Minggu, 15 Desember 2013

BERINVESTASILAH!





Menata Masa Depan Finansial

Setiap orang dapat berinvestasi, tidak peduli berapa pun penghasilannya. Sayangnya, hingga kini masih banyak orang yang beranggapan bahwa berinvestasi hanya dilakukan saat ada uang sisa di kantong. Padahal, investasi seharusnya dialokasikan terlebih dahulu, bukan menunggu sisa pendapatan.
Hal yang penting dalam investasi adalah berapa jumlah yang dialokasikan, bukan berapa jumlah pendapatan seseorang. Baik orang itu pegawai negeri, karyawan swasta, maupun pebisnis atau orang yang sudah berduit.
Kebanyakan orang “takut ” ketika mendengar kata investasi. “Ah, penghasilan masih kecil mau investasi”, “belum ada sisa untuk berinvestasi”, atau “harus sedia berapa puluh juta untuk investasi”. Ungkapan seperti itu sering terdengar. Masih banyak orang mengira bahwa berinvestasi haruslah memiliki pendapatan besar atau harus mengalokasikan dana dalam jumlah yang besar.
Pemikiran seperti itulah yang membuat banyak orang tidak mau mulai menata masa depan finansialnya, ujungnya hanya bisa mengeluh karena tidak dapat mencukupi kebutuhan dan mulai menyalahkan pihak lain. Padahal, setiap individu bertanggung jawab atas masa depannya, termasuk masa depan finansialnya, bukan orang lain.

Bukan Tergantung Pendapatan
Kurangnya pengetahuan mengenai perencanaan keuangan pribadi, termasuk soal investasi, juga menjadi salah satu kendala seseorang dalam menata finansialnya. Banyak orang yang beranggapan akan mulai menabung atau berinvestasi jika pendapatannya sudah besar. Namun sebenarnya, semakin besar pendapatan, semakin besar pula pengeluaran kita.
Contohnya, dengan pendapatan Rp 2 juta per bulan, seorang karyawan cukup naik angkutan umum ke kantor karena biayanya murah.
Ketika pendapatannya naik dan dia sanggup mencicil sepeda motor, pengeluarannya akan bertambah untuk membeli bensin, oli, perawatan sepeda motor, dan lainnya. Ketika gajinya semakin besar, keinginan untuk membeli mobil muncul. Padahal, biaya yang harus dikeluarkan pun bertambah.
Berbagai cara memang dapat dilakukan untuk memperoleh masa depan keuangan yang lebih cerah. Masa depan tersebut tergantung pada bagaimana kita menyikapi dan bertindak untuk mulai berinvestasi.
Baca: KENAPA PERLU ASURANSI?


Berikut ini beberapa model untuk berinvestasi:

Tabungan dan deposito
Menyimpan uang di tabungan dan deposito adalah tempat yang terbaik untuk menyimpan dana darurat kita. Besarnya dana darurat yang perlu dimiliki adalah tiga kali biaya bulanan. Tempatkan dana darurat ini di tabungan dan deposito. Walaupun bunganya kurang menarik, tetapi inilah produk yang paling likuid bagi uang Anda.

Properti
Memiliki rumah pertama merupakan keinginan yang diidam-idamkan bagi banyak orang. Apalagi dengan harga rumah yang terus naik melebihi inflasi. Inilah waktunya yang terbaik untuk mulai membeli properti. Siapkan uang muka untuk membeli rumah kecil sederhana atau apartemen yang diinginkan, dan segera ambil KPR untuk kelanjutan pembayarannya. Menyicil KPR akan memaksa kita untuk menyisihkan uang dan berinvestasi.

Saham atau Reksadana
Tujuan jangka panjang selalu menjadi tujuan yang tepat untuk memilih investasi yang agresif. Pilihan saham atau reksadana saham bisa menjadi pilihan investasi yang mampu memenuhi tujuan jangka panjang. Silakan coba sedikit demi sedikit, dan rasakan bagaimana naik turunnya investasi ini, mampu memberikan pengalaman yang sangat bermanfaat.

Baca: APA ITU REKSA DANA?





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan