“Ada sejuta kesempatan kedua yang diberikan
kepada manusia untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Namun, akan menjadi
sia-sia jika tidak mengambilnya.”
(Anonim)
Salah seorang sahabat Santo Thomas More adalah penjudi.
Santo Thomas More selalu menasihatinya supaya menghentikan cara hidup yang
demikian dan berbalik kepada Tuhan. “Saya akan melakukannya di saat terakhir
hidup saya,” itulah jawabannya.
“Tapi, bagaimana jika kamu tiba-tiba meninggal dan tidak ada
waktu untuk bertobat?”
“Itu bukanlah masalah sulit. Keberuntungan selalu ada di
pihak saya. Jika hal itu terjadi, ada tiga kata yang bisa menyelamatkan saya.
Saya setidaknya memiliki waktu untuk berkata, ‘Tuhan, ampunilah saya’, dan saya
akan diampuni.”
Suatu hari, mereka berdua menunggang kuda pulang ke
rumah. Tiba-tiba, ketika menyebrangi jembatan, kuda-kuda mereka menjadi liar
tak terkendalikan. Kuda penjudi itu melonjak dan melemparkannya hingga jatuh
dan kepalanya pecah terkena batu. Ketika menarik nafas, ia merasa masih ada
waktu untuk mengucapkan tiga kata, “Sungguh Setan Sial!”, dia berteriak
dan kemudian meninggal.
Si penjudi diberi peluang untuk berubah selama
berkali-kali, namun mengabaikannya. Sampai akhirnya semuanya terlambat. Bila
mau jujur, ada begitu banyak kesempatan yang telah Tuhan berikan bagi kita.
Kesempatan untuk mengubah nasib dan kehidupan pribadi. Tapi bagaimana respon
kita? Sudahkah kita menanggapinya dengan cepat dan tepat? Atau kita malah
mengulur-ulur waktu dan berkata “nanti dan nanti”?
Bila saat ini Tuhan masih memberi nafas hidup, itu berarti kesempatan kesekian, yang kita
dapatkan. Ambil peluang itu dan jalani kehidupan seperti yang benar-benar Tuhan
mau...
Baca: GAGASAN TANPA BATAS
Baca: GAGASAN TANPA BATAS
Salam Sejahtera & Sukses Selalu!
Drs. Johanes Budi Walujo
HP: 0811.2332.777
WA: 081.809.271.777
BB: 28C2CEC2 / 52B90B35
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: SEMANGAT - Kampus Kehidupan