Dalam sesi 'konsultasi' seorang yang tengah sangat terpuruk
menyampaikan bahwa orang-orang yang berada di sekelilingnya tidak mau
menerimanya, ini akibat dia telah membuat beberapa keputusan salah sehingga
orang lain tidak mempercayanya lagi.
"SAYA SUDAH DISTEMPEL BURUK! Apa yang harus saya lakukan?" ungkapnya.
"SAYA SUDAH DISTEMPEL BURUK! Apa yang harus saya lakukan?" ungkapnya.
Saya menyarankan langkah-langkah berikut ini:
1) Pahami dengan baik bahwa setiap orang pasti melakukan kesalahan dalam hidupnya.
2) Sadari dengan benar bahwa setiap keputusan pasti ada resiko dan konsekuensinya.
3) Akui kesalahan dengan sungguh-sungguh dan minta maaf secara tulus kepada setiap orang yang sudah dikecewakan atau dirugikan.
4) Mohon petunjuk dan bimbingan Tuhan Yang Maha Kasih agar membukakan jalan terang.
5) Evaluasi dan analisa kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan untuk mendapatkan pembelajaran dari hal itu.
6) Membuat daftar tindakan yang harus dilakukan untuk memulai 'hidup baru'.
7) ACTION! Hidup tidak akan pernah berubah hanya melalui doa dan rencana sehebat apapun.
8) Menemukan 'mentor' yang dapat dipercaya dan bisa menjadi pembimbing.
1) Pahami dengan baik bahwa setiap orang pasti melakukan kesalahan dalam hidupnya.
2) Sadari dengan benar bahwa setiap keputusan pasti ada resiko dan konsekuensinya.
3) Akui kesalahan dengan sungguh-sungguh dan minta maaf secara tulus kepada setiap orang yang sudah dikecewakan atau dirugikan.
4) Mohon petunjuk dan bimbingan Tuhan Yang Maha Kasih agar membukakan jalan terang.
5) Evaluasi dan analisa kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan untuk mendapatkan pembelajaran dari hal itu.
6) Membuat daftar tindakan yang harus dilakukan untuk memulai 'hidup baru'.
7) ACTION! Hidup tidak akan pernah berubah hanya melalui doa dan rencana sehebat apapun.
8) Menemukan 'mentor' yang dapat dipercaya dan bisa menjadi pembimbing.
Kebanyakan orang yang terpuruk dan tidak mampu bangkit
lagi karena merasa frustasi, mereka tidak tahu harus memulainya dari mana untuk
menjalani ’hidup baru’nya. Ini dimungkinkan karena mereka tidak memiliki 'soft skill', yaitu keterampilan yang
tidak diajarkan di sekolah atau kampus umum. Padahal, keterampilan ini sangat
diperlukan untuk mengarungi samudera kehidupan dengan berbagai rintangan dan
tantangannya.
Banyak orang tua malah 'mengajari' anaknya dengan cara 'memanjakan', sehingga sang anak tidak belajar untuk menerima
penolakan, menghadapi kesulitan dan rintangan, apalagi harus mengalami
kegagalan...
BACA: TRAINING SOFT SKILLS
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Drs. Johanes Budi Walujo
PT. Berkat Akur Nanjaya
HP: 08112332777
WA/Line: 081919132777
Facebook: Johanes Budi Walujo
Instagram: johanes_budi_walujo
Twitter: @johanesbudi_w
Email: johanesbudiwalujo@gmail.com
Website: https://www.berkatakurnanjaya.com/