicara tentang sesuatu yang menarik di sekitar Anda.

MEMBOSANKAN
Jangan bercerita panjang-panjang tentang mobil Anda yang baru saja Anda beli atau rumah Anda yang baru saja selesai dibangun. Rata-rata orang tidak terlalu tertarik dengan cerita semacam itu, yang terlalu mengekspose kemampuan diri. Carilah topik yang mengarah pada hal-hal yang bergairah atau hal-hal yang lucu misalnya. Bisa juga Anda menceritakan tentang pengalaman Anda berakhir pekan di puncak kemarin atau rencana Anda pada liburan Lebaran mendatang. Intinya adalah sesuatu yang positif. Bukan juga mengeluh tentang atasan atau pekerjaan Anda.

PENYAMPAIAN YANG BURUK
Salah satu hal yang paling penting dalam percakapan bukanlah apa yang Anda katakan, melainkan bagaimana Anda menyampaikannya. Perubahan dalam kebiasaan ini akan membuat perbedaan besar, karena suara dan bahasa tubuh adalah bagian yang sangat vital dalam percakapan. Beberapa hal di bawah ini untuk Anda perhatikan:
  • Sampaikan dengan perlahan. Ketika Anda berbicara mengenai suatu hal yang sangat menyenangkan, mudah sekali bagi Anda untuk memulai percakapan tersebut, bahkan dengan tempo yang cepat. Usahakan Anda memperlambat kecepatan bicara Anda, karena akan lebih mudah bagi lawan bicara Anda untuk menangkap maksud yang ingin Anda sampaikan.
  • Bicaralah dengan suara yang jelas dan cukup keras, sehingga topik pembicaraan dapat ditanggap oleh lawan bicara Anda.
  • Bicaralah dengan suara yang tidak monoton, libatkan emosi Anda.
  • Gunakan jeda agar lawan bicara Anda lebih perhatian dan mendengarkan, sehingga suasana menjadi rileks.

MEMOTONG PEMBICARAAN
Apakah yang Anda rasakan jika pembicaraan Anda dipotong oleh lawan bicara Anda? Yaa…, lawan bicara Anda pun akan merasakan hal yang sama jika Anda memotong pembicaraannya. Biarkan lawan bicara Anda menghabiskan terlebih dahulu apa yang ingin disampaikan. Itu adalah salah satu bentuk penghargaan Anda pada lawan bicara Anda. Carilah keseimbangan antara mendengarkan dan berbicara.
KEINGINAN MERASA BENAR
Orang tidak akan terkesan kepada Anda jika Anda selalu ingin merasa benar dalam setiap percakapan. Seringkali pembicaraan bukan betul-betul sebuah diskusi. Kadang-kadang kita ingin menjaga mood tetap baik dengan berbicara kepada seseorang. Contoh: salah satu teman Anda ingin bercerita kepada Anda mengenai serunya pengalaman berarung jeram sampai-sampai perahu karetnya terbalik. Namun Anda malah berbicara bagaimana berarung jeram yang baik. Saya yakin mood teman Anda akan langsung berubah. Duduklah santai, berbicara dan tidak berdebat.
BERBICARA HAL NEGATIF
Pernahkan Anda berkenalan dengan seseorang dan setelah itu ia berbicara tentang hal-hal aneh atau negatif, seperti kesehatannya yang memburuk, cerita pembunuhan, atasannya yang menyebalkan, atau menggunakan bahasa aneh yang hanya ia dan temannya yang mengetahui artinya. Saya rasa tidak ada manfaatnya berbicara hal-hal aneh atau negatif seperti itu. Orang-orang akan senang berbicara kepada Anda jika Anda selalu memberikan energi positif dalam setiap kata-kata yang Anda keluarkan.
BAHASA TUBUH YANG BURUK
Jika seseorang bercerita tentang pengalamannya, jangan sekedar mengangguk atau menjawab dengan kalimat singkat. Terbukalah dan katakan apa yang Anda pikirkan. Ekspresikan perasaan Anda.






Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan