“Cara, peraturan, dan kemampuan sering dapat mengalahkan musuh. Sebenarnya yang selalu membuat mereka menang karena mereka lebih dulu mengetahui informasi mengenai situasi.” ~ Sun Tzu’s The Art of War
“Lebih cepat lebih baik”. Bertindak cepat di bidang apapun akan memberikan kita kemenangan. Anehnya, kita sering menutup jalur-jalur sukses kita sendiri dengan bertindak sangat lambat. Lambat berpikir, lambat belajar, lambat mencari, lambat merebut peluang dan sebagainya. Sehingga kita sendiri hanya melongo karena didahului oleh orang lain. Kata-kata “andai saja” pun kerap terucapkan di samping mencari-cari alasan pembenaran untuk tindakannya yang lambat itu sebagai pelipur lara.
Ada kisah dari negeri tirai bambu yang bisa kita adopsi untuk kita terapkan dalam menjalani usaha-usaha kita di bidang apapun. Konon pada jaman Northern Wei, tersebutlah laki-laki bernama Liu Bao. Dia adalah seorang pedagang daging di pasar tradisional. Usahanya sangat menguntungkan sehingga ia bisa menyimpan uangnya untuk memperluas lagi usahanya. Sadar bahwa kemajuan didapat dengan kecepatan informasi maka suatu hari ia membangun kantor pusat informasi di tengah kota. Sehingga ia akan sangat mudah dan cepat memperoleh informasi pasar yang dibutuhkan. Ia akan segera mengetahui dengan cepat daerah mana yang membutuhkan padi karena kekeringan, maka ia mengirim padi. Demikian juga dengan daerah yang membutuhkan peralatan pertanian pasca banjir, ia pun membeli peralatan pertanian dengan harga murah di daerah lain kemudian menjualnya dengan harga tinggi di daerah yang sangat membutuhkan. Demikian seterusnya. Kecepatan informasi bisnis dan efisiensi manajemen sangat membantunya mendapatkan kekayaan dengan sangat cepat. Ia membeli beberapa properti dan menjualnya kembali dengan harga tinggi. Liu Bao pun menjadi sangat kaya raya.
Jadi, kecepatan informasi apalagi kita kini hidup di era informasi akan sangat menentukan berkembang tidaknya usaha kita. Tidak ada kata terlambat. Mungkin selama ini kita terlalu lambat untuk bergerak karena ketakutan kita akan kegagalan atau keragu-raguan. Kita boleh saja takut dan ragu-ragu tetapi jangan sampai ketakutan dan keraguan itu membuat kita tidak bertindak sama sekali. Sebenarnya selama kita bertindak, kita tidak bisa disebut gagal meskipun hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Tetapi jika kita tidak bertindak sama sekali, sudah pasti kita gagal.
Selama kita bertindak, jika hasilnya masih nihil, kita tentu akan memperoleh pengalaman yang akan kita jadikan pembelajaran ke depan. Kita tentu akan menganalisa ulang apakah cara yang kita tempuh itu kurang tepat, sehingga kita akan mencari lagi cara lain untuk mencapai tujuan kita. Dengan demikian “kegagalan” akan menjadi kata yang tidak penting dalam kehidupan kita jika kita menganggap kegagalan itu “tidak ada” selama kita bertindak. Dan “kegagalan” akan menjadi kata terpenting dalam kehidupan kita jika kegagalan itu kita jadikan ajang pembelajaran. Tentu, bertindak saja belum cukup jika kita tidak cepat dalam melakukannya. Apalagi informasi akan peluang yang sudah kita dapatkan akan sia-sia jika kita tidak bertindak cepat. Lebih cepat memang lebih baik. Masalah bisa belakangan untuk kita analisa ulang…
Baca: JANGAN MENYERAH!
Salam Sejahtera & Sukses Selalu!
Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan