Minggu, 21 Februari 2016

ORANG KAYA TIDAK MELAKUKAN KESALAHAN INI...




Mencapai suatu keberhasilan tentu merupakan perjuangan yang dimulai dari bawah. Berbagai usaha keras harus dilakukan untuk meraih hasil yang kita inginkan. Saat keberhasilan itu sudah diraih, tentu kita harus menjaga hasil dari usaha tersebut yang telah susah-payah kita perjuangkan.
Oleh karena itulah, orang-orang kaya selalu bertindak waspada dengan uang mereka. Di antara berbagai kesalahan yang mungkin dilakukan, mereka akan memberi perhatian ekstra agar tak melakukan 6 kesalahan di bawah ini:

1. Malas memeriksa kondisi finansialnya sendiri secara berkala
Meskipun tak semua orang akrab dengan istilah-istilah keuangan, orang kaya tidak pernah ketinggalan dalam memeriksa situasi keuangannya saat ini serta di masa depan. Agar bisa mengontrol aset-asetnya, dia harus selalu paham di mana kakinya berpijak sekarang, apakah di atas bebatuan kokoh atau malah di ujung tanduk kebangkrutan.
Sebagai pemula, langkah pertama untuk mengetahui keadaan kantong ialah mencari informasi soal rekening bank. Dari sana, Anda akan melihat berapa banyak yang telah Anda keluarkan dalam sebulan. Apakah pengeluaran itu justru lebih besar dari pemasukan?
Setelah memeriksa rekening Anda sendiri, Anda akan bisa mengetahui keadaan financial secara rinci. Apakah dalam posisi membaik, stagnan, atau malah memburuk? Dari penilaian itu pun dapat menentukan langkah-langkah apa yang sebaiknya Anda ambil untuk menambah pundi uang.

2. Menghambur-hamburkan uang untuk urusan yang tak perlu
Saat Anda membayangkan gaya hidup kaum jetset, mungkin yang terbayang di kepala adalah Jordan Belfort dari film Wolf of Wall Street. Foya-foya, beli ini-itu, selalu mengadakan pesta mahal. Coba lihat sendiri di akhir film bagaimana nasib Jordan.
Walaupun mereka sudah kaya, orang kaya justru tak akan membuang-buang uangnya. Orang kaya jaman sekarang gak hidup semewah yang Anda bayangkan. Justru sebaliknya, mereka hidup dengan gaya yang sederhana. Lihat saja Mark Zuckerberg yang masih mengendarai mobil kota biasa, bukan Lamborghini. Atau Sir Richard Branson yang mendidikasikan dirinya di dunia filantropi. Mereka tak akan menghabiskan uangnya untuk barang atau gaya hidup yang sebenarnya gak mereka butuhkan. Begitulah cara mereka memelihara kekayaan.

3. Tak segera mengatur ulang keuangan setelah menyelenggarakan hajatan besar
Menikah, mempunyai anak, keluarga atau saudara yang meninggal adalah contoh peristiwa besar dan penting yang akan menghampiri hidup Anda. Urusan uang mungkin adalah hal yang paling akhir Anda pikirkan ketika sedang dilanda emosi mendalam. Namun bila Anda tak segera memeriksa, mengatur dan menyesuaikan kembali kondisi keuangan, Anda sendiri yang akan menyesal nantinya.
Tiap kali melewati sebuah peristiwa besar dalam hidup, luangkan waktu untuk duduk dan berpikir sejenak. Pelajari kondisi keuangan, lalu buatlah penyesuaian. Jangan ditunda-tunda, lakukan sekarang juga.

4. Membuang-buang uang untuk bayar denda dan biaya ekstra
Bukankah konyol jika menghabiskan uang untuk membayar denda akibat terlambat memperpanjang STNK, atau melunasi biaya ekstra yang muncul karena telah merusak sesuatu? Jumlah uang itu bisa saja Anda habiskan untuk makan di restoran mewah, membeli pakaian mahal, dan mengumpulkan gawai canggih.
Orang kaya yang cerdik selalu memperhatikan kemana saja uangnya mengalir. Bukan karena pelit, tapi karena mereka teliti. Mereka melindungi kekayaannya dengan menjuahkan diri dari ‘biaya ekstra’ yang sebenarnya bisa dihindari dengan sedikit usaha ekstra.
Orang kaya jarang sekali telat membayar tagihan, dan selalu menghindari penggunaan kartu kredit berbunga tinggi. Mereka selalu membaca surat tagihan dengan cermat, dan memeriksa apakah ada kesalahan dalam tagihan mereka.

5. Terlalu fokus untuk berhemat, dan lupa mencari uang tambahan
Mengencangkan ikat pinggang dan menahan nafsu untuk belanja memang bisa menghemat uang. Namun, Anda tidak akan bisa bertambah kaya hanya dengan berhemat saja. Jika ingin strategis, jangan pernah lupakan bagaimana caranya menambah penghasilan Anda setiap bulannya. Berhasil menghemat pengeluaran sebesar Rp. 200–300 ribu per bulan itu luar biasa, tapi bukankah akan lebih baik lagi kalau memperoleh 1 juta dari pemasukan ekstra? Dan ketika Anda mulai benar-benar terbiasa dengan strategi ini, Anda gak hanya akan mempertahankan kekayaan, namun juga menambah kekayaan.

6. Mengorbankan nilai dan kualitas demi barang murahan
Kadang, label harga murah bisa begitu menggoda. Misalnya, saat memilih membeli sepatu seharga Rp. 200.000 daripada yang berharga Rp. 400.000. Padahal, sepatu berharga Rp. 200.000 pasti tak terjamin kualitas dan ketahanannya. Contoh lain, Anda terus bertahan menggunakan kendaraan tua yang boros bahan bakar, sementara Anda sebenarnya bisa membeli mobil baru yang irit, ramah lingkungan, dan ringan biaya perawatan.
Orang kaya akan cukup cerdas untuk tak tertipu dengan label harga murah, walaupun mereka selalu ingin menekan pengeluaran. Sebabnya, label “paling murah” bukan berarti yang paling berkualitas. Orang kaya mampu mempertimbangkan, apakah barang murah tersebut justru membuatnya mengeluarkan lebih banyak uang dibandingkan jika ia membeli yang mahal sekalian? Nah, jika Anda berniat membeli barang atau jasa, carilah “best value” bukan “best price”. Dengan ini, harta yang telah Anda kumpulkan bisa lebih terpelihara.

Baca: CARA BERPIKIR ORANG KAYA vs ORANG MISKIN





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w