Apa sebetulnya tujuan investasi?
Kapan seseorang butuh berinvestasi? Salah satu tujuan berinvestasi adalah
memenuhi kebutuhan finansial di masa datang yang dananya belum tersedia saat
ini. Jadi berinvestasi tidak berarti seseorang harus memiliki uang yang banyak
saat ini.
Berinvestasi ternyata belum menjadi
kebiasaan banyak orang di negeri ini. Bahkan, banyak orang merasa ngeri dengan
kata ini. Investasi dianggap sulit dilakukan karena banyak menggunakan
istilah-istilah yang sulit dipahami. Sebagian lagi berpikir investasi itu
membutuhkan dana besar. Kalaupun ada kelebihan uang, umumnya orang lebih
memilih pergi ke bank untuk menabung.
Salah satu strategi berinvestasi
adalah dengan cara mencicil atau menyisihkan sedikit demi sedikit dana yang
dimiliki setiap bulan selama jangka waktu tertentu. Dengan cara tersebut,
kebutuhan dana dalam jumlah besar di masa datang dapat dipersiapkan sejak
jauh-jauh hari dengan lebih ringan. Lantas, apa bedanya investasi dengan
menabung?
Dengan menabung, orang juga
menyisihkan dana untuk mendapatkan akumulasi dana yang sesuai kebutuhan di masa
depan. Yang membedakan dengan investasi adalah hasil akhir dari akumulasi atau
pengumpulan dana tersebut. Dengan menabung, bunga yang diperoleh setiap tahun
hanya berkisar antar 1-2 persen. Bila dibandingkan dengan angka inflasi atau
kenaikan harga-harga barang pokok, maka bunga tabungan lebih kecil. Saat ini
inflasi berada di kisaran 7-8 persen. Artinya uang yang ditabung tidak akan
cukup untuk menyamai kenaikan harga. Atau dengan kata lain, nilai uang yang
dikumpulkan, dalam jangka panjang, akan berkurang karena tak bisa mengimbangi
kenaikan harga.
Contoh, uang yang ditabung untuk
biaya kuliah anak senilai Rp 200 juta lima tahun ke depan. Dengan menyisihkan
Rp 3,3 juta per bulan selama lima tahun, si penabung akan memperoleh uang
pendidikan anaknya Rp 200 juta. Persoalannya, dalam lima tahun dari sekarang,
biaya pendidikan yang setara tidak lagi senilai itu, tetapi bisa naik menjadi
Rp 380 juta (dengan asumsi kenaikan biaya pendidikan 15 persen per tahun).
Baca: STRATEGI MENABUNG GRATIS!
Baca: STRATEGI MENABUNG GRATIS!
Berinvestasi memberi peluang return
atau imbal hasil investasi jauh lebih besar dibanding bunga yang diberikan
bank. Dengan cicilan dana yang disisihkan sama-sama Rp 3,3 juta, misalnya,
hasil yang diperoleh pada akhir tahun investasi memberikan peluang untuk
mencukupi kebutuhan sesuai nilai di masa depan tersebut.
Ada banyak jenis produk investasi.
Tanah dan properti, misalnya juga merupakan produk investasi. Namun tanah atau
bangunan tidak gampang dijual bila dana investasi dibutuhkan segera. Dalam
istilah investasi, produk yang tidak mudah diperjualbelikan disebut tidak
likuid.
Instrumen investasi di pasar modal
menjadi salah satu alternatif investasi yang likuid, atau bisa dengan mudah
dijual dan dibeli sesuai kebutuhan. Membeli saham langsung di pasar modal butuh
dana investasi sedikitnya Rp 20 juta. Keuntungan yang dihasilkan cukup tinggi
dalam jangka panjang. Selama 10 tahun terakhir, bila dirata-ratakan, hasil
investasi saham berkisar 18-20 persen per tahun. Namun, tidak setiap tahun
investasi di saham menguntungkan, ada risiko penurunan hasil investasi yang
sama besar dalam tahun-tahun tertentu.
Alternatif investasi di pasar modal
yang lebih murah dan lebih mudah dipahami adalah dengan membeli reksa dana.
Reksa dana dikelola manajer investasi. Jadi, investor hanya perlu mencari
manajer investasi yang daftarnya bisa dilihat di web Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) dan memilih produk reksa dana yang sesuai kebutuhan.
Baca:
Baca:
Cara lain, dengan mencari reksa dana
melalui bank tempat nasabah biasa menyimpan uang. Hampir sebagian bank-bank
besar saat ini menjadi agen penjual reksa dana. Kerja sama antara manajer
investasi dan bank dilakukan untuk mempermudah masyarakat mendapatkan akses
informasi dan akses berinvestasi.
Dengan berinvestasi dalam jangka
panjang, setiap orang dapat memanfaatkan berbagai produk investasi di pasar
modal yang likuid. Melalui investasi, setiap orang memiliki kesempatan untuk
mengumpulkan uang untuk mencukupi kebutuhan di masa datang.Baca: MERUBAH NASIB!
Salam Sejahtera & Sukses Selalu!
Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan