Seorang pria
tersesat di gurun pasir. Ia hampir mati kehausan. Akhirnya, ia tiba di sebuah
rumah kosong. Di depan rumah tua tanpa jendela dan hampir roboh itu, terdapat
sebuah pompa air. Segera ia menuju pompa itu dan mulai memompa sekuat tenaga.
Tapi, tidak ada air yang keluar.
Lalu, ia
melihat ada kendi kecil di sebelah pompa itu dengan mulutnya tertutup gabus dan
tertempel kertas dengan tulisan, ”Sahabat, pompa air itu harus
dipancing dengan air kendi ini dulu... Setelah Anda mendapatkan airnya, mohon
jangan lupa untuk mengisi kendi ini lagi sebelum Anda pergi.” Pria itu
mencabut gabusnya dan ternyata kendi itu penuh berisi air.
“Apakah air ini harus dipergunakan untuk memancing pompa air? Bagaimana kalau tidak berhasil? Sumurnya kering, tidak ada airnya lagi. Bukankah lebih aman saya minum airnya dulu daripada nanti mati kehausan kalau ternyata pompa airnya tidak berfungsi? Untuk apa menuangkan ke pompa air karatan hanya karena instruksi di atas kertas kumal yang belum tentu benar ini?” Begitu pikirnya.
“Apakah air ini harus dipergunakan untuk memancing pompa air? Bagaimana kalau tidak berhasil? Sumurnya kering, tidak ada airnya lagi. Bukankah lebih aman saya minum airnya dulu daripada nanti mati kehausan kalau ternyata pompa airnya tidak berfungsi? Untuk apa menuangkan ke pompa air karatan hanya karena instruksi di atas kertas kumal yang belum tentu benar ini?” Begitu pikirnya.
Namun, suara
hatinya mengatakan bahwa ia harus mencoba mengikuti nasihat yang tertera di
kertas itu, sekali pun berisiko. Ia menuangkan seluruh isi kendi itu ke dalam
pompa air yang karatan itu dan dengan sekuat tenaga memompanya.
Benar!!! Air
keluar dengan melimpah. Pria itu minum sepuasnya.
Setelah
istirahat memulihkan tenaga dan sebelum meninggalkan tempat itu, ia mengisi
kendi air itu sampai penuh, menutupkan kembali gabusnya dan menambahkan
beberapa kata di bawah instruksi pesan itu: “Saya telah melakukannya
dan berhasil. Engkau harus berkorban terlebih dahulu sebelum
bisa menerima kembali secara melimpah. YAKIN dan PERCAYALAH, inilah
kebenaran hukum alam yang tak terbantahkan!”
Baca: HUKUM TABUR TUAI
Baca: HUKUM TABUR TUAI
Salam Sejahtera & Sukses Selalu!
Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan