Ketika berusia enam tahun, John bersama ayahnya ditahan oleh polisi,
karena mengemudikan kendaraan dengan melanggar lampu merah. Ayahnya memberi petugas
polisi itu uang lima puluh ribu rupiah sambil menunjukkan SIM dan STNK kendaraan.
“Tidak
apa-apa anakku, semua orang juga berbuat begitu”, kata ayahnya
menjelaskan.
Ketika John berusia sepuluh tahun, dia pergi berbelanja dengan ibunya. Kasir
mengembalikan uang lebih kepada ibunya. Ibunya menyimpan dengan cepat-cepat
kelebihan uang kembalian itu dalam dompetnya sambil berbisik kepada John, “Tiap
orang juga berbuat seperti itu”.
Ketika John berusia enam belas tahun, sekolah SMA sambil bekerja di
sebuah toko swalayan milik pamannya, salah satu tugasnya ialah menaruh tomat
yang matang di bagian bawah keranjang dan yang masih mentah di bagian atas.
Pamannya mengatakan kepadanya, “Begitu kerja yang baik”.
Saat John berusia dua puluh tahun, kuliah di sebuah perguruan tinggi. Pada
suatu hari dia didatangi oleh seorang teman mahasiswanya dan bertanya apakah
dia mau membeli beberapa jawaban ujian. Dia membeli dan akhirnya kedapatan
nyontek, lalu dilarang mengikuti ujian.
Akhirnya, orangtuanya mengetahui hal tersebut dan dengan sangat kecewa mengatakan,
“John,
bagaimana mungkin kamu melakukan hal yang tidak jujur itu? Sesuatu yang orang
tidak dapat mentolelir ialah ketidakjujuran...”
Baca: MEMBANGUN INTEGRITAS
Salam Sejahtera & Sukses Selalu!
Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan