Keterampilan mendengarkan secara aktif atau active
listening, berbeda dengan sekedar mendengarkan secara pasif.
Mendengarkan secara aktif memerlukan
sejumlah tahapan, yaitu:
• Mendorong
mitra bicara untuk berbicara dan mengungkapkan pemikiran, opini dan isi hatinya.
• Menjelaskan
mengenai informasi yang rekevan dengan topik pembicaraan.
Selain itu, teknik mendengarkan
secara aktif juga harus memperhatikan aspek berikut ini:
• Mengakui
atau memberikan apresiasi terhadap isi pembicaraan dari mitra bicara.
• Bersimpati atau berempati dengan
masalah yang tengah dihadapi oleh mitra bicara.
•
Merefleksikan kembali, atau merumuskan kembali isi pembicaraan.
• Menyetujui,
atau memberikan persetujuan jika memang pemikiran yang dilontarkan oleh mitra
bicara mengandung hal positif.
• Melengkapi
atau memberikan kelengkapan informasi yang dibutuhkan oleh mitra bicara
•
Meringkaskan kembali isi pembicaraan yang telah disepakati.
Memahami
perasaan orang lain. Dalam hal ini kita harus mampu menunjukkan pemahaman
terhadap perasaan yang ditunjukkan pegawai dan juga mendengarkan bukan hanya
kata-kata yang diucapkan, tetapi juga perasaan yang terkandung di dalamnya.
Cara memberikan umpan balik. Dalam hal
ini kita mesti mampu:
• Menghargai sikap, perilaku atau rencana agar dipertahankan pegawai.
• Mengoreksi sikap, perilaku, atau rencana yang negatif dengan cara memberikan umpan balik secara konstruktif.
• Menunjukkan ketidaksetujuan terhadap apa yang dikatakan pegawai dengan cara yang konstruktif.
• Menghargai sikap, perilaku atau rencana agar dipertahankan pegawai.
• Mengoreksi sikap, perilaku, atau rencana yang negatif dengan cara memberikan umpan balik secara konstruktif.
• Menunjukkan ketidaksetujuan terhadap apa yang dikatakan pegawai dengan cara yang konstruktif.
Cara memberikan informasi yang tepat
serta tegas. Dalam konteks ini, maka yang patut dilakukan adalah:
Memberikan informasi yang relevan.
Menahan diri untuk tidak memberikan saran, opini, atau pendapat pribadi yang bersifat subjektif.
Menunjukkan sikap yang tegas dalam berbicara.
Memberikan informasi yang relevan.
Menahan diri untuk tidak memberikan saran, opini, atau pendapat pribadi yang bersifat subjektif.
Menunjukkan sikap yang tegas dalam berbicara.
Proses memberikan dorongan dan motivasi,
dimana kita harus melakukan hal-hal:
• Mendorong pegawai untuk mencari cara-cara baru dalam melakukan sesuatu.
• Menyarankan cara-cara kreatif dalam menyelesaikan masalah.
• Melakukan brainstorming bersama pegawai untuk memikirkan tindakan-tindakan yang dapat diambil.
• Mendorong pegawai untuk mencari cara-cara baru dalam melakukan sesuatu.
• Menyarankan cara-cara kreatif dalam menyelesaikan masalah.
• Melakukan brainstorming bersama pegawai untuk memikirkan tindakan-tindakan yang dapat diambil.
Dalam memberikan dorongan dan motivasi,
kita mesti menghindari untuk melakukan:
• Kritikan pedas
• Selalu memberi solusi
• Menyelamatkan pegawai dari kesulitan yang diciptakan pegawai sendiri
Baca: KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
• Kritikan pedas
• Selalu memberi solusi
• Menyelamatkan pegawai dari kesulitan yang diciptakan pegawai sendiri
Baca: KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Drs. Johanes Budi Walujo
PT. Berkat Akur Nanjaya
HP: 08112332777
WA/Line: 081919132777
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: https://www.berkatakurnanjaya.com/