Rabu, 26 Agustus 2015

JEJAK YANG INGIN ANDA TINGGALKAN




Sepanjang perjalanan hidup yang telah, sedang, dan akan kita lalui, banyak orang masuk ke dalam kehidupan kita. Satu demi satu datang dan pergi silih berganti. Ada yang tinggal untuk sementara waktu ada yang meninggalkan jejak di dalam hati kita, dan tidak sedikit yang membuat kita menjadi berubah. Demikian, berlaku sebaliknya…

Alkisah, hiduplah seorang tukang lentera di sebuah desa kecil. Setiap petang lelaki tua ini berkeliling desa membawa sebuah tongkat obor penyulut lentera dan memanggul sebuah tangga kecil. Ia menghampiri setiap tiang lentera, menyandarkan tangganya, lalu naik, dan menyulut sumbu di dalam kotak kaca lentera. Kemudian ia pun turun, memanggul tangganya lagi, dan berjalan menuju tiang lentera berikutnya.

Begitu seterusnya sampai akhirnya ia menghilang dari pandangan, ditelan kegelapan malam. Namun, siapa pun akan selalu tahu kemana lelaki tua itu pergi dari lentera yang dinyalakannya.

Seperti halnya perjalanan si lelaki tua dari satu lentera ke lentera berikutnya, dan meninggalkan jejak…
Kemana pun kita melangkah dan pergi, tentu akan meninggalkan jejak. Sikap, perkataan, dan perbuatan kita adalah jejak-jejak yang kita tinggalkan bagi setiap orang yang ada di sekitar kita.
Tujuan yang jelas dan besarnya rasa tanggung jawab atas pekerjaan kita adalah jejak-jejak yang akan diikuti oleh tim kerja kita.

Tinggalkanlah jejak yang bermakna, yang secara otomatis bermakna untuk diri sendiri dan bagi mereka yang mengikutinya, sehingga kita pantas mendapatkan ucapan penuh penghargaan:
“Saya tahu kemana ia akan pergi dari jejak-jejak yang ditinggalkannya...”

Baca: BERBAGI KASIH - MENGUMPULKAN HARTA DI SURGA





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan