Kamis, 17 April 2014

CIRI-CIRI PEMIMPIN YANG BURUK




Hanya karena seseorang diangkat menjadi pemimpin bukan berarti ia pasti bisa bekerja sebagai pemimpin yang baik. Masing-masing pemimpin berbeda-beda. Masalahnya para pemimpin yang buruk ini sulit untuk dikenali di banyak organisasi. Dan kerap kali memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengidentifikasi para pemimpin buruk.
Menurut Mike Myatt dari Forbes.com, ada beberapa cara yang bisa kita gunakan untuk nenemukan para pemimpin yang perlu disingkirkan ini jika organisasi Anda ingin lebih maju. Berikut rangkumannya:
1.   Tidak punya visi: Saat pemimpin tidak memiliki visi, mungkin bukan karena ia belum mampu memilikinya tetapi karena ia memang tidak memilikinya sama sekali. Tanpa visi, pemimpin tak akan bisa menginspirasi mereka yang dipimpin. Ingat, orang buta tidak bisa membimbing orang buta. 
2.   Tak mampu memimpin diri sendiri: Tanpa karakter dan integritas, seorang pemimpin tidak akan bisa bertahan tak peduli seberapa cerdas, persuasif, ulet dan keras ia bekerja. 
3.   Terus menerus gagal: Kinerja yang buruk dan selalu gagal dalam setiap hal yang ia lakukan cukup untuk meyakinkan kita bahwa ia memenuhi satu syarat sebagai pemimpin yang buruk.
4.   Sok tahu: Pemimpin terbaik tidak segan mengakui ia tak tahu semuanya dan ia memang tak perlu menjadi orang paling cerdas di perusahaan. Saat seorang pemimpin merasa ia mengetahui semuanya lebih dibandingkan bawahannya, Anda tahu jenis pemimpin apa ia sebenarnya.
5.   Gagal berkomunikasi: Satu dua kali miskomunikasi terjadi bisa dimaklumi. Namun, bila berulang kali gagasannya kurang bisa dipahami, berhati-hatilah dengan pemimpin semacam itu.
6.   Tak berjiwa melayani: Pemimpin yang tidak memiliki jiwa melayani dan mementingkan diri sendiri dapat membahayakan solidaritas tim. Belum lagi saat harus melayani konsumen. 
7.   Gagal menunjukkan kasih: Kasih sayang juga diperlukan dalam memimpin karena pemimpin bisa dianggap sebagai orang tua bagi yang dipimpin. Pemimpin yang buruk biasanya kurang memiliki empati, kerendahan hati dan kasih pada bawahannya.
8.   Tidak adil: Kepemimpinan yang cair dan fleksibel adalah apa yang diperlukan agar sebuah organisasi bisa maju. Jika pemimpin menyamaratakan keunikan dan kemampuan bawahannya saat memimpin, ketidakadilan akan terjadi dan membuat kondisi kerja tak kondusif.
9.   Tidak fokus: Kepemimpinan yang baik mengutamakan prioritas, bukan keseimbangan. Para pemimpin terbaik tahu benar apa yang menjadi fokus mereka. Bila fokus itu tidak ada, patutlah Anda mewaspadai seorang pemimpin.
10.        Terjebak di zona nyaman: Pemimpin terbaik tahu apa yang dilakukan agar bisa memajukan organisasinya. Pemimpin yang buruk hanya puas dengan kondisi yang sudah ada dan cenderung mengutamakan bagaimana bertahan daripada membuat organisasinya tumbuh dalam jangka panjang.
11.        Tak perhatikan konsumen: Pemimpin yang buruk mengabaikan kebutuhan pasar dan mengutamakan keuntungan saja.
12.        Mengabaikan investasi SDM: Pemimpin yang buruk tak peduli dengan maju tidaknya SDM yang ia kelola. Tak ada dukungan, mentoring atau pelatihan agar anggota timnya selalu bisa meningkatkan kualitas diri mereka.
13.        Sering menyalahkan: Mengkambinghitamkan bukan karakter seorang pemimpin sejati karena pemimpin sejati menerima kesalahan timnya dan tak menyodorkan diri saat keberhasilan tercapai.
14.        Membiarkan terbentuknya budaya negatif: Budaya perusahaan amatlah penting. Jangan biarkan unsur-unsur negatif mengerak dalam budaya perusahaan jika tidak ingin disebut sebagai pemimpin yang buruk.
15.        Berdiri di belakang dalam medan pertempuran: Keberanian ialah unsur wajib dalam kepemimpinan. Kepimpinan bukanlah untuk para pecinta kenyamanan. Pemimpin sejati kerap dihadapkan dengan kondisi sulit yang mengharuskan mereka berdiri di depan, bukannya berlindung di balik kawalan bawahan setiap waktu.

Baca: MENJADI ATASAN YANG BAIK






Untuk informasi lebih lanjut hubungi:


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan