Ada sebuah kisah tentang seorang anak muda yang meminta pendapat gurunya yang arif dan bijaksana serta sangat ia percayai. Dia mengatakan kepada gurunya bahwa ia sangat mendambakan
kehidupan yang sukses serta signifikan, yakni kehidupan yang "benar-benar
bermanfaat"...
Lalu gurunya bertanya, "Apa rencanamu?"
Anak muda itu menjawab, "Saya ingin menyelesaikan pendidikan sampai sarjana."
Guru itu bertanya lagi, "Setelah itu, apa rencanamu?"
Lalu anak muda itu menjawab, "Saya ingin bekerja lalu menikah."
Gurunya bertanya lagi, "Setelah itu apa lagi?"
Anak itu dengan penuh semangat menjawab lagi, "Saya akan bekerja keras agar keadaan ekonomi saya meningkat, kemudian membangun keluarga bahagia dan sejahtera."
Sang guru bertanya lagi, "Setelah itu apa lagi?"
Anak muda itu mulai bingung karena gurunya mengulang-ngulang pertanyaan yang sama. Namun, ia menjawab, "Saya mau menjadi orang kaya sehingga bisa membesarkan dan mendidik anak-anak saya, dan mulai memikirkan masa pensiun saya."
Gurunya bertanya lagi, "Lalu apa lagi?"
Anak muda itu mulai kehilangan kesabaran, namun tetap menjawab, "Saya akan menjadi tua, lalu meninggal."
Gurunya bertanya lagi, "Setelah itu apa lagi?"
Anak muda itu jadi benar-benar kebingungan dan setelah berpikir sejenak, akhirnya ia menjawab, "Wah..., setelah itu saya tidak tahu lagi!"
Sang guru bijak lalu berkata, "Anak muda, kalau kamu bisa menjawab pertanyaan yang terakhir, sebenarnya pertanyaan-pertanyaan lainnya yang terdahulu menjadi tidak penting."
Apakah kehidupan seseorang hanya dinilai dari keberadaan orang tersebut di dunia. Apakah memang seperti itu? Jika demikian, berarti keberhasilan secara materi merupakan satu-satunya yang dinilai. Kalau uang, kekuasaan, dan popularitas dianggap tujuan utama, berarti cara-cara meraih tujuan tersebut cukup jelas dan tidak terlalu sulit.
Anak muda itu menjawab, "Saya ingin menyelesaikan pendidikan sampai sarjana."
Guru itu bertanya lagi, "Setelah itu, apa rencanamu?"
Lalu anak muda itu menjawab, "Saya ingin bekerja lalu menikah."
Gurunya bertanya lagi, "Setelah itu apa lagi?"
Anak itu dengan penuh semangat menjawab lagi, "Saya akan bekerja keras agar keadaan ekonomi saya meningkat, kemudian membangun keluarga bahagia dan sejahtera."
Sang guru bertanya lagi, "Setelah itu apa lagi?"
Anak muda itu mulai bingung karena gurunya mengulang-ngulang pertanyaan yang sama. Namun, ia menjawab, "Saya mau menjadi orang kaya sehingga bisa membesarkan dan mendidik anak-anak saya, dan mulai memikirkan masa pensiun saya."
Gurunya bertanya lagi, "Lalu apa lagi?"
Anak muda itu mulai kehilangan kesabaran, namun tetap menjawab, "Saya akan menjadi tua, lalu meninggal."
Gurunya bertanya lagi, "Setelah itu apa lagi?"
Anak muda itu jadi benar-benar kebingungan dan setelah berpikir sejenak, akhirnya ia menjawab, "Wah..., setelah itu saya tidak tahu lagi!"
Sang guru bijak lalu berkata, "Anak muda, kalau kamu bisa menjawab pertanyaan yang terakhir, sebenarnya pertanyaan-pertanyaan lainnya yang terdahulu menjadi tidak penting."
Apakah kehidupan seseorang hanya dinilai dari keberadaan orang tersebut di dunia. Apakah memang seperti itu? Jika demikian, berarti keberhasilan secara materi merupakan satu-satunya yang dinilai. Kalau uang, kekuasaan, dan popularitas dianggap tujuan utama, berarti cara-cara meraih tujuan tersebut cukup jelas dan tidak terlalu sulit.
Tetapi, jika ada sesuatu
yang bisa dicari setelah kehidupan ini…
Jika ada tujuan yang lebih dalam maknanya…
Jika ada nilai-nilai yang lebih dari sekedar kekayaan, jabatan atau ketenaran...
Maka, pertanyaan pertama dan utama yang harus dijawab adalah:
Jika ada tujuan yang lebih dalam maknanya…
Jika ada nilai-nilai yang lebih dari sekedar kekayaan, jabatan atau ketenaran...
Maka, pertanyaan pertama dan utama yang harus dijawab adalah:
“APA
YANG DICARI SETELAH KEMATIAN?”
Baca: BERBAGI KASIH - MENGUMPULKAN HARTA DI SURGA
Seperti apa Anda ingin dikenang oleh orang-orang yang mengenal Anda? Bagaimana Anda ingin dikenang oleh mereka yang mengelilingi Anda ketika Tuhan berkata: "WAKTUNYA KAMU PULANG"...
Baca: BERBAGI KASIH - MENGUMPULKAN HARTA DI SURGA
Seperti apa Anda ingin dikenang oleh orang-orang yang mengenal Anda? Bagaimana Anda ingin dikenang oleh mereka yang mengelilingi Anda ketika Tuhan berkata: "WAKTUNYA KAMU PULANG"...
HP: 08112332777
WA: 081919132777
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan