Bagian yang tidak kalah pentingnya
dari sebuah Program Pelatihan & Pengembangan SDM (Training SDM) adalah
mengukur efektifitas training. Apakah training SDM yang telah dilaksanakan
tepat sasaran atau tidak? Terdapat lima tahapan dalam proses mengukur efektivitas Training SDM, sebagai berikut:
Tahap 1: REAKSI
Dalam tahap ini, dilakukan evaluasi
reaksi peserta training terhadap program yang telah diberikan. Apakah mereka
menyukai program ini? Apakah mereka puas dengan instruktur pelatihannya? Dengan
materi programnya? Apakah mereka merasa program ini bermanfaat?
Tahap 2: PEMBELAJARAN
Pada tahapan ini dilakukan analisa
terhadap peserta training untuk menentukan apakah mereka telah mempelajari
prinsip, pengetahuan, dan keterampilan yang telah mereka pelajari. Apakah
setelah mengikuti training Communication Skills misalnya, pemahaman mereka
mengenai materi tersebut menjadi makin baik?
Tahap
3: APLIKASI PERILAKU
Dalam aspek ini dievaluasi apakah
perilaku peserta berubah karena program training yang telah diikuti. Sebagai
contoh, apakah karyawan di departemen penjualan yang mengikuti training Costumer
Service Excellent menjadi lebih sopan daripada sebelumnya dalam menerima ketidakpuasan
pelanggan?
Tahap 4: BUSINESS IMPACT
Dalam tahapan ini dilakukan analisa terhadap
dampak training terhadap kinerja bisnis? Apakah setelah training Customer Service
Excellent, terjadi penurunan jumlah keluhan pelanggan? Apakah setelah training Selling
Skills, jumlah penjualan meningkat? Apakah jumlah cacat mutu produksi menurun
setelah adanya training Quality Management, dan sebagainya.
Tahap 5: Return On Investment (ROI)
Para tahap ini, Return On Investment
dari kegiatan training diukur. Dampak training terhadap kinerja perusahaan
dirupiahkan. Misalnya: dampak peningkatan penjualan akibat adanya program
training Selling Skills. Besarnya peningkatan penjualan diukur dalam satuan rupiah.
Dan kemudian dihitung pula semua biaya yang dibutuhkan untuk melakukan training
Selling Skills itu, baik biaya pembuatan modul, biaya sewa tempat, biaya
material lainnya, biaya konsumsi/akomodasi, dan lain sebagainya. Biaya-biaya
ini kemudian dibandingkan dengan keuntungan yang dihasilkan oleh training, misal
dalam kasus ini adalah adanya peningkatan penjualan produk. Dari perbandingan
biaya dan keuntungan tersebut, kita dapat mengukur ROI dari sebuah kegiatan
training.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Drs. Johanes Budi Walujo
PT. Berkat Akur Nanjaya
HP: 08112332777
WA/Line: 081919132777
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: https://www.berkatakurnanjaya.com/