Johnny Figaro benar-benar biang kerok. Anak laki-laki Italia berumur
tiga belas tahun yang tinggal dan bersekolah di New York ini selalu terlihat
berantakan dan sering mengganggu murid lain hingga berkelahi. Di hadapan para
gurunya, ia memang dikenal bandel dan sudah terlalu sering menerima hukuman.
Saat kelas enam, wali kelas Johnny adalah seorang guru muda yang belum
lama mengajar di sekolah itu. Guru ini dikenal tenang dan pandai mengatasi
permasalahan anak-anak. Pada hari pertamanya di kelas itu, Johny masuk dengah
pongahnya dan duduk di kursi dengan sikap duduk yang kurang enak dipandang.
Sang guru muda berkata dengan tenangnya, “Johnny, pagi ini kamu kelihatan
gagah dan kemejamu tampak bersih dan rapi.” Mendengar itu, Johny
terkesiap dan spontan meluruskan kakinya serta duduk dengan tegap.
Keesokan harinya, Johnny terlihat memakai dasi dengan rapi, tidak
seperti hari-hari sebelumnya. Guru muda itu kembali memberi pujian kepada
Johnny kecil. Sepatu yang lebih bersih dan ikatan tali sepatu yang rapi juga
tak luput dari pujian.
Kolega sang guru baru terheran-heran dengan perkembangan Johnny. “Berikan
pujian padanya dan anak itu akan memberikan reaksi. Puji saja,” katanya
memaparkan resep ajaibnya.
Johnny Figaro dewasa adalah seorang rektor sebuah universitas negeri
ternama di Amerika bagian tengah sebelah barat. Anak laki-laki yang hidupnya
diperkirakan bakal berujung di bagian kota yang kumuh dalam kemiskinannya ini
telah menjadi akademisi sukses terkenal berkat seseorang yang menyempatkan diri
untuk memberikan pujian tulus kepadanya.
“Kemana ia dipuji, ke sanalah ia
menjadi.”
Baca: KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777Drs. Johanes Budi Walujo
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan