Selasa, 30 Juni 2015

APA BAHAN BAKAR UTAMA DALAM BEKERJA?




Bagi saya, kunci sukses seseorang bukanlah karena kepintarannya, bukan karena penampilannya, bukan pula karena bokap-nyokapnya kaya raya minta ampun. Siapa bilang pintar, penampilan keren, tajir tidak penting untuk kesuksesan. Itu semua penting, tapi tak menjamin sukses seseorang.

Menurut saya: kunci utama kesuksesan seseorang adalah PASSION, titik.

Sekitar 15 tahun lalu saya kuliah di jurusan teknik mesin UGM Yogyakarta. Saya memilih jurusan itu karena waktu di SMA jurusan itulah yang paling keren, paling bergengsi, dan paling cepat diterima kerja. Tapi celaka, di bangku kuliah saya nggak betah belajar teknik mesin. Pelariannya, seringkali saya berbulan-bulan nggak kuliah sibuk menjadi aktivis: lontang-lantung menjadi wartawan kampus dan demonstran.

Bukannya sibuk dengan diktat kuliah perteknikmesinan, saya justru menekuni dunia manajemen dan marketing secara autodidak. Saya ingat betul, saat itu waktu lebih banyak saya pakai mengunjungi perpustakaan fakultas ekonomi ketimbang teknik. Waktu lulus pun (hehehe... dengan IP pas-pasan) saya pun merasa lebih kompetitif bersaing dengan lulusan manajemen/marketing ketimbang teknik.

Karena alasan itu pula kemudian saya memutuskan bekerja di dunia manajemen/ marketing, menjadi penulis dan konsultan manajemen/marketing. Amazing..., karena saya mencintai dunia ini, karier, capaian, karya yang saya hasilkan maju pesat tak terbendung. Karena menemukan dunianya, saya bekerja amat keras, namun di balik kerja keras itu saya justru merasakan layaknya sedang bermain: asyik bukan main!

Sebelum saya menikah, sampai seminggu bahkan dua minggu saya nggak pulang ke rumah, sibuk menulis dan mengerjakan laporan. Musuh saya satu waktu itu: satpam. Ya, karena untuk bisa tidur terus-terusan di kantor selama 1-2 minggu harus adu mulut dengan satpam tiap malam. Orang dari kantor sebelah mengira saya menjadi pekerja rodi. 100% keliru! Tak ada seorang pun yang meminta saya lembur! Saya menikmati pekerjaan itu, saya melakukannya dengan exciting, dan karena itu hasil-hasil yang saya capai juga extraordinary-luar biasa.

Saya mengalami kondisi “kesurupan” yang oleh Mihaly Csikszentmihalyi, pakar psikologi, disebut sebagai “FLOW”, yaitu kondisi dimana saya hanyut dan terhisap (immersed & absorbed), menikmati kesenangan (joy) dan mencapai totalitas (total concentration) dalam melakukan pekerjaan itu. Buahnya: produktifitas kerja yang berlipat-lipat.

Yaa…, itu terjadi karena SAYA MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN PASSION!

Passion memberi kita optimisme luar biasa yang memungkinkan kita menuai capaian-capaian yang extraordinary. Passion memunculkan produktivitas luar biasa, produktivitas di luar batas kemampuan kita. Passion membalik beban dan stress menjadi energi kerja luar biasa. Passion memberikan kita keyakinan dalam mencapai apa-apa yang kita inginkan. Passion memicu kita untuk memiliki daya kreasi yang tak mengenal batas.

Berkat Twitter, saya mendapatkan sebuah blog post berjudul, “Pursuing Passion” ditulis oleh John Hagel yang secara khusus melakukan studi mengenai seluk-beluk passion. Dari studi tersebut, ia menemukan beberapa tesis menarik.
Berikut saya ambil beberapa di antaranya:

Passion is about performance.
Orang yang memiliki passion akan memiliki senses of achievement dan selalu tergoda untuk menciptakan karya dan capaian luar biasa. Ia selalu mencari tantangan dan peluang untuk mewujudkan capaian-capaian di luar zona kenyamanan yang melingkupinya. Dalam mewujudkan capaian yang luar biasa mereka tidak memerlukan penghargaan atau dorongan dari luar, karena energy untuk mencapai yang terbaik selalu datang dalam dirinya sendiri: “Pasiion is ultimately driven by intrinsic motivation rather than extrinsic rewards”.

Passion is about risk-taking.
Bagi orang yang memiliki passion, gelas yang terisi air setengahnya, akan dikatakan gelas itu “setengah penuh”, bukannya “setengah kosong”. Segala bentuk tantangan dan risiko akan mereka lihat sebagai “jembatan” untuk mencapai sesuatu yang lebih baik, sesuatu yang sebelumnya tak pernah ada. Karena itu orang yang memiliki passion selalu bisa lepas dari segala bentuk krisis dan ketidakmenentuan. “For passionate, risk becomes reward. They see that risk is the only way to discover new things and explore new territories.”

Passion is about connecting.
Orang yang memiliki passion selalu mencari orang lain yang memiliki passion yang sama untuk berbagi dan bersama-sama mewujudkan apa yang ingin mereka capai. Ia selalu menyadari bahwa cara terbaik untuk mewujudkan tujuan dan misi adalah dengan berhimpun, berbagi, dan belajar dengan orang lain. “Passion lead us to seek out and connect with others sharing our passion. A passionate person is not a lone hero”.

Passion is about authenticity.
Passion datang dari lubuk hati yang paling dalam, tanpa dibuat-buat, tanpa direkayasa. Ia merupakan “suara hati” yang memberi energi dan tenaga hidup luar biasa. Ketika seseorang memiliki passion terhadap sesuatu hal, maka sesuatu hal itu memberinya makna hidup dan indentitas hakiki, dan dengan itu mengabdikan dan mengkontribusikan seluruh hidupnya untuk orang banyak. Dalam The 8th Habit, Stephen Covey menyebutnya sebagai ‘voice”. Kata Covey: “Find your voice, and inspire others to find theirs’.

Abraham Lincoln is a passionate person!
Bill Gates is a passionate person!
Einstein is a passionate person!
Mahatma Gandhi is a passionate person!
Mohammadad Yunus is a passionate person!
Mother Theresa is a passionate person!
Soekarno is a passionate person!

Saya berani bertaruh: “Orang hebat pasti memiliki PASSION yang luar biasa!!!
(Sumber: Yuswohady – penulis lebih dari 40 buku)

Baca: TEMUKAN GAIRAH HIDUP ANDA!





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Minggu, 28 Juni 2015

DULU, SAYA PIKIR...




Dulu, saya pikir sukses itu artinya kaya raya…
Jika sukses dinilai dari kekayaan dan materi, berapa banyak kekayaan dan materi yang harus dikumpulkan untuk dibilang sukses?

Dulu, saya pikir sukses itu berarti punya jabatan dan memiliki kekuasaan…
Jika sukses diukur dari jabatan dan kekuasaan, apa jabatan dan kekuasaan yang harus dicapai untuk dikatakan sukses?

Dulu, saya pikir sukses itu adalah popularitas…
Jika sukses dilihat dari popularitas, popularitas seperti bagaimana yang harus diraih untuk disebut sukses?
  



Dulu, saya kagum kepada orang yang cerdas, kaya raya, yang hidupnya berhasil dalam karir dan hebat dalam dunianya…
Sekarang, saya memilih untuk mengganti kriteria kekaguman itu, saya kagum kepada orang-orang yang hebat di mata Tuhan, sekalipun kadang penampilannya biasa saja dan bersahaja.

Dulu, saya memilih emosi dan marah karena harga diri saya terusik ketika orang lain bersikap kasar, dan menyakiti saya dengan kalimat yang tidak menyenangkan…
Sekarang, saya memilih untuk berterima kasih, karena saya yakin ada kasih yang datang dari mereka ketika saya mampu untuk memaafkan dan bersabar.

Dulu, saya memilih hanya mengejar materi dan terus menumpuknya, akhirnya saya sadar bahwa kebutuhan saya hanyalah makan dan minum untuk hari ini, dan bagaimana cara membuangnya dari perut…
Sekarang, saya memilih untuk selalu bersyukur dengan apa yang ada, dan memikirkan bagaimana saya bisa mengisi waktu saya hari ini menjadi penuh makna dan bermanfaat bagi sesama.

Dulu, saya pikir bahwa untuk membahagiakan orang lain adalah harus berhasil dalam duniaku…
Ternyata, yang dapat membuat mereka bahagia adalah sikap, perkataan, dan perbuatan saya.
Sekarang, saya terus berusaha untuk berbagi KASIH – hal positif, kebaikan, dan kebahagiaan dengan orang lain dalam bentuk apapun dan bagaimanapun yang ada di dalam diri saya.

Baca: JEJAK YANG INGIN ANDA TINGALKAN




Dulu, pikiran saya terpusat untuk membuat rencana-rencana yang hanya untuk duniaku…, ternyata saya menjumpai orang-orang yang begitu cepat menghadap kepada-Nya…
Sekarang, yang menjadi pusat perhatian dan pikiran serta rencana hidup saya adalah bagaimana mempersiapkan diri, dan terutama hati saya agar selalu siap jika suatu saat dipanggil oleh Tuhan.

Tak ada yang bisa menjamin bahwa saya dapat menikmati hari esok.
Tak ada yang dapat menjamin bahwa saya bisa menikmati sinar matahari besok.
Hari ini saya masih hidup, itu semata-mata karena anugerah Tuhan!

Baca: HIDUP ADALAH ANUGERAH




Di SEMANGAT - Kampus Kehidupan saya memaknai bahwa SUKSES adalah:

S iapapun diri Anda (tak peduli masa lalunya bagaimana?)
U sahakan terus bertumbuh dan berbagi
K arena itulah makna dari kehidupan sejati
S elalu berbagi KASIH – hal positif, kebaikan dan kebahagiaan dengan orang lain
E ntah apapun bentuknya dan bagaimanapun caranya
S ampai Tuhan berkata: “Waktunya kamu pulang.”

Itulah maksud dan tujuan yang maha agung, besar, dan mulia dari Tuhan Yang Maha Kuasa atas setiap manusia yang lahir dan diciptakan oleh Tuhan di muka bumi ini…
   
Semoga Tuhan selalu memberi kesehatan, membuka jalan terang, memberi petunjuk dan bimbingan, serta melindungi dan memberkati kita semua.
Amin






Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w

Rabu, 24 Juni 2015

BERPIKIR BESAR DAN KREATIF




Orang sukses tidak ditentukan oleh agama, warna kulit, gelar akademis, latar belakang keluarga atau hal lainnya; namun diukur berdasarkan besar kecilnya cara berpikirnya. Berapa besar dan kreatif kita berpikir menentukan prestasi kita.

Pemikir besar adalah mereka yang pandai menciptakan gambar yang positif, memandang jauh ke depan, optimis baik di dalam pikiran mereka sendiri maupun orang lain. Untuk berpikir besar kita harus menghasilkan citra atau gambar mental yang positif dan besar. Pemikir besar melatih diri mereka untuk melihat bukan hanya apa yang ada di hadapan mereka, tetapi melihat berbagai kemungkinannya yang baik dan positif.

Banyak orang yang memiliki potensi dan kesempatan untuk maju membiarkan hal-hal kecil yang tidak penting menghambat jalan mereka menuju sukses.

TIPS:
    1. Berkonsentrasilah pada kelebihan yang ada di dalam diri Anda. Anda sesungguhnya lebih baik dari yang Anda duga.
    2. Gunakan kata-kata besar, cerah, dan ceria. Gunakan kata-kata yang mencerminkan kemenangan, harapan, kebahagiaan, dan kegembiraan; hindari kata-kata yang menimbulkan gambaran yang tidak menyenangkan berupa kegagalan, keluhan, atau kesedihan.
    3. Bentangkan visi Anda. Lihat apa kemungkinannya, bukan hanya apa yang ada. Tambahkanlah hal baik dan positif pada diri Anda dan orang-orang yang ada di sekitar Anda.
    4. Dapatkan pandangan yang besar mengenai pekerjaan Anda. Berpikirlah, sungguh-sungguh berpikir bahwa pekerjaan Anda yang sekarang adalah benar-benar penting.
    5. Jangan berpikir tentang hal-hal yang sepele. Fokuskan perhatian Anda pada sasaran yang besar. Sebelum terlibat dalam persoalan kecil, bertanyalah kepada diri sendiri, “Apakah ini benar-benar penting?”


Berpikir kreatif berarti menemukan cara-cara baru yang lebih baik untuk mengerjakan apa saja. Yang penting bukan apa yang Anda ketahui pada waktu Anda memulai, melainkan apa yang Anda pelajari dan Anda gunakan sesudah Anda memulai sebuah pekerjaan.

Keberhasilan besar mensyaratkan orang terus menerus menetapkan standar yang lebih tinggi untuk diri sendiri dan orang lain. Kesuksesan hanya diperuntukkan bagi mereka yang berpendirian: “saya dapat mengerjakannya dengan lebih baik dan lebih banyak’.

Keberhasilan adalah mengerjakan apa yang Anda kerjakan dengan lebih baik (meningkatkan kualitas diri), dan mengerjakan lebih banyak daripada apa yang dapat Anda kerjakan (meningkatkan kapasitas diri).

Mereka yang punya banyak waktu untuk mengomentari orang lain, biasanya adalah orang yang malas mengembangkan dirinya dan hanya jadi komentator.

TIPS:
    1. Percaya bahwa sesuatu dapat dilakukan. Jika Anda percaya sesuatu dapat dilakukan, pikiran Anda akan mencari cara-cara untuk melakukannya. Hapuskan kata “tidak mungkin”, “tidak dapat dikerjakan”, “tidak akan berhasil”, “tidak ada gunanya mencoba” dari pikiran dan pembicaraan Anda.
    2. Bersikaplah menerima gagasan baru. Lakukan eksperimen. Coba pendekatan baru. Bersikaplah progresif dalam semua yang Anda kerjakan.
    3. Bertanyalah kepada diri sendiri setiap hari: “Bagaimana saya dapat bekerja dengan lebih baik?” Tidak ada batas untuk perbaikan diri.
    4. Bertanyalah kepada diri sendiri, “Bagaimana saya dapat bekerja lebih banyak?” Kapasitas adalah keadaan pikiran. Mengajukan pertanyaan ini kepada diri sendiri membuat pikiran Anda bekerja mencari jalan pintas yang cerdik.
    5. Bentangkan pikiran Anda. Dapatkan stimulasi. Bergaul dengan orang yang dapat membantu Anda memikirkan gagasan baru dan cara baru untuk mengerjakan segala sesuatunya.


“BERPIKIR BESAR DAN KREATIF. BERBAGI HAL POSITIF, KEBAIKAN, DAN KEBAHAGIAAN DENGAN ORANG LAIN AKAN MEMBANTU ANDA UNTUK MENDAPATKAN KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK, INDAH, DAN MENARIK…”
(Johanes Budi Walujo)

Baca: THINK BIG





Untuk informasi lebih lanjut hubungi:


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Kamis, 18 Juni 2015

WUJUDKAN MIMPI ANDA




Dalam setiap acara ‘training-seminar motivasi’, kepada beberapa peserta saya selalu menanyakan pertanyaan berikut:


“Siapa yang boleh punya mimpi-impian besar? Apa impian yang ingin Anda raih lima atau sepuluh tahun ke depan?”


Untuk pertanyaan pertama, selalu dijawab: SEMUA ORANG!

Sedangkan untuk pertanyaan kedua: TIDAK SEMUA ORANG BISA LANGSUNG MENJAWAB! Hal demikian dimungkinkan karena mayoritas orang memang belum menentukan impian hidupnya untuk lima atau sepuluh tahun ke depan!?


Orang bijak berkata: “Bukan orang yang tidak punya uang yang perlu dikasihani, tapi mereka yang tidak punya impianlah yang harus dikasihani.”


Saya berikan ilustrasinya demikian:

Seseorang diam di pinggir jalan sedang menunggu taksi.

Beberapa saat kemudian  sebuah taksi lewat dan dia berteriak memanggil: “Taksi!”

Taksi berhenti, dan setelah orang itu masuk ke dalam mobil, sang Supir taksi bertanya kepada penumpang tersebut: “Ke mana tujuannya?”

Sambil mengeluarkan uang dari dompetnya, sang Penumpang menjawab: “Ini uang Rp 100 ribu untuk argo, habiskan saja.”

Setelah taksi melaju beberapa lama, sang Penumpang tertidur.

Sampai akhirnya sang Supir menghentikan taksi, lalu membangunkan sang Penumpangnya: “Argo Rp 100 ribunya sudah habis.”

Saat sang Penumpang bangun dan mau turun dari taksi itu, dia  merasa jengkel dan langsung marah-marah kepada sang Supir taksi sambil berteriak: “Hai, kenapa saya kamu turunkan dekat kuburan?”

Sang Supir taksi hanya bisa bengong: “Lhoo…???”



Mimpi untuk diri sendiri kadang terasa sangat melelahkan, tetapi jika tujuan mewujudkan mimpi itu untuk, misalnya anak dan cucu Anda, atau untuk orang-orang di sekeliling Anda, pasti Anda akan merasa lebih termotivasi untuk menjalani dan meraihnya.

Lakukanlah yang terbaik bagi orang-orang yang ada di sekitar Anda... Mengeluarkan segenap kemampuan terbaik yang ada di dalam diri Anda adalah ‘cara cerdas’ (membentuk karakter baik) dalam usaha Anda untuk meraih impian-masa depan yang cerah. Banyak orang yang hanya berkerja dengan cara yang biasa-biasa saja, namun anehnya berharap hasil yang luar biasa?

Ingat, lima atau sepuluh tahun ke depan, Anda pasti bertambah tua. Tapi jika dari sekarang Anda mulai mewujudkan mimpi Anda, lima atau sepuluh tahun ke depan, Anda juga tetap bertambah tua, tapi bertambah pula pemahaman dan pengalaman Anda tentang hidup. Betul, ‘kan?

Sukses selalu untuk Anda semua!

Selamat berjuang!


Tak pernah ada kata terlalu dini, atau bahkan terlambat, untuk mulai bermimpi dan berusaha menggapainya...

Baca: ANDA INGIN MENJADI ORANG SUKSES?





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w

Senin, 15 Juni 2015

TENTUKAN GOAL YANG BESAR




Terinspirasi dengan ide tentang GOAL (target hidup)...

Sebenarnya, adakah GOAL yang kebesaran atau ketinggian?
Artinya mustahil untuk diraih?

Beberapa hari ini saya merenungkan GOAL 2015.
Sepanjang hidup saya banyak GOAL yang tercapai, tapi tidak sedikit yang belum tercapai.
Lalu muncullah pertanyaan ini,

"APAKAH KARENA GOAL SAYA TERLALU MULUK?"
Pernah kepikiran gak kalau GOAL Anda terlalu tinggi, sulit diraih dan mengakibatkan Anda kecewa karena tidak dapat mencapainya?

Saya pun sesekali berpikir seperti itu, namun saya selalu mencari fakta lain.
Beberapa hal dalam hidup saya butuh waktu yang relatif singkat untuk meraihnya, yang lainnya perlu bertahun-tahun sampai cita-cita itu tercapai.

Tentunya, ada banyak pula orang yang puluhan tahun berjuang untuk mengejar impiannya, akhirnya benar-benar terwujud.
Lho..., koq bisa?

Kesimpulannya...
GOAL harus dibuat sangat besar dan sulit untuk dicapai, agar kita mau memperbesar hati, pikiran, dan keahlian serta usaha keras sehingga setara HEBATNYA dengan GOAL kita.
Ketika pribadi kita LEBIH BESAR dari GOAL, segala sesuatu yang kita pikir mustahil, akan menjadi kenyataan.
Begitu pula sebaliknya,
GOAL yang belum terwujud adalah sebuah indikasi positif yang menunjukkan kepada kita, bahwa kita masih belum layak menyombongkan diri, masih perlu belajar, masih butuh bimbingan, masih harus bertanya, dan masih butuh digembleng untuk menjadi sebesar GOAL yang kita inginkan.

Untuk itu, buatlah GOAL yang besar atau tinggi, upayakan sekuat tenaga untuk meraihnya, sampai tidak merasa bahwa GOAL dan DIRI kita ternyata sama-sama berharganya...


Baca: NASIBMU BERAWAL DARI PIKIRANMU!





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan

Minggu, 14 Juni 2015

APA RAHASIA SUKSES DAN KAYA?




MITOS TENTANG KESUKSESAN DAN KEKAYAAN

Barangkali Anda pernah membaca atau mendengar tentang beragam dalih atau mitos yang melingkupi orang sukses dan orang kaya. Seluruh mitos itu menghalangi pencarian Anda untuk meraih sukses dan menemukan kebebasan finansial.


Berikut ini saya mencatat mitos-mitos yang paling umum dan paling merusak:

Mitos #1 ORANG-ORANG YANG SUKSES DAN KAYA ADALAH ORANG-ORANG YANG MEMANG BERBAKAT SUKSES DAN KAYA
Hal ini umumnya dipercaya oleh orang-orang yang tidak mempunyai tujuan hidup. Bisa juga oleh mereka yang tidak mengerti atau menyadari bakat dan kemampuan yang mereka miliki. Biasanya orang-orang ini menganggap orang lain lebih pandai atau lebih baik dibandingkan dengan mereka sendiri. Mereka akhirnya mengambil kesimpulan seperti itu, sebagai pembenaran dan kompensasi dari kurangnya usaha mereka sendiri untuk mengembangkan dan menggunakan bakat-bakat yang sebenarnya mereka miliki.
Padahal bakat atau kemampuan yang belum terasah dan penampilan tidak banyak pengaruhnya kepada kesuksesan atau tidaknya seseorang. Keinginan yang kuat justru jauh lebih penting daripada bakat.
Baca: APA IMPIAN HIDUP ANDA?

Mitos #2 ORANG-ORANG YANG SUKSES DAN KAYA ADALAH ORANG-ORANG YANG DIUNTUNGKAN OLEH KEADAAN
Banyak sekali orang yang mengajukan alasan-alasan seperti berikut ini: saya tidak berpendidikan atau kurang pendidikan, saya tidak punya modal atau kurang modalnya, saya tidak berpengalaman atau kurang pengalaman. Mereka menyatakan bahwa persaingan yang keras, masalah kekurangan, kegagalan yang pernah dialami dalam usaha yang terdahulu, atau berbagai alasan lainnya yang menyebabkan mereka gagal meraih sukses. Dengan alasan-alasan seperti itu mereka bahkan tidak mau mencoba untuk meraih sukses.
Jadi, jelaslah kalau impian dan keinginan itu cukup besar, masalah-masalah atau kendala-kendala yang ada itu tidak terlalu penting.
Baca: MODAL UTAMA UNTUK MERAIH SUKSES

Mitos #3 ORANG-ORANG YANG SUKSES DAN KAYA ADALAH ORANG-ORANG YANG BERUNTUNG
Ada orang-orang yang mengatakan bahwa banyak "celah" di dunia ini. Namun, mereka tidak mendapatkan celah itu. Mereka berkeyakinan Andaikan saja mereka berada pada waktu dan tempat yang tepat dan berhubungan dengan orang-orang yang tepat pula, maka mereka akan sukses.
Kesuksesan itu bukan lotere. Jadi, keberuntungan itu akan muncul jika kita mulai mengejar impian dengan segenap hati, pikiran, dan bekerja keras untuk mencapai impian. Impian yang tinggi, tujuan-tujuan yang mulia, dan sikap yang positif, serta nilai-nilai luhur bisa dimiliki oleh semua orang.
Baca: APA PERBEDAAN ORANG SUKSES vs ORANG GAGAL?

Mitos #4 - ORANG YANG SUKSES DAN KAYA ADALAH ORANG-ORANG YANG PANDAI MENIPU
Banyak sekali orang percaya bahwa orang sukses memperolah kekayaannya karena pandai menipu, mencuri, berbohong atau memanipulasi. Mereka tidak percaya bahwa orang-orang yang jujur dan pekerja keras bisa memperoleh sukses. Fakta-fakta yang ada sama sekali bertentangan dengan pemikiran seperti itu. Pada kenyataannya sebagian besar milyarder berasal dari keluarga pekerja keras. Mereka mulanya membuka usaha kecil, lalu mereka bekerja keras dan menabung setiap hari agar memiliki modal yang cukup untuk memperluas usahanya. Memang ada beberapa gelintir orang yang serakah dan ambisius, tetapi orang-orang seperti itu biasanya akhirnya mengalami kegagalan. Mereka bisa kaya raya untuk sementara waktu dari segi keuangan, tetapi biasanya kekayaan mereka tidak mencakup semua sendi kehidupan.
Padahal, ada sendi-sendi kehidupan yang lebih penting daripada uang.
Baca: BAGAIMANA KARAKTER DIRI ANDA?

Mitos #5 – BESARNYA PENGHASILAN ANDA DITENTUKAN OLEH SEBERAPA KERASNYA ANDA BEKERJA
Jika hal ini benar, para pekerja kerah putih, yang selama bertahun-tahun telah bekerja sangat keras, akan menjadi orang-orang yang paling sukses dan paling kaya di dunia. Namun tentu saja hal ini tidak benar. Mereka hanyalah kelas menengah yang membentuk serikat pekerja. Jika di masa muda Anda menyaksikan orang tua Anda pulang ke rumah dengan wajah yang lelah setelah menjalani jam kerja yang panjang, mungkin Anda tahu bahwa gaji mereka tidak setara dengan kerja keras mereka. Orang-orang yang bekerja “hanya” untuk uang sering memiliki utang karena mereka berupaya memanjakan diri dengan segala hal yang dapat mereka beli, sesuatu yang tidak mereka dapatkan ketika bekerja.
Baca: BAGAIMANA RUMUS PENGHASILAN ANDA?

Mitos #6 – DIBAYAR KARENA MELAKUKAN SESUATU YANG DINIKMATI BUKANLAH KERJA, SEHINGGA ANDA TIDAK BOLEH MEMINTA UPAH ATAS APA YANG ANDA NIKMATI
Cocokkan ini dengan para jutawan. Mereka mempunyai begitu banyak uang sehingga mereka tidak lagi bekerja. Tetapi mereka bekerja demi alasan lain. Tantangan, kepuasan, kepenuhan hidup, aktivitas, kegembiraan… dan semua itu berhubungan dengan cinta pada pekerjaan. Apabila mereka tidak menikmati pekerjaan tertentu, mereka akan mengerjakan hal lain yang membuat mereka lebih bergembira dan mampu mewujudkan impian mereka.
Faktanya, jika Anda tidak menikmati pekerjaan, Anda tak pernah menjadi sukses dan kaya! Namun menikmati pekerjaan tidak lantas berarti bahwa Anda tidak perlu digaji. Kenyataannya, inilah tujuan utama dari bekerja: beroleh upah untuk apa yang benar-benar dinikmati sehingga Anda seolah-olah merasa sedang tidak bekerja!
Baca: UNTUK APA KITA BEKERJA?

Mitos #7 – ANDA PERLU MENEMUKAN BISNIS YANG TEPAT AGAR DAPAT MENJADI KAYA
Apakah Anda berpikiran seperti itu? Ini berarti bahwa seluruh orang yang terlibat dalam bisnis yang sama adalah jutawan. Namun tentu saja hal ini tidak benar. Pada masing-masing bisnis ada pemenang dan ada pecundang; ada banyak pemenang, bahkan dalam bisnis yang tidak disukai (banyak orang) atau bisnis yang “mustahil” semisal menyapu jalanan, mengumpulkan sampah, bekerja di pabrik, memompa gas, menjual koran, dan lain-lain. Di sisi lain juga kerumunan “pecundang” dalam bisnis-bisnis semisal properti, manajemen, atau penjualan saham.
Baca: BISNIS TANPA MODAL? EMANG BISA?

Mitos #8 – ANDA MEMBUTUHKAN PENDIDIKAN YANG TEPAT UNTUK BISA MERAIH SUKSES DAN MENJADI KAYA
Apakah orang yang paling terpelajar adalah orang yang paling sukses dan kaya? Tidak! Dalam hal ini seorang guru besar akan menjadi orang terkaya di dunia. Coba Anda tanya seberapa besar gaji mereka. Kebenarannya sangat jauh dari hal itu. Orang yang paling kaya adalah mereka yang dapat mengubah pengetahuan (atau pendidikan) mereka menjadi uang, dengan cara yang paling mungkin. Mereka ini bisa saja orang yang sangat terpelajar (semisal para penemu, ilmuwan, dan lain-lain) atau orang paling bodoh. Orang yang tidak berpendidikan formal bukan berarti mempunyai kemampuan rendah dalam melakukan suatu pekerjaan atau tidak mampu membangun visi yang cukup kuat untuk menjadi orang yang sukses – mereka dapat dengan mudah menjadi ahli tanpa perlu menempuh pendidikan formal.
Baca: APA ITU VISI?

Mitos #9 – SAYA TERLALU TUA (ATAU MUDA)
Jika riwayat hidup orang-orang paling sukses di dunia disimak, akan terlihat bahwa hal semacam itu tidak benar. Di satu sisi ada sebagian dari mereka yang sudah kaya di usia muda (barangkali berkat bisnis saham), sedangkan yang lain baru merasakan kemakmuran di usia senja. Ray Krock, misalnya, sudah berusia lebih dari lima puluh tahun ketika pertama kali menjual dan mebuat McDonald.
Baca: 

Mitos #10 – KEBIASAAN MEMBUAT SESUATU MENJADI LEBIH MUDAH
Setiap tahun statistik menunjukkan peningkatan jumlah jutawan di dunia. Mengenang “masa lalu yang baik” hanya akan menimbulkan rasa nyaman dan pemaafan diri. Apabila Anda memandang ke sekeliling, Anda akan melihat ada orang-orang yang memiliki sikap yang sama mengenai “masa lalu yang baik” seperti masa kini mereka, namun sebenarnya mereka baru saja meraih kesuksesan. Dengan teknologi dan kemajuan, cetuskan gagasan-gagasan, keinginan, dan kebutuhan-kebutuhan baru sehingga tercipta lebih banyak peluang.
Baca: GAGASAN TANPA BATAS

Mitos #11 – SAYA TIDAK PUNYA CUKUP UANG UNTUK MEMULAI BISNIS
Ini tidak berbeda dengan model-model dalih atau “mitos” lainnya. Seperti yang lainnya, sangat jelas bahwa hal ini sama sekali tidak benar. Banyak orang yang sukses dan berhasil meraup keuntungan hanya dengan modal dengkul, hidup di apartemen atau menyulap rumah menjadi kantor namun kemudian berhasil mengembangkan kerajaan bisnis yang bernilai miliaran. Unsur terpenting dalam keberhasilan bukanlah memiliki uang banyak untuk memulai bisnis. Benar uang kerap membantu. Tetapi, sebagaimana mitos-mitos lain, uang bisa membantu namun tidak selalu dibutuhkan.
Baca: MODAL BISNIS BUKANLAH HANYA SEBATAS UANG!

Mitos #12 – SAYA AKAN MEMULAI BISNIS JIKA SAYA MENGETAHUI SELUK-BELUKNYA
Apakah Anda percaya bahwa suatu hari nanti Anda akan mengetahui segala sesuatu? Atau bahkan Anda akan mengetahui bahwa telah cukup “siap sekarang ini”? Semakin banyak Anda belajar, semakin Anda paham bahwa Anda masih perlu belajar lebih banyak. Sukses dan kaya merupakan proses yang dinamis. Perlu diketahui, jembatan pengetahuan tentang segala sesuatu ialah berusaha untuk mengetahi (praktek). Jika Anda tidak segera memutuskan, Anda tak akan beroleh apapun. Hidup dan belajarlah.
Ada beberapa jutawan yang membiarkan diri mereka gulung tikar dan lalu (dengan lebih cepat) segera bangkit dan merebut kekayaan mereka, terkadang bahkan lebih besar dari sebelumnya. Uang sendiri bukanlah rintangan yang menghambat Anda meraih sukses dan kekayaan.
Cobalah sebanyak mungkin “berpraktek”. Jadikan bidang pekerjaan Anda lebih baik atau lebih efisien. Setelah itu, ketika seseorang menandatangi cek untuk Anda, di saat itulah Anda benar-benar bekerja untuk diri Anda sendiri.
Bahkan meski Anda pekerja di sebuah perusahaan besar – bukan perusahaan Anda sendiri – namun inilah perusahaan yang memungkinkan Anda membuktikan bahwa Anda mempunyai kemampuan. Masing-masing kita memiliki bakat untuk sukses dan menjadi jutawan! Terlahir sebagai pemenang, namun hanya sedikit dari kita yang mengetahui cara memanfaatkan kesempatan dan menggali potensi yang tersimpan jauh di dalam diri kita! Tak seorang pun yang dapat memberikan peluang yang lebih besar ketimbang yang sudah ada dalam diri Anda. Yang harus dilakukan ialah menemukan jalan menuju keberhasilan. Karena terlahir sebagai orang sukses, maka kita harus mengambil keputusan-keputusan besar dan menggali kekuatan dari dalam diri kita sendiri! Anda niscaya akan menemukan sumber keberuntungan yang baru: diri Anda sendiri!
Baca: KENAPA ORANG BERBISNIS?

KESIMPULANNYA:
Kalau Anda ingin menjadi orang yang benar-benar sukses dan kaya, Anda harus menolak teori-teori tersebut di atas. ANDA HARUS MENCARI TEORI-TEORI YANG TEPAT DAN PRINSIP-PRINSIP YANG MEMBAWA KEDAMAIAN DALAM JIWA DAN HATI ANDA, KEAMANAN DAN KEBEBASAN, CINTA KASIH DAN RASA HORMAT DAN KEHIDUPAN YANG SIGNIFIKAN YANG BISA MEMBERIKAN NILAI TAMBAH KEPADA ORANG-ORANG LAIN...

Baca: ANDA BISA, JIKA ANDA PIKIR ANDA BISA!





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w