Sekelompok murid sedang belajar tentang
“Tujuh Keajaiban Dunia”. Pada akhir pelajaran, oleh sang guru mereka diminta
untuk membuat daftar apa yang menurut mereka termasuk deretan keajaiban dunia
saat ini. Walau pun ada beberapa ketidaksesuaian, sebagian besar daftar berisi:
- Candi Borobudur Indonesia
- Piramida Giza Mesir
- Tembok Besar Cina
- Menara Pisa Itali
- Golden Gate Amerika
- Taj Mahal India
- Patung Kristus Brasil
Ketika saatnya tugas itu dikumpulkan, ada
seorang gadis pendiam yang belum mengumpulkan kertas kerjanya. Sang guru pun
menanyakan apakah ia mengalami kesulitan dalam menjawab. Gadis itu menjawab,
“Ya, sedikit. Saya tidak bisa memilih karena sangat banyak.” Sang guru berkata,
“Baik, katakan pada saya apa yang kamu miliki, dan mungkin saya bisa membantumu.”
Gadis itu ragu sejenak, dan kemudian
membacakan daftarnya, “Menurut saya, tujuh keajaiban dunia adalah:
- Bisa bersyukur
- Bisa melihat
- Bisa mendengar
- Bisa merasakan
- Bisa mencintai
- Bisa dicintai
- Bisa berbagi…
Ruang kelas seketika jadi sunyi mendengar
ungkapan di luar kebiasaan itu. Alangkah mudahnya kita melihat hasil karya
manusia dan menyebutnya sebagai “keajaiban”, sementara kita menyebut semua yang
telah dilakukan TUHAN untuk kita sebagai hal yang “biasa”.
Baca: JANGAN MEMBANDINGKAN HIDUPMU!
Salam Sejahtera & Sukses Selalu!
Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan