Sabtu, 12 Juli 2014

TIPS MENGHADAPI STRES




Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh orang-orang jaman sekarang adalah stres. Bahkan orang-orang sukses yang di luar nampak tidak kurang satu apapun dalam kehidupannya, bisa juga terlanda stres. Hasil penelitian menyebutkan bahwa sepuluh penyebab kematian utama semuanya berhubungan dengan masalah stres.

SEMUA ORANG PERNAH MENGALAMI STRES
Jika kita terserang stres, maka pertanyaan yang bisa diajukan bukanlah, "APakah Anda pernah mengalami stres?". Secara alami kita semua pernah dan akan mengalami stres dengan segala macam bentuknya. Pertanyaannya adalah, "Apa yang menyebabkan Anda terserang stres dan bagaimana Anda bisa terserang?"

Beberapa jenis stres dapat dengan mudah dihindari dengan sikap mental tertentu. Adapula jenis-jenis yang tak mungkin dapat dihindari, sehingga untuk itu kita harus belajar untuk mengatasinya.

Sebagian besar orang cemas pada hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dicemaskan. Dalam keadaan seperti ini, kita jadi mendapat kesan seakan-akan mereka sendirilah yang mencari-cari stres itu. Kelihatannya pendapat ini sulit diterima. Tetapi kalau Anda percaya, lihatlah data-data mengenai cara cemas di bawah ini:
  • 40% dari semua hal yang dikuatirkan bakal terjadi, ternyata tidak pernah terjadi.
  • 30% rasa cemas yang disebabkan oleh pengambilan keputusan di masa lalu, yang tidak bisa diubah lagi.
  • 12% rasa cemas disebabkan oleh kritikan dari orang lain, karena mereka merasa rendah diri.
  • 10% rasa cemas yang berkaitan dengan kesehatan, dan yang lebih buruk, kesehatan ini justru semakin menurun kalau orang itu cemas.
  • 8% termasuk rasa cemas yang "wajar".
Pasti Anda heran! Kurang dari satu dari sepuluh penyebab stres adalah kekecewaan yang memang wajar. Yang lainnya merupakan faktor-faktor penyebab stres yang bisa dihilangkan kalau kita mau berusaha.

BAHAYA JIKA STRES BERUBAH MENJADI TEKANAN
Kadang-kadang stres bisa menjadi pendorong dan motivator yang positif. Tapi stres juga bisa merusak. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. G. Canby Robinson dari rumah sakit John Hopkins di Amerika Serikat, terbukti bahwa 140 dari 174 pasien di rumah sakit adalah mereka yang pencemas. Ia menyimpulkan bahwa lebih dari setengahnya dari mereka yang menderita penyakit berhubungan dengan stres.
Stres menjadi tekanan jika hal tersebut berkelanjutan. Dr. Canby menerangkan bahwa tubuh manusia bereaksi terhadap stres dalam tiga tingkatan: siaga, pertahanan, dan kelelahan. Ia menguraikan tahapan-tahapan tersebut senagai berikut:
  • Pada tahap siaga, tubuh Anda merasakan hadirnya "sang" stres, lalu mempersiapkan diri untuk melawan atau menghindar. Persiapan ini dilakukan dengan mengeluarkan hormon dari kelenjar-kelenjar endokrin. Hormon-hormon ini akan menyebabkan meningkatnya detak jantung dan pernapasan, meningginya kadar gula dalam darah, berkeringat, mata terbelalak, dan lambatnya pencernaan. Selanjutnya Anda tinggal memilih untuk menggunakan tenaga yang telah terpecah ini untuk melawan atau menghindar.
  • Pada tahap perlawanan, tubuh Anda memperbaiki kerusakan yang disebabakan oleh stres. Jika penyebab stres tidak hilang, maka tubuh tidak bisa memperbaiki kerusakan dan harus terus siaga.
  • Hal ini menyebabkan Anda memasuki tahap ketiga, yaitu kelelahan. Jika keadaan ini berkelanjutan cukup lama, mungkin Anda terserang salah satu dari "penyakit stres", seperti sakit kepala, denyut jantung yang tidak teratur, atau bahkan penyakit mental. Kalau stres ini berlanjut selama tahap kelelahan, maka tubuh akan kehabisan tenaga, dan bahkan mungkin fungsinya jadi berhenti.
Jadi, seperti yang Anda lihat, berdasarkan penelitian Dr. Canby ini, cara palong baik untuk menghadapi stres adalah dengan jalan menghindar atau menyembuhkannya secepat mungkin.

JANGAN SAMPAI STRES MEMBUAT ANDA PUTUS ASA
Ada kenyataan pahit bahwa di dunia ini banyak terdapat hal yang menyebabkan kita stres. Tetapi dilain pihak, ternyata ada cara-cara yang bisa kita tempuh untuk mengatasinya. Berikut ini adalah sepuluh tips untuk mengatasi stres:
  1. Belajarlah untuk melihat masalah secara proporsional. Salah satu ciri orang-orang yang mampu menghindari stres yang banyak dialami oleh orang lainnya adalah bahwa mereka mampu memandang segala masalah secara proporsional dalam keadaan yang terburuk sekalipun.
  2. Jangan menghindari resiko. Di dunia ini tidak ada jaminan mutlak. Tidak ada perencanaan yang anti gagal. Tidak ada perencanaan yang terjamin keberhasilannya. TIdak ada hal-hal yang bebas sama sekali dari resiko. Kehidupan memang demikian, tidak selalu lurus dan bersih. Segala sesuatu yang berjalan, beresiko untuk tersandung. Singkatnya, segala sesuatu yang hidup pasti menghadapi resiko. Kuncinya, kalau pikirankita dipenuhi oleh kemungkinan-kemungkinan yang baik, maka yang terjadi pada kita juga adalah hal-hal yang baik.
  3. Bekerja sesuai dengan bidang kemampuan Anda. Orang-orang yang bekerja sesuai dengan bidang kemampuannya, agak jarang dijangkiti stres walaupun kadang-kadang ia juga membuat kesalahan. Jika Anda tidak yakin dimana bidang kemampuan Anda, inilah resep yang dapat membantu Anda untuk  segera mengetahuinya. Jika Anda membuat suatu kesalahan, dan hal itu malah menjadi tantangan bagi Anda bukannya membuat Anda stres, bisa jadi Anda telah bekerja sesuai bidang kemampuan Anda. Namun sebaliknya, jika kesalahan yang Anda lakukan membuat Anda tertekan dan merasa terancam, mungkin Anda bekerja pada bidang yang tidak sesuai dengan kemampuan Anda. 
  4. Lepaskanlah beban yang berlebihan. Dalam situasi dan kondisi tertentu, ada baiknya kita tidak usah menambah lagi bebanpekerjaan kita. Dalam hal ini, kita malahan harus melepaskan beban-benan yang berlebihan. Jika Anda termasuk golongan orang-orang yang senang mencoba sesuatu yang baru, dan cenderung terus menambahnya dengan hal yang lebih  baru lagi, maka Anda harus berusaha menghentikannya secara bertahap.
  5. Menanamkan keyakinan. Di jaman ini banyak orang yang tidak tahu lagi apa yang harus mereka yakini. Nilai-nilai kehidupan telah digantikan dengan keraguan, sedangkan keyakinan digantikan dengan sikap masa bodoh. Jika Anda tergolong pada jenis orang "kebanyakan" itu, sudah tentu Anda akan menghadapi kesulitan untuk membangkitkan keyakinan Anda. Dalam hal ini, janganlah ragu untuk menghubungi orang-orang yang berkeyakinan kuat yang bisa membantu Anda menemukan keyakinan Anda.
  6. Janganlah terlalu bersikeras menuntut hak Anda. Tentunya Anda pernah mendengar ungkapan, "Lebih baik memberi daripada menerima." Dengan memberi, hati kita juga akan merasa bahagia, dan dalam keadaan seperti itu, tentunya stres tidak akan mudah menyerang.
  7. Programkan kembali pikiran Anda. Kebanyakan dari apa yang kita alami secara emosional merupakan dampak yang ada dalam pikiran kita. Berat ringannya stres yang kita derita sangat dipengaruhi oleh cara kita berpikir. Sedangkan cara kita berpikir merupakan akibat langsung dari apa yang kita simpan di dalam otak kita. Anda harus sadar bahwa otak Anda selalu dalam proses memprogram. Anda sendirilah yang memilih apa-apa yang akan dimasukkan ke dalam otak Anda. Karena itu, jauhkanlah hal-hal negatif yang sekiranya akan mengakibatkan stres.
  8. Jangan terlalu memikirkan diri sendiri. Orang-orang yang terlalu banyak memikirkan dirinya sendiri sering mengalami rasa putus asa. Akibatnya mereka jadi stres. Kalau Anda cemas tentang masalah-masalah yang menimpa diri Anda, cobalah Anda berikan bantuan pada orang lain. Dengan membantu orang lain, sering kita jadi bisa menolong diri sendiri.
  9. Carilah teman untuk tempat mengadu. Seringkali kita mengalami stres karena kita simpan sendiri maslah-masalah yang ada tanpa mau mencerikataknnya pada orang lain. Para dokter bersepakat bahwa orang-orang yang terus menerus menahan emosinya dan tidak mau mengeluarkannya sangat beresiko terserang penyakit jantung. Untuk menghindari stres yang seperti ini, carilah seseorang untuk berbagi suka dan duka.
  10. Carilah cara-cara yang menyenangkan untuk menghilangkan stres. Kita semua dengan berbagai cara berusaha melakukan sesuatu untuk mengurangi stres dalam kehidupan kita. Sebagian  ada yang menggunakan cara yang menyehatkan dan positif dan sebagian lainnya tidak.

Stres biasanya bukan diakibatkan karena pekerjaan yang terlalu banyak. Justru pikiran Anda yang berkepanjangan tentang beratnya pekerjaan itulah yang menyebabkan stres Anda. Mampu atau tidaknya Anda menghadapi stres bergantung bagaimana cara Anda menanganinya.

Bersiap-siaplah menghadapi stres, karena cepat atau lambat pasti akan datang juga. Mulailah ubah pemikiran Anda dan kebiasaan Anda. Sebisa mungkin hindarilah stres. Gunakan cara yang sehat untuk menanganinya jika Anda terpaksa mengalaminya. Jangan biarkan stres menjadi pukulan yang tidak terduga yang menjatuhkan Anda dan menghalangi Anda meraih sukses.

Baca: TEMUKAN GAIRAH HIDUP ANDA!





Salam Sejahtera & Sukses Sekalu!


Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan