Sabtu, 22 Oktober 2016

HINDARI INI SAAT ANDA BERKARIR




Manusia memang tidak akan pernah lepas dari melakukan kesalahan. Namun, sedapat mungkin kita harus berusaha untuk menghindar dari kesalahan yang mungkin terjadi. Dengan menghindari beberapa kesalahan di bawah ini, dan fokus terhadap pekerjaaan, maka Anda bisa tenang dalam meniti karir.

Berikut adalah kesalahan umum yang sering terjadi:

Terjebak dalam Zona Nyaman
Ketika Anda telah berada di posisi atau jabatan yang sama dalam beberapa tahun, dan mulai merasakan kenyamanan dalam bekerja sehingga tidak bersemangat lagi untuk bergerak maju, itu artinya Anda sudah masuk ke dalam zona nyaman. Zona nyaman atau comfort zone memang menyenangkan, namun berhati-hatilah karena berada di comfort zone ini bisa membuat Anda terlena sehingga enggan untuk bergerak maju.

Tidak Memandang Luas
Memahami betul apa yang ingin perusahaan capai merupakan salah satu cara penting agar dapat mengetahui peranmu dalam bekerja, dan pencapaian apa yang harus Anda raih agar target perusahaan bisa tercapai. Dengan memiliki pengertian dan pemahaman apa yang menjadi target perusahaan, Anda bisa menggali lebih dalam lagi apa tujuan Anda direkrut dan passion dalam bekerja, yang berarti hal ini juga turut membawamu menuju pintu kesuksesan.

Membuang Kesempatan
Dunia bisnis kadang merupakan dunia yang kecil dan reputasi serta image merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan AndaNetworking dan rekomendasi rekan yang mengenal Anda merupakan salah satu hal penunjang pencapaian kesuksesan karir Anda. Dengan membuang kesempatan untuk networking, bisa saja Anda kehilangan kesempatan berkarir di perusahaan yang baik.

Bekerja dan Karir Tidak Seimbang
Hal yang pertama untuk mencapai kesuksesan dalam berkarir adalah Anda harus enjoy dalam bekerja dan getting work-life balance. Dengan menyeimbangkan kehidupan bekerja dan berkarir akan sangat membantu Anda untuk mencapai kesuksesan yang menjadi tujuan Anda. Bekerja memang penting namun apabila Anda tidak happy sama sekali dalam bekerja maka pekerjaanmu akan menjadi sia-sia.

Tidak Membatasi Kehidupan Pribadi dan Profesional
Sering kali, keakraban yang terjalin di antara para rekan kerja memang bagus. Namun, tetap pastikan untuk selalu bersikap profesional saat di kantor. Dengan membatasi antara kehidupan pribadi dan profesional Anda bisa bekerja maksimal di kantor, dan akan mendapat image sebagai seorang profesional pula.

Melihat Rumput Tetangga Lebih Hijau
Sebelum memutuskan untuk berhenti bekerja, tanyakan kepada diri sendiri kenapa Anda memutuskan hal tersebut. Biasanya, menganggap pekerjaan orang lebih lebih menyenangkan dibanding diri sendiri akan membawa kepada kekecewaan. Percayalah, pekerjaan dan situasi orang lain tidak lebih baik dari kita, dan bersikap rendah diri akan membawa masalah baru. Sebelum Anda mulai mencari pekerjaan baru, Anda harus memastikan bahwa hal tersebut bukanlah sebagai pelarian dari rasa kekecewaan yang Anda rasakan.

Tidak Memperbarui Kemampuan
Selalu up date dengan teknologi terkini adalah hal penting untuk memastikan bahwa kemampua Anda semakin berkembang. Gagal dalam mengikuti perkembangan zaman dan teknologi berarti gagal pula untuk mencapai kesuksesan karir, karena setiap harinya para pesaing Anda memperbarui kemampuan mereka.

Tidak Berani Mengambil Risiko
Setelah bekerja di dunia industri yang sama, Anda telah mempunyai pengalaman dan pelajaran yang cukup banyak dalam industri tersebut. Sehingga, ketika dihadapkan dalam suatu situasi, Anda bisa memanfaatkan pengalaman dan pemahaman yang Anda miliki untuk mengambil keputusan. Dengan begitu, Anda bisa menghindar dari rasa penyesalan yang mungkin bisa datang di masa depan.

Tidak Dapat Membuat Prioritas
Hal terpenting lainnya ketika bekerja adalah Anda harus bisa untuk membuat priority list dari project yang sedang Anda kerjakan. Fokuskan pekerjaanmu kepada project yang memiliki value tinggi. Value tersebut bisa berupa project yang membawa revenue paling tinggi dan membuat bisnis perusahaan berkembang. Pekerjaan yang bisa membawa impact besar terhadap bisnis perusahaan tentulah akan membuat lebih bersemangat untuk menyelesaikannya.

Tidak Percaya Diri
Kehilangan kepercayaan diri adalah hal yang sangat berbahaya, karena saat Anda tidak percaya diri sendiri maka rekan kerja Anda pun juga tidak percaya kepada Anda. Kehilangan kepercayaan diri? Timbulkan lagi kepercayaan diri Anda dengan mengingat pencapaian yang telah Anda raih sebelumnya. Ingatlah bahwa Anda lebih hebat dari pada pemikiran yang Anda tanamkan kepada dirimu sendiri.






Untuk informasi lebih lanjut hubungi:


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Minggu, 16 Oktober 2016

MERINTIS BISNIS SAAT MASIH BEKERJA?




Kebutuhan hidup kian meningkat yang tidak diimbangi dengan peningkatan penghasilan atau kenaikkan gaji, itulah gambaran umum yang harus dihadapi oleh seorang karyawan atau pegawai.

Oleh karena itulah banyak karyawan yang berambisi untuk merintis bisnis saat masih bekerja. Namun masalahnya Anda tidak tahu bagaimana harus memulai untuk mewujudkan impian tersebut.
Baca: HOBI YANG DAPAT DIJADIKAN BISNIS
Artikel ini akan membahas tips bagaimana agar selain bisa mendapatkan gaji tetap (sebagai karyawan), Anda pun dapat menjalankan bisnis (menjadi pengusaha) sebagai penghasilan tambahan yang menjanjikan.




Berikut ini beberapa langkah mudah untuk merintis sebuah bisnis:

1.  Pikirkan pilihan dan ide
Langkah Pertama, Anda harus menuangkan ide atau gagasan bisnisnya ke dalam tulisan, hal ini mencegah banyaknya pikiran-pikiran cemerlang yang terlewatkan dan dilupakan. Selain itu, Anda dapat menambahkannya dengan cara mencari banyak referensi usaha sampingan yang disediakan di internet maupun buku.
Baca: MEMULAI BISNIS DENGAN MODAL MINIM?

2.  Tentukan tujuan
Langkah Kedua, menentukan tujuan bahwa Anda benar-benar serius untuk menjalankan bisnisnya. Tujuan yang tidak jelas dan tidak sungguh-sungguh akan mudah digoyahkan ketika Anda mengalami masa sibuk dalam bekerja. Tentukan tujuan misalnya, dalam 3 tahun Anda harus bisa membeli rumah, maka Anda akan termotivasi dan lebih semangat dalam menjalani bisnis yang akan dirintis tersebut.

3.  Tentukan waktu
Langkah Ketiga, Anda harus menentukan waktu yang luang dan waktu yang tepat untuk menjalankan bisnis tersebut. Pilih mana waktu yang efektif untuk digunakan sehingga tidak mudah berubah haluan dan menyebabkan Anda tidak konsisten dalam menjalankan bisnis.

4.  Manfaatkan teknologi
Langkah Keempat, Anda dapat memanfaatkan teknologi. Banyak teknologi yang dapat Anda gunakan untuk merintis sebuah bisnis. Contohnya adalah media sosial. Jika akun Anda belum banyak dikenal, maka bisa memasarkan bisnis ke dalam forum-forum yang ada di sebuah situs.

5.  Jangan membuang waktu
Langkah Kelima, jangan membuang waktu! Waktu adalah uang, jadi gunakan waktu seefektif mungkin agar bisnis Anda dapat berjalan dengan baik. Bila perlu kurangi waktu tidur Anda hingga menemukan bisnis apa yang paling menguntungkan. Selain itu, Anda juga wajib untuk mengalokasikan waktu ke dalam usaha sampingan tersebut.

6.  Lakukan yang Anda sukai
Langkah Keenam, jika Anda termasuk karyawan yang sangat sibuk, usahakan memilih bisnis yang disukai terlebih dahulu. Sebab, Anda akan menjalankannya tanpa beban dan lebih rileks untuk mengerjakannya. Misalnya Anda adalah seorang pelukis, maka tekuni hal tersebut dan pasarkan melalui media sosial.

7.  Minta pendapat keluarga atau teman
Langkah Ketujuh, keluarga dan teman adalah faktor yang mendukung sukses hidup Anda. Sebab, mereka yang mengetahui kemampuan Anda sejauh mana dalam memulai bisnis. Mereka juga bisa mencarikan solusi terbaik bagi bisnis yang ingin Anda tekuni.

8.  Tetapkan target yang realistis
Langkah Kedelapan, untuk merintis sebuah bisnis, jangan berhayal ingin cepat kaya. Satu hal yang perlu Anda ketahui adalah harus memiliki target yang realistis. Hal ini juga berfungsi agar Anda tidak mudah kecewa ketika harus menghadapi berbagai kendala dan rintangan dari bisnis yang dijalankan. Cobalah untuk membuat target selama 1 bulan terlebih dahulu kemudian berjenjang triwulan dan semester.

9.  Lakukan penelitian
Langkah Kesembilan, sebuah bisnis yang berkembang adalah bisnis yang bisa melihat kebutuhan masyarakat dewasa ini dan memiliki pasar yang luas. Anda lakukan penelitian mana bisnis yang prospeknya bagus, sehingga mengurangi resiko saat menjalankan bisnis tersebut.

10.      Catat setiap transaksi

Langkah Kesepuluh, ketika merintis sebuah bisnis, Anda tetap harus menjalankannya secara profesional. Caranya adalah dengan mencatat setiap penjualan, pengeluaran, dan keuntungan dalam satu buku. Hal ini juga berfungsi untuk melihat seberapa besar perkembangan bisnis Anda.

Baca: ANDA SIAP MENGHADAPI MASA PENSIUN?





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w

Sabtu, 08 Oktober 2016

ANDA SIAP MENGHADAPI MASA PENSIUN?




Beberapa waktu lalu, sebuah harian surat kabar menyajikan pandangan menarik dari pakar perencanaan keuangan (financial planner). Di situ disebutkan fakta bahwa 9 dari 10 karyawan di Indonesia ternyata tidak siap secara finansial untuk menghadapi masa pensiun.

Dalam kenyataannya kita memang sering menyaksikan bahwa para pegawai yang sudah memasuki masa pensiun menghadapi kehidupan finansial yang berat. Karena beban biaya hidup yang makin mahal, dan usia yang sudah tidak muda lagi, maka umumnya biaya kesehatan juga meningkat. Nahh.., ketika kondisi seperti itu, pendapatan bulanan nyaris nihil karena sudah pensiun. Lalu mau bagaimana?
Baca: MERANCANG DANA PENSIUN


Sebelum kita membahas solusinya, kita petakan dulu EMPAT TIPE kebijakan yang diambil oleh kebanyakan perusahaan dalam memberikan dana pensiun kepada para pegawainya. Anda patut bersyukur jika bekerja pada perusahaan yang baik dalam memberikan kesejahteraan bagi para pegawai untuk memasuki masa pensiun.
Baca: BAGAIMANA MEMPERSIAPKAN BISNIS MENJELANG PENSIUN?

Tipe pertama kita sebut saja TIPE IMPIAN
Jenis perusahaan yang masuk kategori ini relatif sedikit, dan hanya perusahaan yang benar-benar peduli pada karyawannya. Dalam tipe ini, sejak bulan pertama bergabung, perusahaan telah memberikan donasi pensiun, misalnya 10% dari gaji karyawan, dan kemudian menyimpannya dalam bentuk investasi (bisa dalam deposito atau reksadana). Nominal dana itu tentu akan makin tumbuh sejalan dengan gaji yang terus meningkat. Jadi jika Anda menjadi pegawai di perusahaan itu dan bergaji Rp 5 juta per bulan, maka perusahaan memberikan donasi pensiun Rp 500 ribu per bulan, yang secara otomatis disimpan untuk diinvestasikan. Jika pengelolaan investasinya baik (biasanya bagus, apalagi jika diinvestasikan dalam reksadana), maka donasi pensiun itu bisa tumbuh berlipat. Jika Anda bekerja di perusahaan ini sejak usia 25 tahun hingga pensiun pada usia 55 tahun, dengan asumsi imbalan investasi rata-rata 15% per tahun, maka ketika memasuki masa pensiun kita akan mendapatkan dana pesangon sekitar Rp 2–3 milyar. Asik bukan?

Tipe Kedua kita sebut TIPE BAIK
Dalam perusahaan semacam ini, biasanya kita hanya diberi pesangon yang relatif besar, plus tunjangan pensiun bulanan (yang akan diberikan sampai pensiunan meninggal) sebesar 15% dari gaji terakhir. Jika Anda bekerja selama 20 tahun di perusahaan ini, dengan gaji terakhir sebesar Rp 15 juta per bulan, maka besarnya pesangon pensiun berjumlah sekitar Rp 700 jutaan, plus tunjangan pensiun bulanan sekitar 2 jutaan per bulan. Cukup baik.

Tipe ketiga kita sebut TIPE LUMAYAN
Dalam perusahaan seperti ini tidak ada pesangon pensiun sama sekali. Namun agak lumayan karena kita diberikan tunjangan pensiun bulanan, yang besarnya juga sekitar 15% dari gaji terakhir. Jadi ketika memasuki masa pensiun gaji Anda sebesar Rp 10 juta per bulan, maka tunjangan bulanannya berkisar pada angka Rp 1,5 juta per bulan. Agak berat memang untuk tetap bisa hidup dengan standar ketika Anda masih bekerja.

Tipe keempat kita sebut TIPE PARAH
Di perusahaan ini, ketika Anda pensiun dan telah mengabdi sekian puluh tahun lamanya, maka yang ada hanya sekedar ucapan terima kasih plus amplop yang isinya paling banter uang sebesar 2 kali gaji terakhir. Sebagai salam perpisahan yang menyedihkan.

Jika Anda sekarang bekerja pada perusahaan Tipe Pertama dan Kedua, Anda beruntung. Dengan uang pesangon yang besar, Anda punya modal yang cukup signifikan untuk membuka usaha sendiri. Namun kalau Anda ternyata bekerja pada perusahaan yang masuk kategori Tipe Ketiga dan Keempat, wahh...nasib deh. Solusinya yang sederhana mungkin ini: cobalah pindah kerja ke perusahaan yang bertipe pertama dan kedua.

Namun jika Anda tidak ada pilihan untuk pindah, maka segeralah mulai dari sekarang untuk merintis usaha. Harus sejak dari sekarang, jangan menunggu ketika umur Anda sudah memasuki usia 50 tahun (bisa terlambat). Kita asumsikan usia Anda sekarang adalah 40 tahun, maka Anda punya waktu 15 tahun untuk membangun dan berjuang agar usaha Anda berhasil.





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan