"Selamat datang di dunia nyata." Komentar ini sering dilontarkan untuk menyambut kehadiran kolega baru yang merupakan fresh graduate atau pekerja pemula.
Dunia kerja memang penuh tantangan. Setelah berhasil "mengalahkan" pencari kerja lain, bukan berarti seorang pekerja pemula dapat berleha-leha menikmati keberhasilannya. Dia masih harus menyusun strategi dan beradaptasi dengan pekerjaan barunya, dan yang tak kalah penting adalah mengatur siasat untuk berinvestasi (membuat perencanaan keuangan yang baik untuk masa depan).
Merencanakan masa depan bagi
seseorang tentu tak lepas dari perencanaan finansial, dimana perlu adanya
sebuah sistem perencanaan yang baik agar kebutuhan hidup di masa mendatang
dapat dilalui dengan baik.
"Makanya, perencaan keuangan
harus dari muda seperi dana muda, dan yang paling ideal adalah melakukan
perencanaan dana pensiun," ujar Financial Planner, Aidil Akbar, seperti
dilansir Sindonews.com.
Menurut Aidil, butuh waktu setidaknya
10 hingga 15 tahun, sebagai jangka waktu yang ideal untuk mempersiapkan dana
pensiun tersebut. "Biaya hidup yang semakin mahal, apa lagi orang muda mau
berapa pun gajinya pasti habis, jadi kalau kita punya perencanaan yang baik itu
akan sistematik dengan investasi," paparnya.
Sementara itu, Aidil menganjurkan
agar setelah menerima gaji, seseorang setidaknya perlu menyisihkan sebesar 30
persen untuk hutang produktif.
Hutang produktif yang dimaksud Aidil
adalah seperti Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) atau bisnis properti, dimana
nilai asetnya selalu meningkat sehingga diharapkan dapat menambah modal usaha
di masa yang akan datang.
"Nah, untuk sisanya
sebesar 70 persen dapat digunakan sebesar 50 persen untuk biaya hidup dan 20
persen untuk asuransi, karena jangan sampai kita kerja terlalu lelah, justru
tidak memiliki perlindungan," simpulnya.ANGKATAN KERJA MENINGKAT
Indonesia termasuk dalam jajaran negara dengan populasi penduduk terbesar di dunia. Tak heran jika jumlah angkatan kerjanya pun terbilang besar.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa ada perbaikan dalam hal ketenaga kerjaan di tanah air. Data BPS menyebutkan jumlah angkatan kerja pada Februari 2013 telah mencapai angka 121,2 juta orang atau bertambah 780 ribu orang dibandingkan dengan Februari tahun lalu. Sebaliknya, tingkat pengangguran mengalami penurunan sebanyak 440 ribu orang.
Data tersebut di atas menunjukkan hal positif bahwa tenaga kerja yang besar menandakan semakin banyak usia produktif yang terlibat dalam memajukan negara. Namun, di sisi lain, berita baik ini belum diimbangi dengan kesadaran pekerja pemula untuk memiliki investasi demi masa depan yang lebih baik. Banyak yang menunda dengan alasan belum menemukan cara berinvestasi yang efektif.
Berasuransi bisa menjadi salah satu pilihan yang bijak, tepat dan menarik untuk mengawali investasi seorang pekerja pemula di Indonesia. Karena asuransi bisa menggantikan nilai ekonomi seseorang sekaligus memiliki proteksi plus investasi. Apalagi menurut data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), jumlah total tertanggung asuransi jiwa nasional pada kuartal kedua 2013 mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 54,55%. Jadi, boleh dibilang, tahun ini adalah momentum ideal untuk ikut asuransi.
Apalagi jika asuransi dibeli saat menjadi pekerja pemula yang berusia muda. Hal ini karena selain preminya masih tergolong murah, asuransi akan memberikan keuntungan maksimal tak hanya untuk pemegang polis, tetapi juga kepada orang yang mereka sayangi. Baca: HARGA SEBUAHPENUNDAAN...
Namun, sebagai pekerja
pemula, amat wajar bila Anda menemui hambatan untuk mengawali berasuransi,
karena kurangnya pemahaman tentang manfaat asuransi. Baca: KENAPA PERLU ASURANSI?
Terkait hal itu, Vice President Actuarial Department PT. Asuransi Jiwa Sequis Life - Wong Chung Chiat berbagi kiat praktis dalam memilih asuransi yang tepat, sebagai berikut:
- Lihat kebutuhan Anda dan mengetahui besarnya dana
yang bisa diinvestasikan untuk asuransi.
- Mengetahui latar belakang perusahaan asuransi
yang diinginkan, apakah kekuatan finansial dari perusahaan asuransi
tersebut dan tentu perusahaan asuransinya harus bisa dipercaya. Asuransi
yang baik juga bila tenaga advisornya handal, dapat dipercaya dan memiliki
lisensi resmi dari AAJI.
- Baca isi Polis Asuransi dengan cermat. Baca: Cermat Membeli
Asuransi...
Tak pelak, asuransi menjadi hal yang
sangat penting dalam perencanaan kehidupan seseorang. Memiliki asuransi sedini
mungkin, ketika seseorang mulai menapaki dunia kerja, sangat dianjurkan karena
preminya lebih rendah. Pilihlah program asuransi sesuai tahapan kehidupan dan
kemampuan finansial yang tentunya berkembang seiring perkembangan karir dan
keuangan.
Salam Sejahtera & Sukses Selalu!
Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan