Sepanjang hidup, karena banyak hal yang kurang atau bahkan tidak sesuai dengan apa dan bagaimana yang kita harapkan atau inginkan, mungkin kita sering bertanya demikian:
"TUHAN, KENAPA ENGKAU TIDAK MENGABULKAN PERMOHONANKU?" atau
"TUHAN, KENAPA AKU MENGALAMI HAL YANG MENYEDIHKAN INI?" atau
"TUHAN, KENAPA HAL YANG BURUK INI TERJADI PADAKU?"
Dan masih banyak lagi pertanyaan yang serupa...
SEPERTI INI PENJELASANNYA:
Seorang anak mengalami hal yang sangat menyedihkan dalam hidupnya. Raportnya jelek sehingga dia tidak naik kelas. Saat pulang ke rumah dia jatuh dari sepeda motornya. Dan tadi di sekolah, sahabatnya menyampaikan bahwa dia akan pindah sekolah keluar kota karena harus ikut orang tuanya. Padahal beberapa hari yang lalu anak ini baru putus cinta dengan pacarnya...
Sesampai di rumah dia
melihat ibunya di dapur sedang membuat kue. Sambil menangis anaknya bercerita
kepada ibunya tentang peristiwa menyedihkan yang beruntun itu. Selesai anak itu
bercerita, ibunya menyampaikan bahwa sang ibu akan membantu menghilangkan
kesedihan sang anak, asal anaknya mau nurut ibunya. Sang anak setuju.
Kemudian sang ibu memberikan tepung kepada anaknya: "NAK, COBALAH TEPUNG INI". Anaknya nurut, namun setelah mencicipi: "WUIHH..., GAK ENAK!". Kemudian ibunya nyuruh anaknya mencicipi telor mentah, setelah dicicipi anaknya bilang: "YAKSS..., GAK ENAK NIH!". Selanjutnya sang ibu minta anaknya mencicipi mentega, kemudian sang anak: "HOEKSS..., GAK ENAK JUGA!" Akhirnya sang ibu memberikan sepotong kue yang sudah matang kepada anaknya: "ANAKKU, MAKANLAH KUE YANG IBU BUAT INI". Selesai gigitan pertama, anaknya langsung teriak: "NAAHHH..., INI BARU UENAAKKK...!"
Setelah itu sang ibu mengatakan demikian: "ANAKKU TERKASIH, BAGIAN-BAGIAN DARI BAHAN KUE ITU JIKA DIRASAKAN SATU PER SATU MEMANG TIDAK ENAK, NAMUN SETELAH DIOLAH MENJADI SATU, HASILNYA AKAN ENAK."
Kemudian sang ibu memberikan tepung kepada anaknya: "NAK, COBALAH TEPUNG INI". Anaknya nurut, namun setelah mencicipi: "WUIHH..., GAK ENAK!". Kemudian ibunya nyuruh anaknya mencicipi telor mentah, setelah dicicipi anaknya bilang: "YAKSS..., GAK ENAK NIH!". Selanjutnya sang ibu minta anaknya mencicipi mentega, kemudian sang anak: "HOEKSS..., GAK ENAK JUGA!" Akhirnya sang ibu memberikan sepotong kue yang sudah matang kepada anaknya: "ANAKKU, MAKANLAH KUE YANG IBU BUAT INI". Selesai gigitan pertama, anaknya langsung teriak: "NAAHHH..., INI BARU UENAAKKK...!"
Setelah itu sang ibu mengatakan demikian: "ANAKKU TERKASIH, BAGIAN-BAGIAN DARI BAHAN KUE ITU JIKA DIRASAKAN SATU PER SATU MEMANG TIDAK ENAK, NAMUN SETELAH DIOLAH MENJADI SATU, HASILNYA AKAN ENAK."
Sepanjang
hidup ini jika kita memperhatikan satu per satu peristiwa/kejadian yang kurang
sesuai dengan apa yang kita harapkan dan yang tidak kita inginkan, yang kita
rasakan adalah sesuatu yang tidak enak/menyedihkan, namun jika hati, pikiran
dan batin kita mau mengerti dan memahami semua rangkainnya secara menyeluruh
dengan baik & benar, dengan sikap YANG SELALU POSITIF, SEMUANYA ITU ADALAH
RANGKAIAN YANG INDAH...
Karena sesungguhnya, TUHAN Sang Maha Pencipta dan Maha Kasih tentu tau pasti apa dan bagaimana caranya agar diri kita bertumbuh dan berkembang menjadi manusia yang matang, dewasa dan bijaksana!
PERTANYAANNYA ADALAH:
Karena sesungguhnya, TUHAN Sang Maha Pencipta dan Maha Kasih tentu tau pasti apa dan bagaimana caranya agar diri kita bertumbuh dan berkembang menjadi manusia yang matang, dewasa dan bijaksana!
PERTANYAANNYA ADALAH:
- Apa dan bagaimana yang kita masing-masing harapkan atau inginkan dalam hidup ini?
- Sikap, perkataan dan perbuatan seperti apa dan bagaimana yang akan kita pilih?
- Hidup dengan cara apa yang akan kita ambil dan bagaimana yang akan kita tempuh?
Salam Sejahtera & Sukses Selalu!
Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan