Sabtu, 17 Desember 2016

PENCAPAIAN TAHUN 2016




Dalam acara 'seminar/training motivasi' pada awal Desember 2016 lalu, saya tanyakan ke peserta, "Apakah pencapaian Saudara tahun 2016 ini lebih baik dari tahun 2015 lalu?"
Ternyata hanya sebagian yang angkat tangan, sisanya tidak!


Lalu saya bertanya kepada yang angkat tangan, "Pencapaian apa yang Anda maksudkan?"
"Penghasilan/karir saya meningkat!"
jawabnya. 

Berikutnya saya tanyakan kepada yang tidak angkat tangan, "Kenapa Anda merasa tidak ada peningkatan di tahun 2016 ini?"
Dijawab, "Hidup saya rasanya monoton!" 


BAGAIMANA DENGAN RESOLUSI TAHUN 2017???

Sesungguhnya, kehidupan yang telah kita jalani, yang baik maupun yang buruk, telah memberikan pembelajaran yang sangat berharga bagi kita untuk terus bertumbuh...
Pengalaman baik dapat kita berikan ke orang lain untuk memotivasi, dan pengalaman buruk pun dapat kita bagikan ke orang lain untuk mengingatkan mereka. 

Perjalanan hidup yang telah kita lalui, jika dengan sikap mental positif, tidak pernah sia-sia! Segala masalah/persoalan yang pernah dihadapi, semua rintangan/tantangan yang menghadang telah membuat kita seperti sekarang ini... Menjadi manusia yang semakin baik, dewasa, bijaksana...


Apa pun yang telah kita raih secara positif, berupa materi/ jabatan/ kekuasaan/ popularitas adalah baik jika kita mampu memanfaatkannya dengan baik & benar, bukan melulu untuk kepentingan pribadi/ keluarga/ kelompok/ golongan saja. Namun juga bagi sesama atau lingkungan di sekitar kita. 


Apakah Tuhan melarang kita untuk meraih sukses - kaya, punya jabatan, berkuasa, dan menjadi terkenal?
Tuhan pasti punya maksud yang agung dan mulia atas kesuksesan yang telah kita capai itu (atau pun penderitaan yang pernah kita alami), maknailah dengan bijak!


Sebaik-baiknya orang adalah dia yang hidupnya memberi manfaat bagi orang lain, dan menginspirasi kepada banyak orang...

Baca: JANGAN MAU JADI PENONTON SAJA!





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

KENAPA ANDA TAK KUNJUNG SUKSES?



Semua orang tentu ingin hidupnya sukses. Persepsi tiap-tiap orang mengenai kesuksesan bisa berbeda-beda. Yaa…, apa pun persepsinya kesuksesan menjadi acuan atau keinginan yang harus dicapai demi kehidupan yang lebih baik, indah, dan menarik.
Ada yang menginginkan karirnya sukses. Ada yang berpandangan sukses itu jika banyak uang. Atau berpendapat sukses itu kalau telah menaklukkan tantangan. Perbedaan ini tidak bisa dipertentangkan karena kebutuhan atau keinginan tiap-tiap orang bermacam-macam.
Nyatanya, orang yang sulit meraih sukses umumnya memiliki kesamaan. Walaupun tidak sama persis, Anda tetap bisa melihat dan menilainya. Kebiasaan, karakter, atau pencapaian orang-orang yang sulit sukses bila diamati tampak sama satu sama lain. Apa saja itu?

Baca: MODAL UTAMA MERAIH SUKSES?

Berikut ini beberapa ciri yang sebaiknya Anda hindari kalau ingin sukses:
1. Tidak Menghargai Waktu 
Rasanya semua orang tahu bahwa waktu adalah salah satu hal yang sangat berharga. Dikatakan seperti itu karena waktu yang telah lalu tidak bisa diputar kembali. Dan inilah yang terdapat pada banyak orang gagal yang tidak menghargai waktu. Bisa saja beberapa waktu yang lalu ada kesempatan datang menghampiri. Namun, karena sikap mereka yang tampak tidak menghargai waktu, hilanglah kesempatan tersebut seiring berlalunya waktu. Uang mungkin bisa dicari meskipun hilang. Lain halnya dengan waktu yang tidak bisa dicari dan didapatkan kembali ketika sudah lewat. Karena itu, mulai dari sekarang hindari sifat membuang-buang waktu agar tidak ada penyesalan nantinya.
2. Arogan 
Saking merasa paling bisa tanpa disadari sikap arogan muncul dengan sendirinya. Orang-orang yang arogan ogah untuk belajar atau menerima kritik. Dibiarkan terus-menerus hanya menjadikan mereka tampak bodoh di hadapan orang lain. Untuk itu, selidikilah apakah kegagalan yang terjadi karena Anda terlalu arogan. Menutup telinga dan mata dan hanya peduli dengan pandangan sendiri yang sudah jelas-jelas salah sudah dipastikan keberhasilan akan jauh dari orang yang bersikap seperti itu. Perlu diketahui, tidak selamanya masukan atau kritik atau saran itu bertujuan untuk menjatuhkan. Justru di sisi lain itu membangun dan membentuk diri Anda menjadi lebih baik daripada sebelumnya.
3. Sensitif 
Realitanya, orang yang sensitif atau bahasa gaulnya baper (bawa perasaan) hidupnya terus-terusan galau. Tak heran mereka sulit berhasil atau berkembang karena mereka hanya berkutat di satu masalah tanpa ada penyelesaiannya. Apabila sifat seperti ini terdapat pada diri Anda, sudah saatnya membuang semuanya itu. Janganlah terlalu sensitif atau berlama-lama menghadapi situasi yang menurut Anda dilematis. Terlebih masalah tersebut hanya dijadikan bahan mengeluh tiap waktu. Jadikan diri Anda sosok yang dinamis dan tak mau terus terkungkung dalam satu situasi.
4. Mudah Menyerah
Tentu keberhasilan tidak seperti layaknya hujan yang datang tiba-tiba. Hujan sendiri ada prosesnya yang terjadi menurut hukum alam. Begitu juga dengan keberhasilan. Sebaiknya jangan pernah sesekali mengendorkan usaha Anda dalam mencapai tujuan. Terlebih memutuskan untuk pasrah kemudian menyerah. Sifat ini cenderung menyebabkan sebagian orang gagal dan sulit berhasil. Suntikkan diri Anda dengan motivasi-motivasi yang menciptakan daya juang dalam diri. Persoalan hidup adalah seberapa kuat bertahan dan berjuang berhadapan dengan situasi yang terkadang absurd. Berhasil atau tidak itu urusan nanti. Yang penting usahanya.
5. Menyepelekan 
Orang yang sering menganggap remeh atau sepele sudah bisa ditebak akan jauh dari keberhasilan. Hal kecil kenyataannya bisa membawa Anda menjadi seseorang yang berhasil. Banyak yang berhasil karena dari bawah atau memulainya dari hal kecil. Seperti berhasil karena menjual makanan ringan atau karena pekerjaan yang dimulai dari level terbawah. Sifat menyepelekan akan membawa Anda menjadi arogan. Hasilnya, seperti yang diterangkan di atas, keberhasilan jadi hal yang sulit diraih.
6. Pandai Berkelit
Pandai berkelit ternyata bisa menghambat Anda untuk berhasil. Dengan berkelit, Anda menyangkal kesalahan yang telah Anda perbuat. Anda terus saja berkelit dan berpendapat itu tidaklah salah. Atau tidak mengakui bahwa itu kesalahan Anda. Setiap kesalahan adalah bahan pembelajaran yang penting untuk berubah menjadi lebih baik. Beberapa orang menganggap kesalahan adalah aib yang membuat citra menjadi buruk. Karena itu, sedikit yang mau mengakui kesalahannya. Keberhasilan bisa Anda raih dengan tidak lagi menyimpan pemikiran seperti itu dalam diri. Akuilah bila itu adalah kesalahan Anda. Tidak semua orang akan memvonis Anda itu buruk dalam bertindak. Orang-orang sekeliling Anda yang baik akan membantu Anda dengan memberikan masukan agar kesalahan tersebut diperbaiki dan tak terulang kembali.
7. Tidak Bersosialisasi
Beberapa orang yang tidak bersosialisasi memang sulit untuk berhasil. Dan ini berpengaruh dalam pencapaian mereka, terutama karir. Ingatlah, hidup di dunia tidak berasa hidup jika satu sama lain tidak saling peduli. Bersosialisasi jangan karena ingin berhasil saja. Namun, bersosialisasi merupakan esensi manusia yang mesti terpelihara. Sebab dunia ini bukan tempat untuk satu orang, melainkan untuk banyak orang yang saling membutuhkan satu sama lain.
8. Apatis
Apatis merupakan wujud dari sikap seseorang yang "masa bodo" dengan kejadian atau yang ada di lingkungan sekitarnya. Terkadang punya sikap cuek sah-sah saja asalkan itu diterapkan untuk hal-hal yang tak terlalu menuntut perhatian. Amat disayangkan kalau sikap cuek ini menyasar ke mana-mana, bahkan sampai ke hal yang penting. Karena itu, bersikap apatis tentu tidak benar. Sebab bisa membawa Anda ke ambang kegagalan.
9. Kurang Bersyukur
Pusing kan rasanya karena terus-terusan mengeluh? Hal seperti ini bisa jadi akan menghambat Anda untuk berhasil. Meskipun kecil, tidak ada salahnya menghargai apa yang sudah Anda kerjakan. Enggan bersyukur lama-lama bisa berubah menjadi pupuk yang menyuburkan sifat jelek lainnya, seperti cepat menyerah dan malas.
10. Dendam dan Pemarah
Menjadi pendendam dan pemarah ternyata bisa mempersulit Anda untuk berhasil. Emosi memang hal yang manusiawi. Namun, kesabaran bisa menuntun Anda untuk lebih baik dan lebih mudah meraih keberhasilan. Sulit rasanya dengan sifat dan ciri karakter pendendam dan pemarah bisa mencapai keberhasilan.

Kenali Diri dan Berubahlah Jadi Lebih Baik
Hanya Anda yang tahu siapa diri Anda. Bukanlah keluarga sekalipun hidup bersama dengan Anda. Bukan teman sekalipun sering berkumpul. Jika Anda sendiri tidak mengenal diri Anda, lalu apa yang mesti diubah?
Karena itu, mulai sekarang kenalilah diri Anda. Cari tahu apakah ciri-ciri di atas terdapat pada diri Anda atau tidak. Misalkan, salah satu dari ciri-ciri di atas melekat pada diri Anda, ubahlah itu demi perubahan yang menjadikan Anda lebih baik dari sebelumnya.

Baca: MERAIH SUKSES DENGAN LEVERAGE





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!



Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Selasa, 13 Desember 2016

APABILA...





Apabila hari ini kita belum bisa memberi manfaat kepada orang lain,
maka usahakanlah agar tidak merugikan sesama

Apabila hari ini kita belum bisa berbagi hal positif dengan sesama,
maka usahakanlah agar tidak menyebarkan hal yang negatif kepada orang lain

Apabila hari ini kita belum bisa berbagi kebaikan untuk orang lain,
maka usahakanlah agar tidak memberi pengaruh yang buruk kepada sesama

Apabila hari ini kita belum bisa memberi kebahagiaan kepada sesama,
maka usahakanlah agar tidak menyakiti orang lain

Apabila hari ini kita belum bisa berakhlak mulia,
maka usahakanlah agar tidak menyimpan hati yang buruk kepada orang lain

Apabila hari ini kita belum bisa menghargai orang lain,
maka usahakanlah agar tidak memberi nilai berlebih pada diri sendiri

Apabila hari ini kita belum bisa mengingat kebaikan orang lain,
maka usahakanlah agar dapat melupakan keburukan orang lain.

Apabila hari ini adalah hari terakhir dalam hidup kita,





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w

Minggu, 11 Desember 2016

LEBIH BAIK MEMBERI...




Seorang kawan mentraktir saya makan siang di sebuah restoran. Usai membayar, ia tersenyum kecut sambil berkata: “Dasar pencuri uang kecil.”

Saya penasaran. Ternyata, uang kembaliannya dibulatkan ke bawah oleh kasir. Tidak seberapa memang, hanya beberapa ratus rupiah saja.

Kebanyakan dari kita menganggap hal seperti itu sudah biasa. Namun, rekan saya berpendapat, hal itu tidak pantas dilakukan. Kalaupun terpaksa dilakukan, alangkah baiknya jika si kasir meminta izin terlebih dahulu kepada pelanggannya.

Sepintas sikap rekan saya itu tampak berlebihan. Namun, jika diperhatikan secara saksama, perbuatan si kasir memang salah. Seorang pelanggan punya hak untuk menerima uang kembaliannya secara utuh, tanpa dikurangi satu rupiah pun. Jika penjual tidak bisa memberikan uang kembalian secara utuh, karena alasan tidak ada uang kecil misalnya, ia perlu memberi tahu pembeli. Jika tidak, sebenarnya penjual sedang mengambil hak pelanggan.

Dalam kehidupan sehari-hari, siapa pun kita, alangkah baiknya kita memberikan apa yang menjadi hak orang lain secara utuh. Dalam segala hal, lebih baik memberi daripada menerima, mengurangi apalagi sampai menghilangkan hak orang lain.

Jangan takut kekurangan karena harus memberi. Sebaliknya, berbahagialah jika bisa memberi... 


Kita sudah terbiasa MEMINTA apa yang menjadi bagian-hak kita. Sudahkah kita MEMBERI apa yang menjadi hak orang lain-kewajiban kita???






Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w

Sabtu, 03 Desember 2016

MENJADI PENGUSAHA SUKSES



Menjadi seorang pengusaha tentu harus memiliki banyak keterampilan di berbagai bidang. Bukan hanya menciptakan ide, merumuskan rencana dan menjalankan proses bisnis, tapi yang tidak kalah pentingnya adalah keterampilan dalam berkomunikasi. Bukan hanya secara lisan, namun juga komunikasi lainnya seperti tertulis.
Sebab sebagai pengusaha, kita akan bertemu dengan banyak orang, banyak pelanggan, banyak relasi bisnis yang akan berkomunikasi dengan kita. Kita harus memiliki keterampilan berkomunikasi agar mudah memahami apa yang dimaksudkan mereka. Dan tentu kita juga harus bisa menyampaikan apa yang kita inginkan.
Baca: SOFT SKILL vs HARD SKILL


Berikut ini adalah 10 keterampilan komunikasi yang wajib dikuasai oleh pengusaha.

1. Komunikasi lisan
Tidak ada percakapan yang sempurna tanpa adanya komunikasi secara lisan. Percakapan lisan memang menjadi komunikasi yang sangat sederhana. Paling mudah untuk menyampaikan dan mengerti maksud dari lawan bicara kita. Kita harus tahu tata cara berkomunikasi yang baik sesuai dengan situasi, kondisi, dan bahkan lawan bicara kita.
Baca: JAGALAH UCAPANMU!

2. Body Language
Komunikasi bukan hanya terjadi secara verbal, tapi juga ada jenis komunikasi nonverbal, seperti body language. Menguasai presentasi body language adalah sebuah keharusan. Dalam situasi apapun, postur tubuh saat duduk ataupun berdiri tegak. Anda juga bisa melihat bagaimana seseorang itu dari mata mereka. Bagaimana mereka gelisah, tenang dan nyaman dengan kita.
Baca: PENTINGNYA BAHASA TUBUH SAAT BERKOMUNIKASI

3. Komunikasi tertulis
Menulis, siapa bilang pebisnis sukses tidak harus pandai dalam hal tulis menulis? Sebagai seorang pelaku bisnis, konten marketing berupa tulisan yang menghipnotis pembaca pun harus kita kuasai. Kita harus tahu dan menguasai keterampilan menulis berbagai konten marketing, mulai dari email pemasaran, landing page, blog sampai dengan website.
Baca: KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

4. Presentasi
Sebagai pebisnis Anda tentu akan melakukan banyak persentasi baik kepada pelanggan maupun investor bisnis. Melalui slide Anda akan menyampaikan apa maksud dan tujuan Anda berbicara. Melalui slide juga akan ada tulisan dan konten visual yang akan Anda tampilkan dan tunjukkan kepada mereka. Melalui Slide Anda harus bisa menyampaikan maksud secara tepat dan membuat mereka tertarik untuk terus mendengarkan Anda persentasi.
Baca: KESALAHAN SAAT PRESENTASI

5. Negosiasi
Tidak ada bisnis yang tidak melalui proses negosiasi. Sebab hampir semua bisnis akan melakukan kegiatan ini. Dengan negosiasi Anda tentu bisa mendapatkan apa yang Anda inginkan tanpa membuat Anda rugi, bahkan justru akan membuat Anda untung. Dengan cara yang efektif, mulai dari menggunakan kata yang tepat, memanfaatkan waktu yang Anda miliki dan menggunakan pengetahuan Anda tentang fakta-fakta yang ada saat ini, akan menambah tingkat kepercayaan diri Anda selama proses negosiasi berlangsung.

6. Mediasi
Tidak jarang ketika kita menjadi pebisnis, peran kta sebagai mediator akan berkurang. Sebab kita lebih diperlukan sebagai seorang converse. Misalnya ketika Anda berada diantara teman yang berdebat pendapat, ataupun sedang berada di antara 2 vendor yang tengah bersaing. Kita harus memiliki kemampuan sebagai mediator dan membantu kedua belah pihak keluar dari masalah mereka.

7. Debat
Kita tahu, dalam bisnis saat ini tidak ada komunikasi yang tidak melibatkan kemampuan berdebat. Ini bisa menjadi diskusi yang sehat jika kedua belah pihak tidak menjalankan peraturan debat dengan baik. Tugas kita dalam debat bukan untuk memihak satu diantara keduanya, tapi untuk memahami kasus dan mendengarkan setiap opini ang jelas. Entah dengan investor, mitra atau bahkan karyawan. Kita dapat membantu mereka menjelaskan ide dengan keterampilan yang kita miliki.

8. Kepemimpinan
Tanggungjawab Anda sebagai seorang pemimpin harus Anda lengkapi dengan keterampilan berkomunikasi layaknya seorang pemimpin. Anda harus bisa menanamkan keyakinan dan kepercayaan serta semangat di dalam tim Anda. Bukan hanya sekedar mengemban tanggungjawab atas tim dan pekerjaan, tapi juga harus bisa menginspirasi orang melalui pesan baik yang Anda sampaikan setiap harinya.
Baca: SEGALA SESUATU TERGANTUNG PADA KEPEMIMPINAN

9. Media Komunikasi
Komunikasi yang ada saat ini jauh lebih luas dari yang sudah ada. Seperti panggilan telpon, SMS, email, video chatting, pesan instan dan lain sebagainya. Bagaimanapun kita harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan komunikasi yang ada. Berkomunikasi di banyak media tentu membuat kita harus pintar-pintar dan mengatur arah komunikasi kita. Sebab tidak jarang komunikasi melalui telepon, SMS atau pesan instan lainnya akan menciptakan persepsi yang berbeda-beda dari yang menyampaikan dan yang menerimanya.

10. Mendengarkan
Yang terakhir adalah keterampilan komunikasi dari arah yang sebaliknya, yaitu mendengarkan. Sebab komunikasi bukan hanya sekedar kita yang berbicara, tapi juga kita yang menjadi seorang pendengar. Mendengar menjadi keterampilan komunikasi yang paling penting dari semuanya. Mendengarkan secara aktif dapat membantu kita efektif dalam komunikasi, debat, persentasi dan lain sebagainya. Kita akan tampak lebih bijaksana, berempati dan membuat orang mau mendengarkan kita ketika kita berbicara nantinya.
Baca: BELAJAR MENDENGAR

Nahh…, setidaknya 10 keterampilan komunikasi inilah yang harus dikuasai oleh para pebisnis. Sebab sebagai pebisnis kita akan berhadap bukan hanya dengan karyawan, tapi juga dengan relasi, klien bahkan investor. Berlatih berkomunikasi dengan banyak pebisnis sukses adalah cara yang bisa kita lakukan. Berkumpul dengan para pelaku dunia bisnis, berbagi pengalaman, sharing ide dan lain sebagainya. Mengasah komunikasi agar lebih baik ketika berhadapan dengan klien atau investor nantinya.

Baca: TRAINING MANAGEMENT






Untuk informasi lebih lanjut hubungi:


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Rabu, 30 November 2016

RAKUS, ITULAH AKIBATNYA!



Alkisah...

Suatu ketika seorang petani naik sepeda untuk menjual hasilnya ke kota. Jarak dari desa ke kota kurang lebih 30 km. Saat pulang, siang itu sangat panas terik. Sesampainya di rumah, di atas meja makan ada segelas es sirup yang dingin. Langsung es sirup tersebut dia minum, terasa segar rasanya hingga menghilangkan sebagian penatnya.
Keesokan hari, saat dia pulang menjual hasil ladangnya, dia teringat kalau kemarin dia minum segelas es sirup badannya akan segar kembali. Sesampainya di rumah dia langsung ambil sebotol sirup dan seember air dingin.
Karena dia pikir kalau segelas es sirup bisa menghilangkan dahaga dan sedikit rasa lelah, kalau seember pasti akan membuat seluruh badannya menjadi segar bugar.
Ternyata... bukannya segar bugar, tapi malah sakit perut!

Belajarlah bersyukur atas apa yang telah kita capai...
RAKUS, ITULAH AKIBATNYA!!!

Baca: HIDUP DENGAN TIGA LANGKAH SEDERHANA...





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Minggu, 27 November 2016

EMPATI...




Seorang gadis cilik disuruh ibunya belanja ke warung sekitar rumah dengan pesan khusus bahwa dia harus langsung pulang setelah berbelanja.

Gadis kecil itu baru pulang satu jam kemudian.

Ketika gadis cilik itu tiba di rumah, ibunya yang sudah sejak tadi cemas langsung memarahi dia, katanya, “Kemana saja kamu?”

Gadis kecil itu menjawab, “Maaf, ibu. Saya tahu saya terlambat. Tetapi tadi boneka Jane pecah, karena itu saya berhenti dan menolong dia untuk membetulkan bonekanya.”

Ibunya bertanya lagi, “Lalu bagaimana kamu membetulkan boneka yang pecah itu?”

Dengan caranya yang lucu dan kekanak-kanakan, gadis kecil itu mengatakan, “Saya sesungguhnya tidak dapat menolong Jane untuk memperbaiki bonekanya, tetapi saya duduk bersama dia dan membantu dia menangis…”

Baca: KASIH DAN PEDULI





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w

PEMIMPIN vs MANAJER




Untuk Apa menjadi Pemimpin?

Menjadi seorang Pemimpin tentu akan mendatangkan keuntungan. Jika tidak, niscaya tidak akan ada banyak orang yang ingin menjadi Pemimpin. Baik pemimpin perusahaan, pemimpin organisasi sosial, atau menjadi Pemimpin apapun tentu akan memperoleh keuntungan. Keuntungan dalam bentuk materi maupun keuntungan non materi, seperti kekuasaan atau wewenang dan prestise. Pemimpin akan dihormati oleh banyak orang, memiliki posisi menguntungkan untuk membantu orang lain, dan pada akhirnya Pemimpin akan senang dengan posisi serta pekerjaannya.

Kepemimpinan sangat berperan besar dalam sukses pribadi dan organisasi atau perusahaan Anda. Jadi tidak percuma bila Anda menjawab pertanyaan, “Untuk Apa menjadi Pemimpin?”

Perbedaan antara Pemimpin dan Manajer
Pemimpin tidak sama dengan Manajer. Secara mendalam Anda perlu memahami perberbedaan antara Kepemimpinan dan Manajemen. Manajemen secara garis besar yaitu merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengontrol. Seorang Manajer akan lebih banyak melakukan aktivitas dalam hal perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian yang berfokus pada keseimbangan dan stabilitas sebuah organisasi atau perusahaan. Sedangkan Kepemimpinan adalah berusaha menciptakan perubahan dan perbedaaan positif bagi perusahaan. Pemimpin yang efektif akan menginspirasi orang lain untuk bekerja keras, sedangkan Manajer akan memastikan orang lain dibayar sesuai dengan pekerjaannya.


Mari kita telusuri lebih mendalam perbedaannya:
o   Manajemen lebih formal dan ilmiah daripada Kepemimpinan, dan Manajer akan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara efektif.
o   Manajemen menggunakan alat dan teknik yang jelas berdasarkan analisa dan uji coba, sedangkan Kepemimpinan menggunakan teknik yang kurang eksplisit (non teknik).
o   Kepemimpinan membutuhkan orang agar terlibat dan dapat bekerja sama, serta memberikan motivasi dalam tim kerja tersebut.
o   Pemimpin sering kali harus menunjukkan semangat, hasrat dan inspirasi kepada orang lain agar mencapai kinerja maksimal. Manajemen tidak banyak melibatkan emosi, dan lebih konservatif dalam pencapaian tujuan.
o   Pemimpin sering menggunakan imajinasi dan kreatifitas dalam sebuah perubahan, sedangkan Manajer akan memanfaatkan cara standar dan mapan dalam penyelesaian masalah.
o   Kontribusi seorang Pemimpin adalah menciptakan visi organisasi atau perusahaan dengan menspesifikasikan tujuan yang luas dan strategi yang hebat untuk mencapai visi tersebut. Sedangkan kontribusi seorang Manajer adalah implementasi dari visi tersebut.
o   Pemimpin juga menghabiskan waktunya untuk melakukan aktivitas yang produktif, seperti mendengarkan langsung keluhan konsumen, melayani kebutuhan karyawan lapangan, mendengarkan pendapat dan bertukar saran dengan rekanan.

Berdasarkan uraian di atas, jangan meremehkan aktivitas Manajemen hanya karena Anda menganggap Kepemimpinan sangat penting. Dalam sebuah organisasi, walaupun orang perlu diberi inspirasi, motivasi, dibujuk dan dipengaruhi, namun mereka juga harus dikelola dengan baik.
Kepemimpinan dalam sebuah perusahaan adalah bagian integral dan tak terpisahkan dari Manajemen, tetapi Kepemimpinan tidak dapat menggantikan peran Manajemen. Anda butuh Pemimpin dan Manajer sekaligus untuk mencapai visi organisasi atau perusahaan Anda.




Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan