Buatlah sebuah penilaian diri
yang menyangkut kebiasaan-kebiasaan dan tindakan-tindakan Anda. Ajukan pada
diri Anda pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
- Apakah Anda menuliskan data yang tidak benar dalam Daftar Riwayat Hidup Anda untuk menutupi kegagalan yang pernah Anda alami?
- Apakah Anda membanggakan diri karena telah mencapai target, padahal kenyataan hasilnya masih diragukan?
- Apakah Anda meninggi-ninggikan, membesar-besarkan, atau mengubah hasil-hasil yang sudah dicapai agar kelihatan menarik dan berhasil di mata orang lain?
- Apakah Anda menceritakan kepada orang lain hal-hal yang bersifat rahasia pribadi?
- Apakah Anda menerima hadiah atau pujian yang sebetulnya tidak patut diberikan kepada Anda?
Karakter merupakan pondasi dan
harga diri. Walaupun Anda bisa mengatakan, “Ah… tidak ada yang melihat ini!”.
ANDA lah yang tahu apa yang Anda lakukan. Karakter adalah sesuatu yang membuat
Anda menjadi orang yang bisa dipercaya di mata Anda sendiri. Menjadi orang yang
bisa dipercaya merupakan faktor yang penting dalam kepemimpinan. Bahkan, kepercayaan
merupakan hal yang jauh lebih penting daripada posisi, kepribadian atau kuatnya
pengaruh. Pendeknya kepercayaan adalah kunci utama dalam hal kepemimpinan dan
pengaruh.
BAHAYA MEMILIKI KARAKTER YANG BURUK
Dahulu, di Eropa hiduplah
seorang anak laki-laki bernama Schicklewuber. Ia tidak pernah mendapatkan
pelajaran moral untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Dia selalu dihina
dan direndahkan setiap kali menyatakan cita-citanya untuk menjadi seorang
pendeta atau seniman. Tidak pernah ada yang mengajarkan padanya
nilai-nilai etika yang baik. Akibatnya, dia menjadi anak yang tidak mengenal
nilai-nilai moral. Anak itu merasa orang tuanya tidak mencintainya. Karena
itulah dia memutuskan untuk kabur dari rumah. Dia kabur dengan penuh emosi dan
ketakutan sambil membawa sifat dasarnya yang buruk. Anehnya, walaupun ia
berasal dari lingkungan seperti itu, ternyata ia kemudian tumbuh menjadi orang
yang memiliki kekuasaan dan pengaruh yang sangat besar. Dia pun mengubah
namanya, dan sejarah mengenalnya sebagai Adolf Hitler.
Hitler memiliki banyak sekali bakat dan kemampuan, terutama kemampuan dalam
berkomunikasi. Dia sangat ambisius. Dia memiliki kharisma bawaan dan sangat
menarik kalau dilihat dari sisi luarnya. Sifat-sifat buruknyalah yang akhirnya
menyebabkan ia tega membunuh jutaan manusia.
Sejarah mencatatat, hampir semua orang yang destruktif dan berjiwa iblis serta
memiliki pengaruh yang besar di dunia justru orang-orang yang sesungguhnya
mempunyai bakat dan kemampuan yang amat besar untuk menarik dan mempengaruhi
orang lain. Mereka giat mewujudkan ambisinya dan selalu melakukan
tindakan-tindakan kepahlawanan. Namun, tiba-tiba muncullah karakter mereka yang
egois dan nilai-nilai moralnya yang buruk. Karakter buruk yang sudah ada di
dalam diri mereka mencuat ke luar. Hal ini tercermin pada tingkah lakunya yang
sangat destruktif.
Bakat, kharisma, dan pencapaian TANPA KARAKTER yang baik akan menjadi kombinasi
yang membahayakan. Bahaya yang ditimbulkan bukan hanya merugikan orang-orang
yang memiliki ciri-ciri seperti itu, tetapi juga merugikan banyak orang.
Untuk mempertahankan dan mengembangkan
karakter, kita harus membentuk nilai-nilai moral dan tingkah laku serta
kebiasaan pribadi kita berdasarkan kepercayaan dan rasa hormat pada orang lain.
Proses ini berjalan seumur hidup dan harus dilakukan dengan niat sepenuh hati. Karakter
yang baik tidak muncul secara kebetulan. Integritas tidak akan muncul secara
otomatis dalam jangka waktu tertentu. Anda harus sengaja menentukan pilihan
menjadi seseorang yang memiliki integritas dan untuk memperkuat nilai-nilai
karakter Anda.
Di mana kita harus memperkuat karakter
kita?
Kuncinya ada pada pepatah berikut ini:
Jika kita menanamkan pikiran, kita akan…
memetik tindakan.
Jika kita menanamkan tindakan, kita akan…
memetik kebiasaan.
Jika kita menanamkan kebiasaan, kita
akan… memetik karakter.
Jika kita menanamkan karakter, kita akan…
memetik nasib.
Dengan demikian, karakter itu dimulai
dari apa yang Anda pikirkan. Karakter itu berakar pada kebiasaan sehari-hari
termasuk kebiasaan berpikir. Karakter merupakan hasil dari cara kita berpikir
dan bertindak sehari-hari selama bertahun-tahun. Karakter adalah kata lain dari
pemikiran jangka panjang dan tingkah laku jangka panjang.
Kemampuan, kepribadian, motivasi yang
tinggi, dan bakat bisa saja membawa Anda ke puncak, namun karakterlah yang akan
mempertahankan Anda di sana...
Baca: APA BEDANYA REPUTASI DAN KARAKTER?
Salam Sejahtera & Sukses Selalu!
Drs. Johanes Budi Walujo
Baca: APA BEDANYA REPUTASI DAN KARAKTER?
Salam Sejahtera & Sukses Selalu!
Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 08112332777
WA: 081919132777
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan