Minggu, 16 November 2014

APAKAH ANDA SEORANG YANG PEDULI?



Alkisah, ada seorang penjahat yang baru meninggal, dan diadili di gerbang maut. Ia ‘dinyatakan’ bersalah dengan kejahatan-kejahatan yang pernah ia lakukan dan dimasukkan ke dalam api neraka. Ketika disiksa di dalam api neraka yang menyala-nyala, ada seekor laba-laba di surga yang mendengar teriakan penderitaannya. Tergeraklah hati si laba-laba untuk menolong. Sebab sewaktu masih hidup, penjahat itu pernah menolong laba-laba itu dari bahaya maut. Laba-laba itu menurunkan jaringnya dari surga untuk penjahat tersebut. Si laba-laba berseru kepada penjahat, agar naik melalui jaring yang sudah diulurnya. Si penjahat pun dengan semangat mulai memanjat. Para penjahat lain yang melihat aksi ini rupanya ikut-ikutan juga menyelamatkan diri mereka lewat jaring itu. Ketika si penjahat telah berada separuh jalan, ia melihat ke bawah dimana banyak penjahat lain bergelantungan di jaring itu. Mulailah ia berteriak-teriak dengan marah, “Hei, jaring ini hanya untukku! Nanti jaring ini putus. Hanya aku yang punya hak untuk melalui jaring ini!” Ketika ia sibuk berteriak mengusir, pegangan tangannya mengendur. Ia pun terjatuh, menimpa penjahat lainnya di bawah. Jaring laba-laba itu terputus selamanya. Menyadari betapa egoisnya si penjahat, laba-laba itu akhirnya pergi meninggalkannya di api neraka.

Egoisme sering menjadi akar penyebab kesulitan dan penderitaan yang dialami oleh manusia. Banyak ajaran agama mengingatkan bahwa keserakahan adalah sumber mala petaka dan penderitaan lahir batin manusia. Ketika kita terlalu memikirkan diri sendiri, segalanya tak pernah cukup. Semakin kita menginginkan, semakin rakuslah diri kita. Kita pun terjebak dalam penderitaan cinta diri yang berlebihan.

Keserakahan pada dasarnya adalah wujud dari emosi kekhawatiran. Kekhawatiran bahwa dirinya tak akan cukup, yang akhirnya membuat seseorang ingin meraih dan meraih lebih banyak lagi secara tak terkendali. Pada ujungnya, keserakahan itu sendirilah yang menjeratnya.

Mengikuti apa yang dikatakan oleh Stephen Covey, mereka yang serakah selalu memiliki mentalitas kekurangan (scarcity mentality). Sedangkan mereka yang tidak serakah cenderung memiliki mentalitas kelimpahruahan (abudance mentality).

Lawan dari keserakahan adalah kepedulian. Kepedulian berarti belas kasihan dan perhatian yang kita berikan kepada orang lain. Inilah yang membuat hidup ini menjadi penuh makna. Albert Einstein berkata, “Hanya kehidupan yang diperuntukkan bagi orang lainlah yang layak untuk dijalani.”

Anthony Robbins, penulis buku best seller “Unlimited Power” mempunyai kisah pribadi yang sangat menyentuh tentang makna kepedulian yang mengubah hidupnya. Ketika ia masih kecil kehidupan ekonomi keluarganya sangat memprihatinkan. Orang tuanya bekerja keras untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari, tetapi tetap saja tidak cukup. Pada suatu hari Thanksgiving, saat mereka tidak mempunyai uang untuk membeli makanan, seseorang mengetuk pintu rumah mereka dan memberikan sekeranjang makanan dan masakan kalkun khas Thanksgiving. Orang itu mengatakan bahwa makanan itu berasal dari seseorang yang tidak mereka kenal. Si orang tak dikenal itu merasa, keluarga Anthony Robbins tidak akan menerima kiriman makanan itu jika ia sendiri yang mengantarkannya. Ia hanya berharap keluarga Robbins dapat ikut bersuka cita merayakan Thanksgiving.
Hingga dewasa Anthony Robbins tak bisa melupakan pengalaman itu. Di perayaan Thanksgiving setiap tahunnya Anthony Robbins melakukan hal yang sama. Ia membeli berkeranjang-keranjang makanan lau menugaskan orang lain untuk membagi-bagikannya kepada mereka yang membutuhkan. Di setiap keranjang ia hanya meninggalkan tulisan, “Ini adalah bingkisan dari seseorang yang mengasihi dan peduli kepadamu. Mudah-mudahan saat kamu sudah memiliki berkat yang lebih baik, kamu akan melakukan hal yang sama untuk mereka yang juga membutuhkannya.”

Baca: Jadilah orang baik dan teruslah berbuat baik!





Salam Sejahtera & Sukses Selalu!

Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan