Anda pernah membaca iklan yang kurang lebih tulisannya seperti di bawah ini...
Hadirilah SEMINAR GRATIS!
"Cara Hebat dan Mudah Menjadi Kaya melalui Bisnis Properti".
Rabu, Jam: 13.30 WIB
Apakah Anda tertarik? Tahukah yang membuat saya
tertarik? Tulisannya yang bombastis? Bukan!
Banyak kok iklan yang seperti itu di koran, tabloid dan majalah. Yang membuat saya tertarik adalah hari dan jam penyelenggaraan seminarnya, yaitu hari Rabu, jam 13.30 WIB. Memangnya kenapa kalau Rabu, jam 13.30 WIB?
Banyak kok iklan yang seperti itu di koran, tabloid dan majalah. Yang membuat saya tertarik adalah hari dan jam penyelenggaraan seminarnya, yaitu hari Rabu, jam 13.30 WIB. Memangnya kenapa kalau Rabu, jam 13.30 WIB?
Jelas gak biasa dong, hari Rabu kan hari kerja? Dan
jam 13.30 juga adalah jam kerja?
Nah..., kalau seminar itu diadakan pada hari dan jam
seperti itu, bisa dipastikan sasarannya tentu bukan untuk para pekerja
kantoran. Lho..., terus siapa? Hari dan jam segitu, siapa lagi yang paling pas
untuk bisa datang kecuali para ibu rumah tangga atau para pria/wanita yang tidak
kerja kantoran?
Sekarang, mungkin Anda heran, bagaimana kita bisa
menjadi kaya dengan cara yang hebat dan mudah?
Jawabannya adalah menjadi Broker Properti. Kalau di
Indonesia-kan sih disebut: MAKELAR PROPERTI. Tapi kita sebut saja Broker
Properti, lebih familiar.
Cara menjadi Broker Properti di sini adalah dengan
bergabung pada sebuah Kantor Broker Properti atau independen.
APA SIH KEHEBATANNYA MENJADI BROKER PROPERTI?
Relatif Tanpa Modal
Anda pernah tahu berapa modal yang dibutuhkan untuk
membuat sebuah toko roti? Sekitar Rp 75 juta. Kalau buka toko kelontong: Rp 100
juta - 150 juta (belum termasuk sewa tempat/rukonya lho...).
Nah..., sekarang berapa kira-kira modal yang Anda
butuhkan untuk menjadi seorang Broker Properti? Pada beberapa kantor mungkin
gak perlu modal. Tapi di beberapa kantor lain, ada yang mensyaratkan sedikit
investasi awal untuk training dan keperluan kantor, yaitu sekitar Rp 1-2 juta.
Tidak mahal jika dibandingkan dengan modal yang dibutuhkan untuk buka toko roti
atau toko kelontong.
Meski Anda bukan pemilik usaha ini, tapi profesi Anda
sebagai seorang profesional. Jadi kekayaan ilmu sebagai broker jauh lebih mahal
dibandingkan dengan pemilik toko-toko tersebut.
Tidak Terikat oleh Waktu
Pernah gak membayangkan kalau Anda bisa masuk dan
pulang kantor kapan saja? Bahkan dengan kebebasan untuk bisa masuk kantor kapan
saja kita perlu dan kapan saja kita butuh? Nah..., ini enaknya jadi Broker
Properti. Pada bisnis ini, Anda tidak akan pernah terikat oleh waktu. Memang
sih pada beberapa kantor broker, Anda mendapat jatah waktu piket untuk sekadar
jaga kantor. Tapi itu juga gak mutlak kok, gak mau juga gak masalah. Yang
penting dari bisnis ini adalah produktivitas kita untuk mendapatkan barang jualan,
dalam hal ini berarti properti yang akan dijual seperti tanah, rumah, ruko atau
apartement. Selain barang jualan, kita juga harus mendapatkan pembeli. Nah...,
kalau kedua hal itu bisa kita lakukan, gak ke kantor juga gak masalah kok! Jadi
kalau kita mau kerja sambil tetap bisa antar-jemput anak ke sekolah, tetap bisa
nonton gosip atau telenovela, dan gak akan kena macet di pagi dan siang atau
sore hari, maka menjadi Broker Properti adalah pekerjaan yang pas untuk Anda.
Penghasilan yang Adil dan Tinggi
Pernah gak ngerasain sudah kerja berat tapi gaji kok
gak nambah-nambah? Malah kadang merasa rugi karena temen yang kerjaannya lebih
gak jelas kok bisa dapat gaji, lebih tinggi lagi! Gak adil kan rasanya...?!
Nah..., di bisnis ini gak seperti itu lho... Memang sebagai seorang Broker
Properti, di atas kita pasti ada seorang leader atau senior. Tapi mereka
biasanya tidak mendapatkan gaji dari pendapatan kita. Kecuali kalau Anda
meminta bantuan mereka atau mendapatkan prospek yang mereka pegang.
Sekarang, berapa sih kira-kira penghasilan seorang
Broker Properti? Di bisnis ini biasanya penerimaan yang didapat adalah
berdasarkan persentase/komisi. Pada beberapa kantor, komisi diperoleh dari
penjual. Tapi ada juga broker yang mensyaratkan agar pembeli juga memberikan
komisi. Apa gak asyik tuh bisa dapat dari dua belah pihak? Memang berapa
besar sih komisinya? Rata-rata sekitar 2% - 3% dari harga transaksi. Makin
besar harga properti yang terjual mungkin bisa makin kecil prosentase
komisinya. Jadi kecil dong?
Gak juga. Kalau Anda bisa menjual rumah seharga Rp 1,5
miliar, komisi 1% saja yang Anda dapatkan adalah sebesar Rp 15 juta. Bayangkan
kalau Anda berhasil menjual rumah yang ditawarkan dengan harga Rp 5 miliar.
Wuihh..., sangat menggiurkan bukan!?
Banyak Relasi
Pekerjaan ini juga tepat untuk mereka yang senang
bergaul dan bersosialisasi. Pada intinya pekerjaan ini hanya butuh banyak teman
dan relasi. Makin banyak teman dan relasi maka makin mudah pekerjaan ini
dilakukan. Adanya kekuatan relasi juga membuat Anda dapat dengan mudah berperan
sebagai penghubung antara pihak pembeli dan penjual. Bahkan banyaknya relasi
dapat membuat Anda bisa mendapatkan komisi tanpa harus menjadi broker. Lho...,
kok bisa? Caranya: kalau teman Anda memiliki prospek yang ingin menjual rumah
dan Anda memiliki prospek yang ingin membeli rumah yang kriterianya sesuai
dengan kriteria penjual maka komisi yang diterima oleh teman Anda akan dibagi
dua. Begitu pula sebaliknya. Gimana, asik bukan? Dimana lagi cuma dengan modal
berteman/punya banyak relasi kita bisa dapat uang? Ya gak?
Nah..., bekerja sebagai Broker Properti memang kayanya
gampang dan menyenangkan. Tapi seperti juga pekerjaan-pekerjaan lainnya,
profesi ini juga menuntut kita untuk tetap bekerja keras dan berdisiplin
tinggi. Mengingat penghasilan yang berupa komisi, maka makin banyak penjualan
yang dilakukan akan makin tinggi pula komisi yang kita peroleh.
Jadi, kenapa Anda tidak mencoba untuk memulainya
sekarang?
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan