Sepanjang perjalanan hidup
yang telah, sedang, dan akan kita lalui, banyak orang masuk ke dalam kehidupan
kita. Satu demi satu datang dan pergi silih berganti. Ada yang tinggal untuk
sementara waktu ada yang meninggalkan jejak di dalam hati kita, dan tidak
sedikit yang membuat kita menjadi berubah. Demikian, berlaku sebaliknya…
Alkisah, hiduplah seorang tukang
lentera di sebuah desa kecil. Setiap petang lelaki tua ini berkeliling desa
membawa sebuah tongkat obor penyulut lentera dan memanggul sebuah tangga kecil.
Ia menghampiri setiap tiang lentera, menyandarkan tangganya, lalu naik, dan
menyulut sumbu di dalam kotak kaca lentera. Kemudian ia pun turun, memanggul
tangganya lagi, dan berjalan menuju tiang lentera berikutnya.
Begitu seterusnya sampai
akhirnya ia menghilang dari pandangan, ditelan kegelapan malam. Namun, siapa
pun akan selalu tahu kemana lelaki tua itu pergi dari lentera yang
dinyalakannya.
Seperti halnya perjalanan
si lelaki tua dari satu lentera ke lentera berikutnya, dan meninggalkan jejak…
Kemana pun kita melangkah
dan pergi, tentu akan meninggalkan jejak. Sikap, perkataan, dan perbuatan kita
adalah jejak-jejak yang kita tinggalkan bagi setiap orang yang ada di sekitar
kita.
Tujuan yang jelas dan
besarnya rasa tanggung jawab atas pekerjaan kita adalah jejak-jejak yang akan
diikuti oleh tim kerja kita.
Tinggalkanlah jejak yang
bermakna, yang secara otomatis bermakna untuk diri sendiri dan bagi mereka yang
mengikutinya, sehingga kita pantas mendapatkan ucapan penuh penghargaan:
“Saya tahu kemana ia akan
pergi dari jejak-jejak yang ditinggalkannya...”
Baca: BERBAGI KASIH - MENGUMPULKAN HARTA DI SURGA
Baca: BERBAGI KASIH - MENGUMPULKAN HARTA DI SURGA
Salam Sejahtera & Sukses Selalu!
Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan