Selasa, 31 Desember 2013

RENUNGAN AKHIR TAHUN 2013



Tuhan Sang Maha Pencipta, Yang Maha kasih, Yang Maha bijaksana, Sang Sutradara Yang Maha Sahsyat itu maha adil!

Dalam kehidupan ini, apa yang kita berikan, itulah yang akan kita terima.
Bagaimana yang kita lakukan, itu juga yang akan kita dapatkan.
Pencapaian yang kita raih akan sesuai dengan waktu, tenaga dan pikiran yang kita curahkan.
Kehidupan tidak pernah memihak, dunia ini adil!

Takdir Tuhan memang menentukan awal dan akhir hidup setiap pribadi, namun kitalah yang ambil keputusan dan menentukan pilihan ingin menjalani kehidupan seperti apa dan cara bagaimana?
Nasibmu ada ditanganmu!

Lupakan dan tinggalkanlah kekurangan dan kesalahan yang lalu!
Mari kita songsong tahun 2014 dengan semangat yang baru dan mulia...
Impian dan keyakinan yang baru, mental dan sikap yang lebih positif, semakin mau berbagi kebaikan dan kebahagiaan dengan orang lain.
Hiduplah dengan penuh kasih!
Amin





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Minggu, 29 Desember 2013

HIDUP INI SINGKAT!




Hari berganti, bulan berlalu, tahun bertambah, umur dan usia tua tanpa terasa cepat tiba. Segala keberhasilan, kejayaan dan kekuatan di masa muda, hanya akan menjadi kenangan, pergi dan tak pernah kembali...

Hidup bagaikan sebuah drama, yang menjadi raja bukan benar-benar raja, hanya peran di atas panggung dunia. Berakhirnya drama, berakhir pula semua peran...

Hidup bagaikan mimpi, seindah apapun, begitu bangun, semuanya sirna tak berbekas. Rumah mewah bagai istana, harta benda yang melimpah, kedudukan dan jabatan yang luar biasa, namun..., ketika napas terakhir tiba, sebatang jarum pun tak bisa dibawa pergi, sehelai benang pun tak bisa dimiliki...

Jalanilah hidup ini dengan penuh kesadaran, bijaksana, lepaskan keakuan dan bisa menerima apa adanya dengan dipenuhi cinta kasih...

Belajarlah tiada hari tanpa kasih, selalu berlapang dada dan mengalah.
Hidup ceria, bebas leluasa, tak ada yang tak bisa diikhlaskan.
Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan.
Tak ada dendam yang tak bisa dihapus.
Tak ada alasan tidak bisa untuk kebaikan, maka berbuatlah kebaikan sebanyak mungkin.
Apapun bentuknya dan bagaimanapun caranya, marilah kita isi kehidupan ini agar bermanfaat dan bisa membantu orang-orang yang memang membutuhkannya dengan tulus, kasih dan bijaksana...

Selamat jalan kawanku, kakakku, mentorku, rekan bisnisku, saudaraku, di surga Tuhan akan menyambutmu.
Amin

(Untuk mengenang, Jojo Hasan "Ko Dede", sahabatku yang telah dipanggil Tuhan, RIP - 27 Desember 2013)


Baca: KENAPA HARUS MENABUR KEBAIKAN?






Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Senin, 23 Desember 2013

SAAT ANDA HARUS BICARA ATAU DIAM?




Minggu lalu, saat atasan Anda meminta pendapat Anda untuk suatu hal, Anda mengatakan tidak memiliki ide. Namun sebenarnya di benak Anda penuh dengan ide-ide yang siap untuk dikeluarkan. Ketika atasan Anda akhirnya memutuskan untuk menjalankan ide rekan kerja Anda, Anda menyesal dan berharap Anda mengatakan ide-ide Anda tersebut kepada atasan Anda.

Kemarin, tetangga Anda melampiaskan frustrasinya kepada Anda tentang anak remajanya yang pulang larut malam. Anda kemudian mendatangi anaknya dan menasihatinya, mengatakan apa yang ibunya keluhkan pada Anda. Sekarang, tetangga Anda marah pada Anda karena mencampuri urusannya, dan Anda berharap seharusnya Anda tetap diam saja.

Dapat menjadi sesuatu yang sulit untuk mengetahui kapan harus berbicara dan kapan harus diam. Kesadaran diri, cara pAndang dan empati adalah kunci untuk membuat keputusan yang tepat.


Tetap Diam Ketika:

– Anda tidak punya sesuatu untuk dikatakan. Kadang-kadang orang berbicara hanya karena ada keheningan. Hal ini menyebabkan obrolan menjadi tak ada artinya. Jika Anda berbicara semata-mata karena ingin memecah keheningan, Anda berarti tidak memiliki sesuatu untuk dikatakan. Jangan menganggap ada sesuatu yang salah karena seseorang tidak berbicara, karena mungkin mereka tidak punya sesuatu untuk dikatakan. Berbicara dengan spontan; ini adalah kunci untuk mencapai kejujuran dan fokus.

– Anda perlu waktu untuk memperkuat reaksi Anda. Dalam situasi sarat dengan muatan emosional, seperti berdebat atau berargumen dengan pasangan atau teman, selalu ada risiko Anda menanggapi dengan cara yang menyakitkan atau agresif. Untuk mendapatkan perspektif tentang suatu masalah, Anda mungkin perlu melangkah mundur dan mengamati. Hal ini memungkinkan Anda untuk mendengarkan intuisi Anda dan secara logis menguraikan apa yang sebenarnya terjadi.

– Memang lebih baik untuk tidak mengatakan apa-apa. Hindari mengungkapkan pikiran dan perasaan yang tidak relevan. Misalnya, tidak perlu untuk memberitahu sahabat Anda bahwa istri/suaminya tidak menarik dan ia bisa mendapatkan yang lebih baik. Aturan ini juga berlaku ketika seseorang mempercayakan Anda dengan informasi pribadi. Jika Anda membocorkan apa yang menjadi rahasianya, mereka sulit untuk mempercayai Anda lagi.

– Anda tidak memiliki pendengar yang reseptif. Tidak ada gunanya berbicara jika orang lain tidak mendengarkan Anda, karena pesan apapun yang coba Anda sampaikan tidak akan didengarnya.


Berbicara Ketika:

– Anda ingin membiarkan perasaan Anda diketahui. Untuk menjaga situasi tetap damai, beberapa orang memendam emosi yang harusnya diungkapkan. Namun hal ini justru dapat menjadi bumerang yang jauh lebih berbahaya, karena emosi yang terpendam suatu saat dapat menjadi bom waktu yang siap meledak kapan saja. Jadi misalnya ketika pasangan Anda membuat masakan yang kurang enak, Anda harus memberitahu perasaan Anda agar menjadi perhatian untuknya. Memendam perasaan Anda hanya akan membuat buruk hubungan Anda kelak.

– Anda memiliki kekuatan untuk mengubah sesuatu. Jika kata-kata Anda dapat mengubah situasi menjadi lebih baik, Anda harus mengungkapkannya. Misalnya, jika saudara Anda sedang berada dalam kesedihan dan mengasihani diri sendiri karena ia kehilangan pekerjaannya, Anda mungkin bisa menghiburnya atau menunjukkan kepadanya sisi terang kehidupan untuk mengangkat dia keluar dari depresi.

– Sebuah kesempatan emas datang menghampiri. Kesempatan yang hilang dapat membuat jengkel, sehingga satu atau beberapa kata dari Anda dapat membuat perbedaan. Misalnya, Anda memiliki persaan malu untuk berinisiatif menghubungi sahabat Anda yang dahulu pernah bertengkar hebat dengan Anda. Suatu ketika Anda bertemu tidak sengaja dengannya di suatu acara, tangkap kesempatan tersebut dengan mulai berbicara kepadanya.

Baca: KOMUNIKASI YANG EFEKTIF





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w

Minggu, 22 Desember 2013

MELAKUKAN BISNIS, BUKAN DUDUK DIAM!



Sehebat-hebatnya daya ungkit Investasi, tidak mungkin dapat mengalahkan daya ungkit Bisnis.

Pengertian Investasi adalah Anda "menitipkan" modal atau uang untuk dikelola atau dimanfaatkan dalam bisnis orang lain, dan sebagai "imbalannya" Anda akan menerima "pembagian keuntungan (kerugian)" dari bisnis orang tersebut.
Sebesar-besarnya “keuntungan” investasi emas, tentu jauh lebih besar keuntungan perusahaan penambang emas, atau perusahaan pengelola emas (menjadi perhiasan, jual-beli, dll).

Sebesar-besarnya keuntungan investasi property, tentu lebih besar lagi keuntungan perusahaan pembangun property (developer).

Sebesar-besarnya “keuntungan” investasi saham atau valas, tentu yang paling untung adalah perusahaan jasa jual-belinya. Investor boleh ada yang rugi kecil, rugi besar, untung kecil maupun untung besar. Tetapi yang selalu untung tentu saja perusahaan jasa transaksi tersebut.

Baca: ANDA SIAP MENGHADAPI MASA PENSIUN?


Tidak mungkin Investasi mengalahkan Bisnis.
Warren Buffett sering dengan salah dianggap "Investor". Padahal yang dilakukannya adalah "membeli perusahaan untuk disinergikan dengan perusahaan lainnya". Dengan demikian tentu saja nilai setiap perusahaan miliknya makin lama makin tinggi karena keuntungan setiap perusahaan makin besar. Yang jelas, Warren Buffett tidak "beli sesuatu, duduk diam, lalu tiba-tiba kekayaannya melonjak". Tidak! Ada "sesuatu" yang dikerjakannya, yaitu BISNIS!

Baca: KENAPA ORANG TIDAK BERBISNIS?


Dengan investasi "duduk diam", jangan pernah berharap Rp 1 juta menjadi Rp 100 juta.
Apalagi dengan "investasi Rp 100.000, duduk diam, lalu berharap menjadi Rp 100 juta".
TETAPI...
Dengan "TIDAK DUDUK DIAM", dengan "BERGERAK", dengan benar-benar "MELAKUKAN" bisnis, Anda BOLEH mengharapkan "modal" awal Rp 100.000 suatu saat menjadi Rp 100 juta. TIDAK MUSTAHIL!
Syaratnya: MELAKUKAN BISNIS, BUKAN DUDUK DIAM!

Baca: KENAPA ORANG BERBISNIS?





Untuk informasi lebih lanjut hubungi:


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w

Minggu, 15 Desember 2013

BERINVESTASILAH!





Menata Masa Depan Finansial

Setiap orang dapat berinvestasi, tidak peduli berapa pun penghasilannya. Sayangnya, hingga kini masih banyak orang yang beranggapan bahwa berinvestasi hanya dilakukan saat ada uang sisa di kantong. Padahal, investasi seharusnya dialokasikan terlebih dahulu, bukan menunggu sisa pendapatan.
Hal yang penting dalam investasi adalah berapa jumlah yang dialokasikan, bukan berapa jumlah pendapatan seseorang. Baik orang itu pegawai negeri, karyawan swasta, maupun pebisnis atau orang yang sudah berduit.
Kebanyakan orang “takut ” ketika mendengar kata investasi. “Ah, penghasilan masih kecil mau investasi”, “belum ada sisa untuk berinvestasi”, atau “harus sedia berapa puluh juta untuk investasi”. Ungkapan seperti itu sering terdengar. Masih banyak orang mengira bahwa berinvestasi haruslah memiliki pendapatan besar atau harus mengalokasikan dana dalam jumlah yang besar.
Pemikiran seperti itulah yang membuat banyak orang tidak mau mulai menata masa depan finansialnya, ujungnya hanya bisa mengeluh karena tidak dapat mencukupi kebutuhan dan mulai menyalahkan pihak lain. Padahal, setiap individu bertanggung jawab atas masa depannya, termasuk masa depan finansialnya, bukan orang lain.

Bukan Tergantung Pendapatan
Kurangnya pengetahuan mengenai perencanaan keuangan pribadi, termasuk soal investasi, juga menjadi salah satu kendala seseorang dalam menata finansialnya. Banyak orang yang beranggapan akan mulai menabung atau berinvestasi jika pendapatannya sudah besar. Namun sebenarnya, semakin besar pendapatan, semakin besar pula pengeluaran kita.
Contohnya, dengan pendapatan Rp 2 juta per bulan, seorang karyawan cukup naik angkutan umum ke kantor karena biayanya murah.
Ketika pendapatannya naik dan dia sanggup mencicil sepeda motor, pengeluarannya akan bertambah untuk membeli bensin, oli, perawatan sepeda motor, dan lainnya. Ketika gajinya semakin besar, keinginan untuk membeli mobil muncul. Padahal, biaya yang harus dikeluarkan pun bertambah.
Berbagai cara memang dapat dilakukan untuk memperoleh masa depan keuangan yang lebih cerah. Masa depan tersebut tergantung pada bagaimana kita menyikapi dan bertindak untuk mulai berinvestasi.
Baca: KENAPA PERLU ASURANSI?


Berikut ini beberapa model untuk berinvestasi:

Tabungan dan deposito
Menyimpan uang di tabungan dan deposito adalah tempat yang terbaik untuk menyimpan dana darurat kita. Besarnya dana darurat yang perlu dimiliki adalah tiga kali biaya bulanan. Tempatkan dana darurat ini di tabungan dan deposito. Walaupun bunganya kurang menarik, tetapi inilah produk yang paling likuid bagi uang Anda.

Properti
Memiliki rumah pertama merupakan keinginan yang diidam-idamkan bagi banyak orang. Apalagi dengan harga rumah yang terus naik melebihi inflasi. Inilah waktunya yang terbaik untuk mulai membeli properti. Siapkan uang muka untuk membeli rumah kecil sederhana atau apartemen yang diinginkan, dan segera ambil KPR untuk kelanjutan pembayarannya. Menyicil KPR akan memaksa kita untuk menyisihkan uang dan berinvestasi.

Saham atau Reksadana
Tujuan jangka panjang selalu menjadi tujuan yang tepat untuk memilih investasi yang agresif. Pilihan saham atau reksadana saham bisa menjadi pilihan investasi yang mampu memenuhi tujuan jangka panjang. Silakan coba sedikit demi sedikit, dan rasakan bagaimana naik turunnya investasi ini, mampu memberikan pengalaman yang sangat bermanfaat.

Baca: APA ITU REKSA DANA?





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Jumat, 13 Desember 2013

BERCERMIN DIRI...




Bagaimana caranya membuat sebuah ruangan kecil bisa memberikan kesan luas?

Sederhana: tempatkan cermin besar di ruangan itu.
Kaca cermin memang sangat efektif untuk menyulap ruangan yang kecil dan sempit menjadi terkesan luas dan longgar.

Betapa pentingnya Anda juga memasang cermin untuk diri Anda sendiri. Saat Anda bersedia "bercermin" melakukan introspeksi dan evaluasi diri secara terus menerus maka hal tersebut tidak hanya sekedar memberikan kesan luas, †Î±pï benar-benar memperluas kapasitas Anda.

Banyak orang membuat rencana, namun tidak pernah mengevaluasi apakah rencana-rencana tersebut sudah berjalan seperti yang seharusnya.

Mengapa demikian?
Alasannya sering konyol: tidak punya waktu untuk mengevaluasinya. Jika tidak pernah mengevaluasi, maka Anda tidak tau apakah rencana-rencana tersebut sudah berjalan secara efektif atau tidak.
Lebih parah lagi, jika Anda tidak bercermin, maka Anda bahkan tidak tau, kalau ada yang tidak beres sedang terjadi pada hidup Anda maupun pekerjaan Anda.
Bayangkan, betapa banyaknya kerugian yang ditimbulkan oleh hal itu.
Sebaliknya dengan Anda rajin bercermin, yaitu mengevaluasi dan melakukan intropeksi diri secara terus menerus, maka Anda akan melakukan perbaikan diri secara terus menerus.


Self improvement, demikian bahasa kerennya.
Dengan melakukan self improvement secara kontinyu, maka secara otomatis Anda sedang memperbesar kapasitas diri.


Semakin besar kapasitas Anda, semakin besar juga Tuhan mempercayakan berkat kepada Anda.
Banyak orang memasang cermin untuk dirinya 1 tahun sekali saja, biasanya dilakukan di akhir tahun untuk mengevaluasi apa saja yang sudah terjadi sepanjang tahun itu. Jika secara fisik saja Anda bercermin minimal 3x per hari,
mengapa untuk meningkatkan kapasitas diri Anda hanya bercermin 1x dalam 1 tahun?
Ironis, bukan?


MARI KITA INTROPEKSI DAN EVALUASI DIRI, AGAR HIDUP MENJADI LEBIH BERKUALITAS...

Baca: IMAN DAN PENGHARAPAN







Salam Sejahtera & Sukses Selalu!




Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Rabu, 11 Desember 2013

BERTAHAN SATU HARI





Ketika begitu banyak kegelisahan menggelembung menjadi satu dan memenuhi isi kepala kita...

Ketika kita tidak tahu
 harus berbuat apa sementara begitu banyak persoalan yang menghantam kita sekaligus...

Ketika seolah kita sudah kehilangan keyakinan untuk berdiri tegar di antara semua badai kehidupan yang
 terjadi...

Bertahanlah satu hari lagi,
Jangan menyerah hari ini,
Karena kita tidak pernah tahu
 apa yang akan ditawarkan hari esok kepada kita...

Bertahanlah satu hari lagi di dalam iman,
Bertahanlah satu hari lagi di dalam doa,
Bertahanlah satu hari lagi bersama-Nya…

Kita sudah menjalani hari-hari bersama-Nya…
Kita sudah menjalani minggu demi minggu…
Bulan demi bulan…
Tahun demi tahun…
Dalam penyelenggaraan-Nya…

Jangan menyerah karena keadaan hari ini…
Hidup ini harus optimis, 
Karena kita tidak pernah tahu
,
Rencana masa depan macam apa yang sudah dipersiapkan oleh-Nya bagi kita

Baca: AMBILLAH UNTUK MENCOBA LAGI





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan