Cara kita
berkomunikasi dengan orang lain adalah sebuah kebiasaan. Karenanya, seringkali
kita tidak mengetahui apakah pola percakapan yang kita lakukan sudah baik atau
belum. Dalam
kehidupan sehari-hari pasti Anda sering berkata dalam hati: ”Ahh… tidak enak mengobrol dengan si A, lebih
enak ngobrol dengan si B.” Anda
sendiri masuk ke dalam kategori yang mana: si A ataukah si B, mudah-mudahan
bukan si A karena si A biasanya selalu dijauhi oleh teman-temannya.
Andai saja Anda masuk
dalam kategori si A, Anda tidak perlu khawatir karena pola percakapan yang
kurang baik tentu saja dapat diperbaiki. Di bawah ini adalah beberapa kesalahan
yang umum dilakukan oleh orang-orang dalam percakapan beserta beberapa solusi
untuk memperbaikinya.
TIDAK MENDENGARKAN
Sebagian besar orang
bukanlah tipe pendengar yang baik. Ini tentu saja berhubungan dengan ego mereka
yang tinggi, yang justru ingin lebih didengarkan daripada mendengarkan. Dalam setiap percakapan
mereka sepertinya tidak tahan menunggu giliran untuk berbicara. Belajarlah menekan ego Anda untuk mendengarkan secara sungguh-sungguh apa yang orang
lain katakan. Ketika
Anda mengambil sikap untuk mulai mendengarkan, Anda sedang membuka jalan untuk
terciptanya suatu hubungan yang
potensial. Namun tetap hindari jawaban singkat “ya” atau “tidak”, karena jika Anda
seperti itu lawan bicara Anda akan memberikan informasi setengah-setengah
kepada Anda. Antusiaslah terhadap topik yang sedang mereka bicarakan. Contoh, jika lawan bicara Anda sedang
bercerita tentang pengalamannya mendaki gunung pada akhir minggu lalu, Anda
dapat bertanya kepadanya:
- · Gunung apa yang Anda daki?
- · Apa yang Anda sukai dari mendaki gunung?
- · Apa saja yang Anda lakukan di puncak gunung?
Pertanyaan-pertanyaan
semacam itu akan membuat topik percakapan menjadi lebih mendalam, lebih
menarik, serta memancing lebih banyak lagi topik untuk didiskusikan. Dan yang
tak kalah pentingnya lawan bicara Anda mengetahui bahwa Anda sungguh-sungguh
sedang mendengarkannya. Hal ini tentu saja akan membuat tingkat respek lawan
bicara Anda bertambah pada Anda.
TERLALU BANYAK BERTANYA
Beberapa pertanyaan
dapat berarti Anda antusias dengan lawan bicara Anda, namun terlalu banyak
bertanya pun akhirnya menjadi tidak baik karena sepertinya Anda sedang
menginterogerasi lawan bicara Anda, dan dapat membuat mereka menjadi tidak
nyaman. Cobalah
gabungkan antara pernyataan dan pertanyaan, misalkan: Saya pun minggu
lalu berakhir pecan dengan nonton bareng rekan-rekan kerja saya. Apakah Anda
suka menonton?
KEHABISAN TOPIK
PEMBICARAAN
Dalam percakapan
mungkin Anda sering merasa kehabisan topik untuk dibicarakan dengan lawan
bicara Anda, terutama jika Anda berbicara dengan seseorang yang baru saja Anda
kenal. Untuk mencegah hal ini terjadi, ada beberapa saran mengenai topik yang
bisa Anda bicarakan:
- Memulai berbicara tentang berita yang sedang hangat saat ini.
- Berbicara tentang sesuatu yang menarik di sekitar Anda.
MEMBOSANKAN
Jangan bercerita
panjang-panjang tentang mobil Anda yang baru saja Anda beli atau rumah Anda
yang baru saja selesai dibangun. Rata-rata orang tidak terlalu tertarik dengan
cerita semacam itu, yang terlalu mengekspose kemampuan diri. Carilah topik yang
mengarah pada hal-hal yang bergairah atau hal-hal yang lucu misalnya. Bisa juga
Anda menceritakan tentang pengalaman Anda berakhir pekan di puncak kemarin atau
rencana Anda pada liburan Lebaran mendatang. Intinya adalah sesuatu yang
positif. Bukan juga mengeluh tentang atasan atau pekerjaan Anda.
PENYAMPAIAN YANG BURUK
Salah satu hal yang
paling penting dalam percakapan bukanlah apa yang Anda katakan, melainkan
bagaimana Anda menyampaikannya. Perubahan dalam kebiasaan ini akan membuat
perbedaan besar, karena suara dan bahasa tubuh adalah bagian yang sangat vital
dalam percakapan. Beberapa hal di bawah ini untuk Anda perhatikan:
- Sampaikan dengan perlahan. Ketika Anda berbicara mengenai suatu hal yang sangat menyenangkan, mudah sekali bagi Anda untuk memulai percakapan tersebut, bahkan dengan tempo yang cepat. Usahakan Anda memperlambat kecepatan bicara Anda, karena akan lebih mudah bagi lawan bicara Anda untuk menangkap maksud yang ingin Anda sampaikan.
- Bicaralah dengan suara yang jelas dan cukup keras, sehingga topik pembicaraan dapat ditanggap oleh lawan bicara Anda.
- Bicaralah dengan suara yang tidak monoton, libatkan emosi Anda.
- Gunakan jeda agar lawan bicara Anda lebih perhatian dan mendengarkan, sehingga suasana menjadi rileks.
MEMOTONG PEMBICARAAN
Apakah yang Anda
rasakan jika pembicaraan Anda dipotong oleh lawan bicara Anda? Yaa…, lawan bicara Anda pun akan merasakan
hal yang sama jika Anda memotong pembicaraannya. Biarkan lawan bicara Anda
menghabiskan terlebih dahulu apa yang ingin disampaikan. Itu adalah salah satu
bentuk penghargaan Anda pada lawan bicara Anda. Carilah keseimbangan antara
mendengarkan dan berbicara.
KEINGINAN MERASA BENAR
Orang tidak akan
terkesan kepada Anda jika Anda selalu ingin merasa benar dalam setiap
percakapan. Seringkali pembicaraan bukan betul-betul sebuah diskusi.
Kadang-kadang kita ingin menjaga mood tetap baik dengan berbicara kepada seseorang. Contoh: salah satu teman Anda ingin
bercerita kepada Anda mengenai serunya pengalaman berarung jeram sampai-sampai
perahu karetnya terbalik. Namun Anda malah berbicara bagaimana berarung jeram
yang baik. Saya yakin mood teman Anda akan langsung berubah. Duduklah santai, berbicara dan tidak
berdebat.
BERBICARA HAL NEGATIF
Pernahkan Anda
berkenalan dengan seseorang dan setelah itu ia berbicara tentang hal-hal aneh
atau negatif, seperti kesehatannya yang memburuk, cerita pembunuhan, atasannya
yang menyebalkan, atau menggunakan bahasa aneh yang hanya ia dan temannya yang
mengetahui artinya. Saya
rasa tidak ada manfaatnya berbicara hal-hal aneh atau negatif seperti itu.
Orang-orang akan senang berbicara kepada Anda jika Anda selalu memberikan energi positif dalam setiap kata-kata yang Anda
keluarkan.
BAHASA TUBUH YANG BURUK
Jika seseorang
bercerita tentang pengalamannya, jangan sekedar mengangguk atau menjawab dengan
kalimat singkat. Terbukalah dan katakan apa yang Anda pikirkan. Ekspresikan
perasaan Anda.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan