Minggu, 25 Oktober 2015

APA MAKSUD ANDA BERINVESTASI?




Apa sebetulnya tujuan investasi? Kapan seseorang butuh berinvestasi? Salah satu tujuan berinvestasi adalah memenuhi kebutuhan finansial di masa datang yang dananya belum tersedia saat ini. Jadi berinvestasi tidak berarti seseorang harus memiliki uang yang banyak saat ini.
Berinvestasi ternyata belum menjadi kebiasaan banyak orang di negeri ini. Bahkan, banyak orang merasa ngeri dengan kata ini. Investasi dianggap sulit dilakukan karena banyak menggunakan istilah-istilah yang sulit dipahami. Sebagian lagi berpikir investasi itu membutuhkan dana besar. Kalaupun ada kelebihan uang, umumnya orang lebih memilih pergi ke bank untuk menabung.
Salah satu strategi berinvestasi adalah dengan cara mencicil atau menyisihkan sedikit demi sedikit dana yang dimiliki setiap bulan selama jangka waktu tertentu. Dengan cara tersebut, kebutuhan dana dalam jumlah besar di masa datang dapat dipersiapkan sejak jauh-jauh hari dengan lebih ringan. Lantas, apa bedanya investasi dengan menabung?
Dengan menabung, orang juga menyisihkan dana untuk mendapatkan akumulasi dana yang sesuai kebutuhan di masa depan. Yang membedakan dengan investasi adalah hasil akhir dari akumulasi atau pengumpulan dana tersebut. Dengan menabung, bunga yang diperoleh setiap tahun hanya berkisar antar 1-2 persen. Bila dibandingkan dengan angka inflasi atau kenaikan harga-harga barang pokok, maka bunga tabungan lebih kecil. Saat ini inflasi berada di kisaran 7-8 persen. Artinya uang yang ditabung tidak akan cukup untuk menyamai kenaikan harga. Atau dengan kata lain, nilai uang yang dikumpulkan, dalam jangka panjang, akan berkurang karena tak bisa mengimbangi kenaikan harga.
Contoh, uang yang ditabung untuk biaya kuliah anak senilai Rp 200 juta lima tahun ke depan. Dengan menyisihkan Rp 3,3 juta per bulan selama lima tahun, si penabung akan memperoleh uang pendidikan anaknya Rp 200 juta. Persoalannya, dalam lima tahun dari sekarang, biaya pendidikan yang setara tidak lagi senilai itu, tetapi bisa naik menjadi Rp 380 juta (dengan asumsi kenaikan biaya pendidikan 15 persen per tahun).
Baca: STRATEGI MENABUNG GRATIS!
Berinvestasi memberi peluang return atau imbal hasil investasi jauh lebih besar dibanding bunga yang diberikan bank. Dengan cicilan dana yang disisihkan sama-sama Rp 3,3 juta, misalnya, hasil yang diperoleh pada akhir tahun investasi memberikan peluang untuk mencukupi kebutuhan sesuai nilai di masa depan tersebut.
Ada banyak jenis produk investasi. Tanah dan properti, misalnya juga merupakan produk investasi. Namun tanah atau bangunan tidak gampang dijual bila dana investasi dibutuhkan segera. Dalam istilah investasi, produk yang tidak mudah diperjualbelikan disebut tidak likuid.
Instrumen investasi di pasar modal menjadi salah satu alternatif investasi yang likuid, atau bisa dengan mudah dijual dan dibeli sesuai kebutuhan. Membeli saham langsung di pasar modal butuh dana investasi sedikitnya Rp 20 juta. Keuntungan yang dihasilkan cukup tinggi dalam jangka panjang. Selama 10 tahun terakhir, bila dirata-ratakan, hasil investasi saham berkisar 18-20 persen per tahun. Namun, tidak setiap tahun investasi di saham menguntungkan, ada risiko penurunan hasil investasi yang sama besar dalam tahun-tahun tertentu.
Alternatif investasi di pasar modal yang lebih murah dan lebih mudah dipahami adalah dengan membeli reksa dana. Reksa dana dikelola manajer investasi. Jadi, investor hanya perlu mencari manajer investasi yang daftarnya bisa dilihat di web Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memilih produk reksa dana yang sesuai kebutuhan.
Baca: 
Cara lain, dengan mencari reksa dana melalui bank tempat nasabah biasa menyimpan uang. Hampir sebagian bank-bank besar saat ini menjadi agen penjual reksa dana. Kerja sama antara manajer investasi dan bank dilakukan untuk mempermudah masyarakat mendapatkan akses informasi dan akses berinvestasi.
Dengan berinvestasi dalam jangka panjang, setiap orang dapat memanfaatkan berbagai produk investasi di pasar modal yang likuid. Melalui investasi, setiap orang memiliki kesempatan untuk mengumpulkan uang untuk mencukupi kebutuhan di masa datang.

Baca: MERUBAH NASIB!





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan