Dulu, saya pikir sukses itu artinya kaya raya…
Jika sukses dinilai dari kekayaan dan materi, berapa
banyak kekayaan dan materi yang harus dikumpulkan untuk dibilang sukses?
Dulu, saya pikir sukses itu berarti punya jabatan dan
memiliki kekuasaan…
Jika sukses diukur dari jabatan dan kekuasaan, apa
jabatan dan kekuasaan yang harus dicapai untuk dikatakan sukses?
Dulu, saya pikir sukses itu adalah popularitas…
Jika sukses dilihat dari popularitas, popularitas
seperti bagaimana yang harus diraih untuk disebut sukses?
Dulu, saya kagum kepada orang yang cerdas, kaya raya,
yang hidupnya berhasil dalam karir dan hebat dalam dunianya…
Sekarang, saya memilih untuk mengganti kriteria
kekaguman itu, saya kagum kepada orang-orang yang hebat di mata Tuhan,
sekalipun kadang penampilannya biasa saja dan bersahaja.
Dulu, saya memilih emosi dan marah karena harga diri
saya terusik ketika orang lain bersikap kasar, dan menyakiti saya dengan
kalimat yang tidak menyenangkan…
Sekarang, saya memilih untuk berterima kasih, karena
saya yakin ada kasih yang datang dari mereka ketika saya mampu untuk memaafkan
dan bersabar.
Dulu, saya memilih hanya mengejar materi dan terus
menumpuknya, akhirnya saya sadar bahwa kebutuhan saya hanyalah makan dan minum
untuk hari ini, dan bagaimana cara membuangnya dari perut…
Sekarang, saya memilih untuk selalu bersyukur dengan
apa yang ada, dan memikirkan bagaimana saya bisa mengisi waktu saya hari ini
menjadi penuh makna dan bermanfaat bagi sesama.
Dulu, saya pikir bahwa untuk membahagiakan orang lain
adalah harus berhasil dalam duniaku…
Ternyata, yang dapat membuat mereka bahagia adalah
sikap, perkataan, dan perbuatan saya.
Sekarang, saya terus berusaha untuk berbagi KASIH –
hal positif, kebaikan, dan kebahagiaan dengan orang lain dalam bentuk apapun
dan bagaimanapun yang ada di dalam diri saya.
Baca: JEJAK YANG INGIN ANDA TINGALKAN
Baca: JEJAK YANG INGIN ANDA TINGALKAN
Dulu, pikiran saya terpusat untuk membuat
rencana-rencana yang hanya untuk duniaku…, ternyata saya menjumpai orang-orang
yang begitu cepat menghadap kepada-Nya…
Sekarang, yang menjadi pusat perhatian dan pikiran
serta rencana hidup saya adalah bagaimana mempersiapkan diri, dan terutama hati
saya agar selalu siap jika suatu saat dipanggil oleh Tuhan.
Tak ada yang bisa menjamin bahwa saya dapat menikmati
hari esok.
Tak ada yang dapat menjamin bahwa saya bisa menikmati
sinar matahari besok.
S iapapun diri Anda (tak peduli masa lalunya
bagaimana?)
U sahakan terus bertumbuh dan berbagi
K arena itulah makna dari kehidupan sejati
S elalu berbagi KASIH – hal positif, kebaikan dan kebahagiaan
dengan orang lain
E ntah apapun bentuknya dan bagaimanapun caranya
S ampai Tuhan berkata: “Waktunya kamu pulang.”
Itulah maksud dan tujuan yang maha agung, besar, dan
mulia dari Tuhan Yang Maha Kuasa atas setiap manusia yang lahir dan diciptakan
oleh Tuhan di muka bumi ini…
Semoga Tuhan selalu memberi kesehatan, membuka jalan
terang, memberi petunjuk dan bimbingan, serta melindungi dan memberkati kita
semua.
Amin
Salam Sejahtera & Sukses Selalu!
Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan