Jika Anda tidak punya pengaruh, Anda tidak akan
pernah sanggup memimpin orang lain. Jadi, bagaimana Anda mengukur
pengaruh?
Berikut ini adalah kisah yang akan menjawab
pertanyaan itu. Pada tahun 1997, orang terkejut oleh dua peristiwa yang terjadi
dalam waktu terpisah kurang dari satu minggu, yaitu: meninggalnya Putri Diana
dan Bunda Theresa. Secara lahiriah, kedua orang wanita itu berbeda. Yang satu
adalah seorang puteri yang jangkung, cantik, muda, dan glamor dari Inggris,
yang bergaul dengan kalangan atas dan selebriti. Yang satunya lagi, seorang
penerima Hadiah Perdamaian Nobel, seorang biarawati Katolik yang mungil dan
sudah tua, yang melayani warga termiskin di Calcutta, India.
Yang luar biasa adalah bahwa dampak keduanya sangatlah
mirip. Dalam jajak pendapat tahun 1996 yang diterbitkan oleh harian Daily Mail
London, Puteri Diana dan Bunda Theresa diakui sebagai dua orang wanita paling
peduli di dunia. Hal itu tidak akan terjadi kecuali Anda punya banyak pengaruh.
Bagaimana seorang seperti Putri Diana dapat dianggap sama dengan Bunda Theresa?
Jawabannya adalah karena ia mempunyai pengaruh.
Banyak orang memiliki konsep yang salah tentang
kepemimpinan. Seseorang yang mempunyai gelar atau suatu posisi kepemimpinan
tertentu, dianggap bahwa dia adalah seorang pemimpin. Kadang itu benar. Namun
dalam soal pemimpin, gelar tidak punya banyak nilai. Kepemimpinan sejati tidak
dapat dianugerahkan, ditunjuk, atau ditugaskan. Kepemimpinan hanya datang dari
pengaruh, dan itu tidak dapat dimandatkan. Hal itu harus dibayar harganya...
Baca: MENJADI SEORANG PROFESIONAL
Baca: MENJADI SEORANG PROFESIONAL
Kepemimpinan adalah pengaruh!
"Ia yang menyangka memimpin namun tidak punya
pengikut, sebenarnya hanya jalan-jalan saja. Jika Anda tidak dapat mempengaruhi
orang-orang lain, mereka tidak akan mengikuti Anda. Dan jika mereka tidak ingin
mengikuti, Anda bukanlah seorang pemimpin. Itulah
Hukum Pengaruh. Tidak peduli
apapun yang dikatakan orang lain kepada Anda, ingatlah bahwa kepemimpinan
adalah pengaruh-tidak lebih, tidak kurang."
(John C. Maxwell)
Dari salah satu buku pengembangan diri berjudul How to Win Friends & Influence People yang
ditulis Dale Carnegie. Meski ditulis dan diterbitkan hampir seabad lalu, buku
ini masih sangat relevan dengan konteks masa kini.
Bagi
para pimpinan, buku ini sangat dianjurkan untuk dibaca dan diaplikasikan
dalam kegiatan mereka. Betul bahwa buku ini berisi gagasan yang masuk
akal dan tidak aneh lagi tetapi inilah gagasan yang harus dipikirkan kembali
dengan masak dan dicerna secara teratur dan dilaksanakan di kehidupan nyata.
Para pemimpin akan bekerja jauh lebih efektif saat mereka disukai dan
dihormati. Para anggota tim umumnya ingin bekerja untuk mereka yang disukai dan
menyenangkan.
Dari
buku ini, berikut adalah 6 cara sederhana dan jitu yang akan membuat Anda lebih
disukai:
1. Menjadi lebih tulus dalam ketertarikan dengan orang lain.
2. Tersenyum.
3. Mengingat bahwa nama seseorang adalah suara yang paling
manis dan penting dalam bahasa apapun di telinga orang yang bersangkutan.
4. Menjadi pendengar yang baik. Mendorong orang lain untuk
berbicara mengenai diri mereka sendiri.
5. Berbicara dalam koteks kepentingan orang lain.
6. Membuat orang lain merasa penting dan melakukannya secara
tulus.
How to Win Friends & Influence
People semestinya berada dalam perpustakaan pribadi para pemimpin di segala bidang. Dengan begitu, mereka akan bisa mencapai tujuan
bersama dengan lebih baik.Baca: KEPEMIMPINAN ADALAH PENGARUH
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777Drs. Johanes Budi Walujo
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan