Menjadi kaya adalah dambaan setiap orang. Namun demikian tak jarang kekayaan yang didapatkan dengan susah payah itu justru membuat orang kehilangan damai sejahtera. Banyak orang merasa cemas dan dibelenggu ketakutan oleh karena kekayaannya itu...
Dulu saat saya mengendarai sepeda motor, rasanya berhenti di lampu merah tenang saja. Namun sekarang saat memiliki mobil rasanya selalu was-was, apalagi jika kita mengendarai mobil mewah. Rasa takut terjadi apa-apa dengan mobil kita membuat kita kehilangan damai sejahtera. Untuk mengatasi hal ini beberapa orang bahkan memasang alarm yang bisa berbunyi jika ada mobil lain yang berada dalam jarak terlalu dekat dengan mobilnya.
Kadangkala semakin banyak uang atau harta yang kita miliki, semakin takut juga kita akan kehilangan semuanya itu. Semakin tinggi posisi, jabatan, atau karir kita saat ini, semakin takut juga kita kehilangan posisi tersebut. Jasi, semakin melimpahnya harta atau kedudukan kita, itu tidak menjamin kita mendapatkan damai sejahtera, bahkan seringkali justru sebaliknya. Kita terikat dengan harta dan kekuasaan, sehingga selalu saja merasa takut dan cemas akan kehilangan semua yang kita miliki itu.
Bukankah sebenarnya uang, materi, dan segala kelimpahan tersebut berkat Tuhan yang perlu kita syukuri dan nikmati? Bukanlah hal yang aneh, sekaligus hal yang ironis jika berkat-berkat itu justru menimbulkan rasa cemas yang berlebihan karena takut kehilangan? menyadari hal ini, marilah kita melakukan intropeksi diri, sejauh apa uang, kedudukan, materi dan segala hal tersebut telah mengikat hidup kita? Itu sebabnya, sebelum menerima kekayaan secara materi atau duniawi, kita harusnya memiliki kekeyaan dalam hati terlebih dahulu. Dengan demikian, sebesar apapun Tuhan memberkati dan memberi kelimpahan, kita tidak terikat dengan hal-hal tersebut. Kita tidak perlu merasa takut atau cemas jiak semua yang kita miliki itu hilang, sebaliknya hidup kita akan dikuasai dengan damai sejahtera...
Kekayaan seharusnya kita syukuri, bukan membuat kita jadi cemas dan takut!
Baca: KENAPA HARUS BERSYUKUR?
Salam Sejahtera & Sukses Selalu!
Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan