Pertanyaan
yang sering membingungkan bagi
kebanyakan orang adalah ketika
ditanya:
"Apa impian (tujuan) hidup Anda?"
"Apa
yang ingin Anda capai (raih) dalam
5/10/15 tahun ke depan?"
Kadang,
pertanyaan yang lebih sederhana sekalipun seperti:
"Masa
depan yang seperti apa yang Anda inginkan?"
"Kehidupan
yang bagaimana yang ingin Anda jalani di masa yang akan datang?"
Mereka
yang tidak menjawab pertanyaan di atas berargumen, kami hidup mengalir seperti
air, atau mengikuti kemana pun angin bertiup.
Andai
airnya gak ngalir alias mampet? Beruntung bila airnya mengalir ke laut atau ke danau yang indah, namun jika
mengalirnya ke comberan atau kubangan kotor bagaimana?
Nyatanya,
memang tidak semua di antara kita
memiliki impian atau rencana masa depan yang ingin dicapainya.
Walaupun
banyak yang punya impian, namun yang
sering dialami oleh banyak orang adalah kehilangan fokus dalam usaha untuk mencapainya.
Banyak sekali hal-hal yang menjadi penyebab kita kehilangan arah dari tujuan semula. Halangan dari lingkungan sekitar, orang-orang yang dekat dengan kita mengatakan kita tidak akan bisa, dan yang paling umum hambatan terbesar adalah dari diri kita sendiri.
Banyak sekali hal-hal yang menjadi penyebab kita kehilangan arah dari tujuan semula. Halangan dari lingkungan sekitar, orang-orang yang dekat dengan kita mengatakan kita tidak akan bisa, dan yang paling umum hambatan terbesar adalah dari diri kita sendiri.
KENAPA
HARUS MEMEILIKI IMPIAN?
Satu
hal yang saya tahu pasti tentang pentingnya memiliki impian adalah sebagai
pedoman ketika arah hidup kita sudah tidak menentu dan keteguhan hati kian
goyah. Bahwa yang namanya impian merupakan motor penggerak agar tetap semangat
dan terus melaju meraih kesuksesan.
If you can imagine it, you can create it.
If you can dream it, then you can become it.
(Ward, William Arthur)
If you can dream it, then you can become it.
(Ward, William Arthur)
Anda
tidak bisa pergi ke stasiun kereta api dan saat petugas loket menanyakan Anda
mau pergi kemana Anda menjawab, "Terus
terang saya belum memikirkan akan pergi kemana, saya hanya akan naik kereta api dan
memikirkannya di perjalanan".
Hidup tidak seperti itu, hidup ibarat sebuah kereta api. Hidup memerlukan tujuan sebelum Anda memutuskan untuk naik kereta api yang mana dan jenis kereta api apa?
Dan
sekarang apa impian hidup Anda? Apa harapan bagi masa depan Anda? Dan hal yang paling penting, apakah Anda sekarang ini ada di kereta api yang
benar dan dengan tujuan yang benar?
Jika tidak, cepat tarik rem darurat dan hentikan kereta apinya, Anda harus turun dan naik kereta api yang menuju ke arah impian hidup Anda, jangan tunggu sampai berhenti di stasiun berikutnya".
Terkadang
dalam perjalanan hidup ini kita lupa pada tujuan semula,
perjalanan ini panjang dan memakan ingatan.
Anda perlu menuliskan tujuan dan menggambarkannya, Anda ingin mempunyai kehidupan yang layak tetapi kehidupan layak yang bagaimana?
Jadikan impian itu sangat
spesifik, misalnya Anda ingin menjadi seorang manager. Manager di
perusahaan apa? Kapan target Anda menjadi manager tersebut? Berapa banyak
orang yang akan Anda pimpin? Berapa penghasilan yang Anda harapkan? Apa
fasilitas yang Anda inginkan?
perjalanan ini panjang dan memakan ingatan.
Anda perlu menuliskan tujuan dan menggambarkannya, Anda ingin mempunyai kehidupan yang layak tetapi kehidupan layak yang bagaimana?
Impian,
harapan dan tujuan yang dimaksud di sini tidak sama dengan
keinginan. Keinginan hanya ada di kepala, semua orang ingin jadi
sukses tetapi sedikit orang yang benar-benar mau menetapkan tujuan bahwa
dia pasti sukses, dan kemudian meraihnya.
Keinginan
tidak bisa menggugah Anda, tetapi
tujuan dan impian yang jelas akan membuat Anda bangkit dan
berjuang untuk mencapai tujuan Anda, tidak peduli apapun yang menghalangi Anda.
SEBERAPA
PENTINGNYA
IMPIAN?
Pada
tahun 1979 lulusan program MBA di Universitas Harvard, Amerika ditanya, “Apakah Anda membuat tujuan yang jelas dan
tertulis untuk masa depan dan membuat rencana tindakan untuk mencapainya?”
Hasilnya
hanya 3% dari semua lulusan yang punya tujuan dan rencana tertulis, 13%
memiliki tujuan tapi tidak tertulis, sedangkan mayoritas 84% sama sekali tidak
memiliki tujuan tertentu.
10
tahun kemudian, tahun 1989 diadakan wawancara dengan anggota kelas itu lagi.
Hasilnya 13% yang punya tujuan tapi tidak ditulis mendapatkan penghasilan
rata-rata 2 kali lebih banyak daripada 84% yang tidak punya tujuan sama sekali.
Yang mengejutkan 3% dari lulusan yang punya tujuan tertulis bisa mendapatkan
penghasilan rata-rata 10 kali lebih banyak daripada 97% lainnya.
Kesimpulan dari penelitian itu adalah memiliki tujuan hidup dan rencana tertulis untuk mencapai tujuan itu sangat penting. Tujuan hidup yang jelas membuat kita fokus dalam melangkah. Kita sudah tahu arah yang dituju. Tidak akan nyasar dan tersesat.
Rencana
tertulis membantu kita menapaki anak tangga kehidupan. Selangkah demi selangkah. Waktu yang
kita gunakan adalah untuk mencapai tujuan. Bukan untuk dihabiskan dengan
bersantai tanpa tujuan atau melangkah tanpa arah.
Orang
yang tidak punya tujuan hidup tidak akan pernah berhasil mencapai apa yang
diinginkannya. Bagaimana mau mencapai tujuan jika tidak tahu apa yang
diinginkan? Kutahu yang kumau. Seperti
itu seharusnya. Apa yang kita mau
harus jelas dan tertulis.
Pertanyaannya, sudahkah Anda memiliki
impian atau tujuan hidup yang jelas?
Salam Sejahtera & Sukses Selalu!
Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan